2

306 47 4
                                    

Sesaat setelah kelas berakhir pada hari ini, beberapa mahasiswa dan mahasiswi berbincang-bincang dengan penuh antusiasme untuk menyambut akhir pekan. Beberapa dari mereka ada yang berniat untuk berjalan-jalan ke mall, mengunjungi cafe baru di kota, melakukan busking, dan hal mengasyikkan lainnya.

Untuk Hangyul sendiri, ia tidak begitu menyukai atau memiliki rencana khusus untuk akhir pekannya. Karena biasanya Dohyon lah yang gemar berpergian sekaligus mengajaknya untuk melakukan kegiatan yang seru. Berbicara soalnya, "HANGYUL-HYUNG!! AYOK KITA JALAAN~!" Suara jeritan khas dari pemuda bersurai cokelat bermarga Nam itu bergema ketika ia memasuki ruangan tersebut.

Sebelum Hangyul sempat bertanya tentang rencananya akhir pekan ini, Dohyon kembali melanjutkan bacotannya. "Hey hey, kau tahu? Hyung dari universitas SNU itu mengadakan pesta di tempatnya malam ini! Tentu saja, aku, sebagai hoobae yang baik ini, dengan rendah hati mengajakmu ikut bersamaku! Bagaimana?"

"Eh? Apa sungguh tidak apa? Aku tahu dia itu teman mu, tapi aku sendiri tidak terlalu dekat dengannya, jadi, , ," "Ayo~ Jangan malu-malu," seketika ia pun mendekati telinga Hangyul dan berbisik. "Ini bisa jadi kesempatan mu untuk mendekati pujaan hati mu itu lhoo~ Belum lagi, dia yang menyelenggarakan pestanya, aku yakin kalian bisa mengobrol semalaman!" Menarik kembali posisinya berdiri, Dohyon mengedipkan sebelah matanya.

Mendengar perkataan dari hoobae nya itu, ia pun berpikir. "Mungkin Dohyon benar". Jika malam ini mereka bisa berbicara, meskipun sedikit, mungkin dengan cara ini lah dia bisa meraihnya, Cho Seungyeon.

Kemudian otaknya pun berjalan sendiri, memikirkan bagaimana ia akan memulai percakapan. Hal-hal rumit yang membuatnya khawatir dan terdiam.

Haruskah dia menyapanya terlebih dahulu? Tapi nantinya ia akan dicap SKSD. Haruskah ia diam saja dan menunggu? Tapi bagaimana jika dia tidak melihatnya. Bagaimana jika akhirnya mereka tidak pernah bertemu. Bagaimana jika mereka tidak akan pernah berbicara.

"Haloo! Bumi pada Hangyul~ Apakah kau tak apa?"

"Tapi aku membosankan, dan mungkin kita tidak memiliki persamaan untuk dijadikan bahan obrolan. Lalu--"

"Hyung, kita sudah bicarakan ini. Hilangkan pikiran negatif mu itu, dan percayalah. Lakukan yang terbaik! Aku percaya padamu," Ucapannya itu diakhiri dengan Dohyon yang mengacungkan ibu jarinya pada Hangyul.

Ia tersenyum, , ,

Sedikit tidak yakin, , ,

namun senang.

Setidaknya ia merasa lebih baik setelah Dohyon kembali menyemangatinya, dan setalah perbincangan tersebut berakhir, mereka pun berangkat pulang.

Petrichor ;• SeungyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang