CHAPTER 1 (who am i)

6 0 0
                                    

"Tadaima"

"Ah okaeri kakek, kenapa lama sekali? apa ada masalah?"

"Heheh aku mengobrol dengan beberapa orang diperjalan pulang"

"Jangan bilang kau menggoda gadis gadis desa lagi kek, ini kebiasaan buruk kau tahu"

"Hei aku hanya terbawa suasana, biarpun aku hanya pensiunan polisi, tapi sudah menjadi kebiasaanku untuk ramah dan menjamin keadaan sekitar aman"

"Cih itu hanya alasanmu, kurasa mendiang nenek akan sangat malu melihat kelakuanmu sekarang"

"Kau tidak perlu membawa nenekmu dalam masalah ini kau tahu"

Wajah kakek berubah cemberut dan menyilangkan tangannya.

"Lalu apa yang ingin kau bicarakan kei?" Dengan wajah serius, kakek menanyakan hal apa yang ingin ku bicarakan selagi melemparkan satu kaleng kopi hangat ke arahku.

Dengan wajah serius pula ku menjawab "kek tolong ceritakan asal usul keluarga kita, soal nama keluarga kita salaka, bahkan kurasa itu bukan nama jepang, dan aku sendiri tidak tahu arti nama itu, sebenarnya siapa leluhur keluarga kita?"

Dahi kakek mulai mengkerut dengan wajah yang semakin serius.

"Apa kau serius kei? kau tahu, kukira kau akan mengatakan sesuatu seperti kau mendapat pekerjaan atau beasiswa untuk melanjutkan studimu, ya ampun lagi pula kenapa tiba tiba menanyakan hal ini? kukira kau tidak peduli sedikitpun tentang ini."

Dengan wajah kecewanya, kakek duduk bersila di depanku, membuka sebuah kaleng bir dan meminumnya perlahan.

"Ahh baiklah kei, kurasa mendongeng di malam hari tidak buruk"

"Oh ayolah kek, kau tidak berencana untuk mabuk dan menceritakan masa mudamu kan"

"Tentu tidak dasar bodoh, aku akan menceritakan cerita dari kakek ku tentang keluarga kita" dengan wajah cukup serius dan sedikit mabuk, kakek menceritakan asal usul nama salaka di keluarga kami.

Jadi kakek bercerita bahwa asal muasal nama salaka di keluarga kami, berawal saat perang dunia ke2, dimana Jepang pada saat itu sedang menjajah negara yang sekarang bernama Indonesia. Pada saat itu kakek moyang keluarga kami yang ikut berperang di Indonesia, bertemu dengan seorang wanita yang akhirnya ia nikahi dan membawanya pulang kembali ke Jepang.

Dan nama salaka itu didapat dari wanita Indonesia itu, kakek yang semula juga bingung mengapa kakek moyangnya rela melepas nama asli keluarganya dan menggantinya dengan nama wanita yang ia temui di negeri asing. Namun ada rumor mengatakan bahwa kakek moyang kami mempunyai garis keturunan dari abe no seimei, dan karena itu pada saat kakek moyangku bertemu wanita Indonesia itu, ia mendapatkan sedikit gambaran di masa depan.

Dari gambaran masa depan yang di dapatkan kakek moyangku, ia melihat bahwa jika ia menikahi wanita Indonesia ini, kelak keturunannya bisa terlindungi dari kekacauan di masa depan. Dan kakek bilang satu satunya pesan yang diberikan kakek moyang kepada kami keturunannya, yaitu untuk selalu ingat pada sejarah keluarganya dan tidak pernah menanggalkan nama salaka.

Walaupun kakek sendiri tidak yakin akan kebenaran rumor dan cerita ini, namun hanya inilah satu satunya petunjuk yang kami punya untuk saat ini. Dan kakek pernah mencoba untuk mecari asal usul keluarga salaka di Indonesia melalui kenalannya disana, namun hasilnya nihil, di Indonesia sendiri haya beberapa suku saja yang menggunakan marga atau nama keluarga, dan tidak ditemukan nama keluarga salaka disana. Satu satunya yang kakek dapat hanyalah arti dari salaka itu sendiri, yang ternyata berarti perak dalam bahasa sansakerta.

Setelah semua cerita itu, selain asal usul nama keluarga kami yang ternyata masih belum terjawab sepenuhnya, ada hal baru dari cerita tadi yang mengganggu pikiranku, yaitu soal kekacauan dimasa depan yang kakek moyang kami khawatirkan. Pikirku bukankah sedari dulu dunia ini memang penuh dengan kekacauan, lalu kekacauan macam apa yang kakek moyangku khawatirkan ini.

"Hahhh perasaan apa ini, kenapa aku merasa seperti punya kewajiban untuk menguak misteri ini"

Kakek sudah tertidur, sedangkan aku masih disini merenungkan cerita tadi. Apa yang harus kulakukan sekarang, mengabaikan semua ini seakan aku tak tahu apa apa, atau mulai mencari tahu tentang semua ini semampuku.

Tapi akulah yang memulai ini secara tidak langsung, hanya karena rasa penasaranku, aku menanyakan asal usul nama salaka ini. Sekarang setelah aku mengetahui sedikit cerita dari nama ini, seakan ada keinginan kuat dari dalam diriku untuk mencari tahu lebih banyak, walaupun ku tahu aku bukan tipe orang yang serajin itu, bahkan memikirkannya saja aku sudah tahu bahwa ini akan sangat merepotkan.

Tapi ya kurasa besok aku akan mencoba sedikit mencari info tentang nama salaka ini, lagipula dengan bantuan internet mungkin ini tidak akan terlalu sulit. Tapi kuharap aku bisa langsung bertanya pada kakek dan nenek moyangku saja daripada repot repot mencari tahu sendiri.

Untuk sekarang kurasa merokok beberapa batang diluar, selagi menikmati dinginnya malam bisa membantuku untuk sedikit lebih santai setelah mendengar cerita tadi.

selagi menghisap rokok dan menatap langit malam "ya ampun perasaan ini, kenapa dari tadi aku merasa seperti sedang diperhatikan oleh beberapa orang"

Sial niatku untuk sedikit bersantai dan mendinginkan otak, akhirnya terganggu oleh perasaan ini, lagi pula sejak kapan aku menjadi penakut, kurasa aku hanya kelelahan, baiklah kupikir ini saatnya untuk tidur.

"Kei.. kei salaka..."

"woahh siapa disana? kakek?"

Sial suara siapa itu, aku tahu itu bukan kakek, itu suara wanita, ya ampun apakah aku mabuk, tapi aku tidak minum alkohol tadi, yah kupikir ini hanya karena kelelahan, aku harus segera tidur.

-----------------------------------------------------------------------------------------

- Tadaima (im home, aku pulang)

- Okaeri (selamat datang kembali)

- Abe no seimei (Abe no Seimei adalah seorang onmyōji, spesialis pemimpin onmyōdō selama pertengahan Periode Heian di Jepang. Ia merupakan figur legendaris dalam cerita rakyat Jepang)

-Onmyoji (Onmyōdō (陰陽道, "On'yōdō") adalah kosmologi esoterik Jepang, gabungan ilmu pengetahuan alam dan okultisme. Onmyōji didasari dari filosofi Tiongkok, Wu Xing dan Yin dan yang, diperkenalkan ke Jepang pada abad ke-6. Praktik ini dipengaruhi oleh Taoisme, Buddha dan Shinto. Onmyōji juga bisa berarti pemusnah atau penyegel Yokai. Yaitu monster mitologi dalam legenda Jepang.)

Biodata tokoh

- Salaka Kei. 22 tahun. 177 cm.

- Salaka Ichiro (kakek) 77 tahun. 171 cm.

HIDDENWhere stories live. Discover now