apakah kalian penasaran bagaimana seorang tansa syahila maharani dan gadha pramuji wijaya menjalin sebuah hubungan? tidak ada yang special tapi mari kita flashback awal mereka bertemu
tansa pov
aku sedari tadi tersenyum penuh kemenangan dikarenakan aku mendapatkan nilai 100 di mata pelajaran MTK. bel pulang sekolah sedari tadi sudah berdering tapi aku sangatlah malas beranjak dari tempat duduk.
"sa, lo gak pulang?"
aku mendonggakan kepalaku dan mendapatkan temanku sania dan april
aku menggelengkan kepalaku
"males""males apaan dah, lo mah mau menghindari sopir lo kan" ucap april sambil tersenyum jail
aku terkekeh pelan, bahkan temen-temanku sudah tahu. iya, aku memang berdiam diri dikelas agar tidak bareng dengan pak sopir. niatku setelah pulang sekolah aku ingin berjalan santai menikmati taman kota.
"itu tau" jawabku
terlihat april dan sania menggelengkan kepalanya melihat kelakuanku.
"terus lo mau disini sampai kapan?" tanya sania heran
"bentar lagi keknya, gue udah chat pak budi biar gak nungguin gue, tapi gue takut kalau gue pulang sekarang pak budi masih ada diparkiran"
"entar gue chat lo kalau sopir lo udah gak ada diparkiran" ucap sania
aku tersenyum menggembang, semoga kali ini aku bisa menikmati taman kota sambil memakan es krim, membayangkan saja sudah membuatku terngiang bahagia. hanya berjalan santai saja bisa membuat kepalaku sejenak melupakan pikiran yang selalu hinggap dikepalaku.
"gue sama april balik dulu ya"
"bye" ucap mereka serempak
tinggalah aku sendiri disini, menunggu chat sania. karna bosen aku mengeluarkan handphoneku dan membuka playlist laguku. kelas yang sepi mendadak menghangat dikala lagu mulai diputar.
aku bersenandung menyanyikan lagu yang kuputar, dan tidak menyadari bahwa sedari tadi ada yang melihatku dijendela, tapi tunggu, mungkin itu hanya firasatku saja.
tling
sania
sopir lu udah gak ada di parkiran sachat yang kuterima dari sania membuatku tersenyum lebar, bahkan aku memekik bahagia bahwa aku akhirnya bisa berjalan santai ditaman kota.
aku bergegas keluar kelas dan berjalan kecil sambil tersenyum-senyum sendiri, aku melewati parkiran dengan lega dikarenakan kendaraan yang berada diparkiran sudah kosong hanya tersisa kendaraan para guru atau bahkan siswa yang sedang eskul.
kakiku terus melangkah ditrotoar, begitu banyak jajanan malam yang sudah bersiap-siap berjualan dan begitu banyak para pegawai kantoran yang baru pulang.
"menyenangkan" gumamku
aku terus melangkahkan kakiku, tapi ada yang menjanggal dibenakku. sedari tadi aku merasa seperti diikuti oleh seseorang, bahkan suara langkah itu masih bersuara walaupun aku sudah berada diarea taman kota
aku membalikan badanku dan betapa terkejutnya aku mendapatkan seorang laki-laki yang berseragam sama denganku tepat beberapa langkah dibelakangku
"kak gadha?" gumamku kaget
gadha hanya memamerkan senyum khasnya
"kak gadha kok ngikutin gue?" tanyaku heran
gadha hanya mengangkat bahunya
KAMU SEDANG MEMBACA
gasa part
Teen Fictionmudah mengatakannya tapi sungguh sulit untuk dijalankan. kepercayaan orang-orang sebut itu kunci dari suatu hubungan yang langgeng. tapi tidak, karena badai yang akan datang silir berganti tidak menjadikan kepercayaan menjadi menopang kala batin...