2

22 5 3
                                    

"De, cepet turun makan malem" teriak Roy, abang shey dari lantai bawah.

"Iyaa sabar" balas shey setengah teriak.

Shey menuruni anak tangga satu persatu. Mata nya menangkap Keluarga nya lengkap di meja makan.
Keluarga yang harmonis, pikirnya.

"Ngapain bengong disitu, sini makan" ucap roy

Shey mengangguk, lalu duduk di antara rey dan roy, abangnya yang kembar.

"Kenapa tadi pulang sore banget? Harusnya kan hari ini kamu chek up"
Tanya widya, ibu shey.

"Harus gantiin kakak kelas buat turnamen basket" jawab shey

"Sejak kapan suka basket lagi?" Tanya rey

"Dari dulu" jawab shey singkat

"Jangan paksain sesuatu yang mungkin ga bisa kamu lakukan lagi. Jangan sakitin diri kamu sendiri" ucap roy

Shey hanya tersenyum menanggapinya. Hening. Tidak ada pembicaraan lagi di meja makan setelah itu.

Shey buru buru menghabiskan makanannya dan pamit undur diri untuk kembali ke kamarnya. Tapi saat kaki nya ingin melangkah, terdengar suara berat ayahnya.

"Inget disini kamu cuma numpang"

Shey tersenyum pilu mendengarnya. Ia buru buru melangkahkan kaki nya menaiki anak tangga. Menutup rapat rapat pintu kamarnya dan menangis sejadi jadinya.

Shey sadar, disini ia bukan siapa siapa. Ada seseorang yang tak mengharapkan kehadirannya sejak itu. Sejak semua orang menyalahkannya atas kejadian yang menimpanya. Semua orang membencinya. Semua orang menjauhinya. Shey benci akan fakta itu.

Ingin rasanya shey menyerah tapi takdir tak menghendaki. Seolah olah mempermainkan shey tanpa mau tau perasaannya. Yang Shey bisa lakukan hanya diam menunggu kebahagiaannya datang kembali.

******
"WOYY" teriak seseorang tepat di telinga shey

"Ayam ayam ayam" latah shey

"Hahahahaa lucu banget sih lo"

"Lo siapa?"

"Gue?"

"Ya iyalah masa iya kang ayam"

"Lo ga kenal sama gue?"

"Ga"

"Serius lo ga kenal sama gue?"

"Hmm"

"Kenalin, gue cowo palinngg gantengggg, rajin menabung dan tidak sombong seantero sekolah ini" ucapnya sambil menyisir rambutnya dengan jari

"NAJIS" ucap shey lalu pergi begitu saja.

"Eh tunggu, shey tunggu" ucapnya sambil berlari agar bisa menyamai langkah kaki shey.

Shey berhenti, membuat cowok itu ngerem mendadak agar tidak menabrak shey.

"Lo manggil gue?" Tanya shey memastikan telinganya tidak salah dengar

"Iya lo masa kang ayam"

Shey megerlingkan matanya malas. "Sejak kapan dia kenal sama gue" tanya nya dalam hati. Cowo ini orang yang sama yang nganterinnya pulang kemarin.

"Hobi banget bengong sih" ucap cowo itu

"Kenapa?" Tanya shey

"Nanti pulang bareng gue lagi ya" ajaknya

"Ogah gue aja ga kenal sama lo"

"Yaudah ni kenalin nama gue Alnard Widjaksono Kusuma Dinata" ucapnya sambil menjabat tangan shey

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHO AM I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang