Prolog: bulan tak memancarkan keindahan

98 10 7
                                    

21 Juni 2019. Hari perkemahan

"JIMIINN!" teriak Songhye ketika jimin berhasil mencuri sebuah kecupan di pipinya.

Yang diteriaki hanya tersenyum lebar sambil berlari menjauh, menghindari Songhye yang bersiap mengejarnya. Namun sepertinya kecepatan larinya tak secepat Songhye. Gadis itu berhasil meraih pergelangan tangan Jimin lalu menghujani lengannya dengan puluhan pukulan kecil.

Namun, bukan Jimin namanya jika tak memiliki seribu cara untuk melepaskan diri. Dikecupnya puncak kepala Songhye yang membuat gadis itu diam terpaku.

"Hei, kenapa berhenti?" tanyanya sambil mencubit pipi Songhye.

"Jimin, kau nakal!" Seru Songhye sambil mendaratkan pukulan yang cukup keras. Membuat Jimin meringis kesakitan.

Sementara Suhwa yang menyaksikan kedua remaja tersebut hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Ia melanjutkan langkah kakinya menuju tengah lapangan, tempat para siswa lain berkumpul. Ketika ia melewati Jimin, Suhwa sempat melirik pada laki-laki itu. Bagi Suhwa jimin terlihat sangat tampan hari ini.

Suhwa mengambil barisan bersama teman sekelasnya. Tak lama Tashyung berbaris di sampingnya. Salah satu sahabatnya itu tersenyum lebar pada Suhwa. Tas yang dibawanya jauh lebih besar daripada tas siswa lain.

"Tasmu sangat besar, apa isinya?" tanya Suhwa penasaran.

"Aku membawa banyak keperluan yang mungkin kubutuhkan."

"Haruskah sebanyak itu?"

"Ah, dimana Songhye?" tanya Taehyung tanpa menjawab pertanyaan Suhwa.

Suhwa menunjuk kearah Jimin dan Songhye yang masih bermesraan. Taehyung yang melihat kearah itu hanya membulatkan mulutnya dan mengangguk paham.

"Suhwa, boleh minta sun screen punyamu? Punyaku ketinggalan," pinta Taehyung pada gadis disampingnya itu.

"Laki-laki juga membutuhkannya? Aku saja tidak pakai," heran Suhwa.

"Cobalah pakai, kulitmu akan terlindungi dari sinar matahari."

"Memang harus dilindungi ya?"

"Aduh Suhwa, jika tidak dilindungi kukitmu bisa kusam."

Suhwa mengangguk paham lalu dipegangi wajahnya yang tak pernah tersentuh oleh riasan apapun.

"Pantas saja kulitku kusam," gumamnya.

"Cobalah pakai. Aku yakin kulitmu akan terlihat lebih cerah," sekali lagi Taehyung memberikan sarannya pada Suhwa.

"Tapi kulitku berjerawat, aku takut akan menjadi lebih parah jika kuoleskan produk kecantikan."

"Cobalah sun screen dengan SPF kecil. Usahakan dibawah SPF 17. Percayalah, kulitmu akan baik-baik saja."

"Bagaimana kau bisa tau? Kukira anak laki-laki tidak akan paham hal seperti itu.

"Kau lupa jika ibuku memiliki toko kecantikan?"

"Ah iya, aku hampir lupa. Kapan-kapan aku mampir ke tokomu untuk membeli sun ... Apa tadi?"

"Sun screen."

"Ahh itu maksudku. Sun screen."

___***___

Lima belas menit kemudian semua siswa sudah berada di dalam bis. Mereka akan menuju hutan untuk melakukan kegiatan kemah. Suhwa duduk di samping Songhye sedangkan Taehyung duduk dengan Jimin di depan mereka.

Hanya lima menit setelah bus berangkat, Songhye memaksa taehyung untuk bertukar tempat duduk dengannya. Songhye ingin duduk bersama Jimin. Meskipun agak keberatan Taehyung tetap menuruti Songhye karena tak ada yang bisa menolak keinginan gadis keras kepala itu.

La SceltaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang