Ini Aku dan Senja

Ini aku - 4

Angin semilir mulai menyapa halus wajahku.
Aku memejamkan mata mengingat perbincangan kita dikala itu.

"Kamu tau ga apa keistimewaan senja."  katamu disaat keheningan mulai menyapa.

"Ga tau, emang kenapa?." jawabku.

Kamu hanya terdiam dan tiba - tiba kamu memegang kedua tanganku erat.

"Karena senja aku bisa bertemu denganmu , karena senja aku bisa bercanda tawa denganmu dan aku harap karena senja juga kita bisa menjadi sepasang."

"Maksudnya?." jawabku.

Awalnya aku bingung, tetapi ketika kamu menjawab tiba tiba semburat rona kemerahan muncul dikedua pipiku.

"Iya aku harap karena senja juga kita bisa menjadi sepasang kekasih yang selalu berbagi kasih sayang."

Aku hanya menatapmu, entah kenapa rasaku tak karuan sehingga tidak sepatah katapun yang keluar.

"Jadi?." tanyamu menanti.

"Apa." jawabku.

Entah kenapa dari ribuan kata hanya kata itu yang bisa keluar dari mulutku.

Kamu hanya menghela nafas.

"Aku mau hubungan kita yang awalnya hanya teman berubah menjadi sepasang kekasih." katamu.

"Kamu mau ga?." tanyamu lagi.

Aku memejamkan mata. Menetralkan perasaan yang tak bisa digambarkan lagi rasanya. Setelah perasaanku mulai tenang, aku menatapmu lagi dan membalas genggaman tanganmu.

"Iya aku mau." jawabku singkat.

Senyum mulai terbit diwajahmu saat aku menjawabnya. Kamu memelukku dengan erat dan membisikan kata.

"Terimakasih dan aku harap senja juga tidak memisahkan Kita apapun yang terjadi."

Sontak saja aku langsung melepaskan pelukanmu, setelah mendengar kata - katamu itu.

"Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan selama ini vin."

"Belum waktunya kamu mengetahui semuanya, tapi yang jelas aku beruntung bisa berada didekatmu disaat seperti ini."

Entah apa maksudmu, tapi yang aku harap semoga semua misteri yang kamu sembunyikan tidak membahayakan hubungan kita nanti kedepannya. Tapi tanpa sadar takdir berkata lain pada hubungan kita.