Dimanakah Allah

6 0 0
                                    

*DIMANAKah ALLAH?*
Pertanyaan Penting Yang Terabaikan

✒Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As-Sidawi

Memang sederhana soalnya, tapi sungguh aneh bin ajaib jawabannya. Bagaimana tidak?! Seandainya kita mau berkeliling Indonesia mengajukan satu pertanyaan sederhana ini, niscaya kita akan mendengarkan berbagai macam jawaban yang beraneka ragam; Alloh ada di mana-mana... Alloh tidak di atas tidak di bawah... Alloh tidak di kanan tidak di kiri... Alloh ada di hatiku... dan sederet jawaban lainnya. Ironisnya, mayoritas dari para penjawab yang konyol itu adalah orang-orang yang notabene intelektual, ulama, kyai, atau kaum terpelajar.
"Ketahuilah wahai saudaraku bahwa masalah ini termasuk di antara permasalahan aqidah yang sederhana tapi cukup rumit, sehingga kaum muslimin semenjak munculnya Mu'tazilah hingga sekarang masih saja dalam perselisihan, padahal ketinggian Alloh dikuatkan dengan dalil-dalil Al-Qur'an, hadits mutawatir dan sesuai dengan fithrah yang masih sehat. Pada dasarnya, tidak mungkin seorang muslim mengingkari kebenaran masalah ini, hanya saja sebagian kelompok yang menyimpang dan dibantu oleh Syetan berusaha mencegah manusia dari jalan yang lurus".
Oleh karena itu, janganlah masalah ini dipandang sebelah mata, masalah kecil, atau bahkan memecah belah barisan kaum muslimin, sebagaimana anggapan sebagian kalangan!!
Nah, tulisan berikut mengorek masalah ini berdasarkan Al-Qur’an, hadits, ijma’ ulama dan fithrah manusia, serta menepis beberapa syubhat (kerancuan) seputar masalah ini, sehingga menanglah kebenaran dan hancurlah kebathilan, sesungguhnya kebathilan pasti akan hancur binasa.

MACAM-MACAM KETINGGIAN ALLOH

Ketahuilah wahai saudaraku -semoga Alloh memberkahimu- bahwa ketinggian Alloh ada dua macam:
Pertama: Ketinggian sifat. Hal ini disepakati oleh seluruh orang yang menisbatkan dirinya kepada Islam, termasuk Jahmiyyah dan sejenisnya.
Kedua: Ketinggian Dzat. Hal ini diingkari oleh mayoritas orang yang menisbatkan kepada Islam seperti Jahmiyah dan sebagian Asya’irah, karena para peneliti di kalangan mereka menetapkan ketinggian Dzat Alloh. Dan ketinggian tidaklah bertentangan dengan kebersamaan Alloh bersama makhlukNya dengan ilmu, pendengaran dan pengetahuanNya, karena tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Alloh”.
Masalah yang kedua inilah yang menjadi topik pembahasan buku ini. Berikut ini akan kami nukilkan beberapa dalil yang menjelaskan masalah ini. Ingat, ini hanya sebagian kecil saja, masih banyak lagi dalil-dalil lainnya lagi. Imam Ibnu Abil Izzi al-Hanafi setelah menyebutkan 18 segi dalil, beliau mengatakan: “Dan jenis-jenis dalil ini, seandainya dibukukan tersendiri, maka akan tertulis kurang lebih seribu dalil. Oleh karena itu, kepada para penentang masalah ini, hendaknya menjawab dalil-dalil ini. Tapi sungguh sangatlah mustahil mereka mampu menjawabnya.”
Kami akan menurunkan sejumlah dalil, mulai dari Al-Qur'an, hadits, ijma', akal dan fithrah tentang masalah ini, kemudian menyingkap syubhat-syubhat dan menjawab tuduhan.

DALIL-DALIL AL-QUR'AN

Sebagian sahabat kondang Imam Syafi'i pernah mengatakan: "Dalam Al-Qur'an, terdapat seribu dalil lebih yang menunjukkan bahwa Alloh tinggi di atas makhlukNya".
Sungguh, banyak sekali dalil-dalil al-Qur’an yang menunjukkan ketinggian Alloh dengan beberapa versi, di antaranya:
a. Dengan lafazh ‘ali (tinggi) secara mutlak, seperti firman Allah;

Dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Al-Baqarah: 255)
b. Dengan lafadz istiwa’ (tinggi/naik) di atas ‘arsy, seperti firman Alloh:

Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) tinggi di atas ‘arsy. (QS. Thaha: 5)
c. Dengan naiknya sesuatu kepada-Nya. Seperti firman Allah:

Kepada-Nyalah naik perkataan yang baik, dan amal shalih dinaikkan-Nya. (QS. Fathir: 10)

Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepada-Nya. (QS. al-Ma’arij: 4)
d. Dengan turunnya sesuatu dari-Nya. Seperti firman Alloh:

Katakanlah Ruh Qudus (Jibril) menurunkan al-Qur’an dari Rabbmu dengan benar. (QS. an-Nahl: 102)

DALIL-DALIL HADITS

Pesan islami 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang