ємρατ

15 4 0
                                    

ᴡɪɴᴅᴏᴡs - ᴘᴅx101

"Eh ayo ikut dong kesana."

"Gamau ah, cape."

"Ayo seok, ayo."

"Gamau Byungchan, Wooseok cape. Udah ya."

Byungchan maksa Wooseok untuk ke rumah sebelah.

Rasa penasaran nya semakin tinggi, setelah kejadian Yohan kemaren.

Oh iya, kemaren Yohan langsung lari keluar kelas. Juga meluk Yuvin, terus nangis lagi.

Pas di tanyain ada apa, malah tambah nangis. Trauma kata nya.

Baru dia mau jelasin, sekitar 2 atau 3 jam abis kejadian. Itu pun cuma ke Yuvin.

ᴡɪɴᴅᴏᴡs - ᴘᴅx101

"Yaudah iya, ayo cepetan." Akhir nya Wooseok ngalah juga.

Walaupun dia nolak 1000x juga Byungchan bakal maksa dia. Yaudah, turutin aja.

"Yey ayo!"

ᴡɪɴᴅᴏᴡs - ᴘᴅx101

"Seok, kamera udah?" Tanya Byungchan.

"Udah nih, mau apa sih ah pake kamera segala."

"Nge vlog lah, yakali mau ngemis."

"Dih."

"Udah ayo masuk."

Mereka masuk,

Emang di rumah itu ga di kunci, bentuk nya mirip banget kaya rumah jaman Belanda.

Sayang nya ga berpenghuni, jadi gitu.

"Permisi, punten." Salam Byungchan.

"Kamera nya udah on Chan, buruan." Kata Wooseok

"Ok guys, jadi kita ke kamar lantai atas dulu.

Kata nya Yohan, ada bocah di sana, " jelas nya panjang lebar.

Mereka berdua naikin tangga, pelan pelan. Wooseok udah keringet dingin, takut.

ᴡɪɴᴅᴏᴡs - ᴘᴅx101

"Nah guys, udah sampe di kamar nya nih, uhuy." Sorak Byungchan.

"Nah udah ya guys, kita akhiri, good bye." Timpal Wooseok.

Wooseok ga langsung matiin kamera nya, emang sengaja di nyalain. Disuruh Byungchan.

Blak!!

"LOH! KEKUNCI! BYUNGCHAN INI GIMANA!?"

"GATAU!"

ᴡɪɴᴅᴏᴡs - ᴘᴅx101

sudah ya, short aja. lagi galau ga bisa ketemu chungha:(





ωiท∂σωs - ρ∂x101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang