PROLOG

19 5 4
                                    

'Hidup tak selalu tentang kebahagiaan Bel,
Tapi memberi kebahagiaan adalah tujuan kamu ada.’

.

Dentum detik jarum jam berbaur bersama hampa. Hiruk riyuh ruangan tiba – tiba senyap, puluhan mata yang tadinya berkeliling liar, tertuju pada satu sumber suara. Benar, tepat pada pukul 18.00 WIB, kalimat itu terucap untuk terakhir kali dari seorang paruh baya yang kini tergeletak lemah tak punya daya.

Mulai terdengar isak tangis diujung ruang. Nampak ibuku sedang merutuki dirinya yang kini sudah tak mampu berbuat apa – apa. Sebab lelaki itu, kini sudah terbang menuju keabadian hidup, puncak dari cerita semesta.

“Yang sabar bel, ini sudah jalan yang diberikan Tuhan. Tuhan sayang sama Ayah.”

Ujar wanita berumur tak jauh lebih muda dari ayahku. Tangan kasarnya mencoba merengkuh bahuku, memeluk erat seolah peduli padaku. Mengusap lembut kepalaku, dan meneteskan buih luapan mata yang mengalir basahi rambutku. Aku diam. Dari dalam hatiku sudah tak mau merespon apa – apa, rasanya tak sedih, tak pula bahagia. Tidak menangis, tidak pula tertawa.

Entah mungkin Tuhan kembali mengajakku bermain bersama semestanya, atau diriku yang lelah untuk menyepakati diri sedang mencaci hati secara perlahan.


'Aku tak sedang bercanda,
namun naluri ikut tertawa.
Bagaimana bisa nalar deskripsikan perih,
ketika hati tak mampu lagi menangis.’

Kemari nak, dan berbaringlah,
Aku akan bercerita cukup panjang
Tentang dongeng putri tidur yang tak terlelap.

✫*゚・゚。.☆.*。・゚✫*..✫*゚・゚。.★.*。・゚

Salam teman - teman pembaca,

Sebelumnya saya sudah memposting cerita ini, namun gatau sepertinya semesta mempermainkan saya ya. Karena tiba - tiba ibu jari salah pencet tombol delete, dan otak baru sadar waktu ceritanya sudah hilang 🙂

Jadi ceritanya ku post lagi dengan bumbu - bumbu baru.
Selamat membaca dan jangan lupa kritik serta saran demi karya karya yang lebih baik lagii.

Salam sayang dan cinta,
Taematca

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ACME LA ABELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang