💐UWWMH Part 23💐

2.6K 298 14
                                    

Nara menatap horor wanita yang ada di depannya, sorotan mata sinis begitu terpancar di campur dengan aura-aura menegangkan.

Elma dan Tria saling pandang, merasa heran dan merinding saat mereka merasakan atmosfer mengerikan antara Nara dan wanita cantik yang tak mereka kenal.

"Jadi kau bekerja disini?" tanyanya dengan mata yang mengintai seluruh isi di toko bunga tersebut.

"Ya," jawab Nara singkat.

"Wow! aku tidak menyangka."

"Apanya?" Nara merasa jengah melihat tingkah dan ucapan Natasha.

"Ah tidak, hanya sedikit heran saja dengan Arfaan. aku kira dengan putusnya hubungan kami, dia akan mencari wanita yang jauh lebih...." Natasha tak melanjutkan ucapannya, dan Nara bisa tahu apa isi dari kelanjutan ucapan wanita itu hanya dengan matanya yang menatap Nara dari atas ke bawah.

"Yang lebih cantik? itu kan yang ingin kau katakan, Natasha?"

Kedua alis Natasha terangkat, ternyata Nara begitu telak menebak kelanjutan kalimatnya.

"Bukan aku yang bilang loh," kekehnya menyamarkan ketegangan yang terjadi di antara mereka.

"Ah, benar juga."

Bagus! Nara juga lebih pintar mencairkan suasana, terbukti dari wanita itu tersenyum manis pada Natasha.

"Sudah berapa lama kalian berdua menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih?" tanya Natasha penasaran.

"Aiiihh, dasar wanita kepo!" dengus Nara dalam hatinya.

"Kenapa ya?"

"Hanya sekedar bertanya."

Nara manggut-manggut sambil mulutnya ber-oh-ria.

"Jadi?" tanya Natasha yang masih kepo ternayata.

"Rahasia," Nara mengedipkan sebelah matanya.

Dan hal itu berhasil membuat Nastasha panas, ia merasa kesal karena Nara cukup mampu membuat emosinya naik.

"Baiklah kalau begitu, aku ingin 1 baket bunga lily segar."

"Tunggu sebentar!"

Natasha menunggu pesanan bunganya selesai di rangkai, dan tak berapa lama telah selesai.

"Coba kau tebak, aku mau kemana dengan membawa bunga lily ini?" Natasha sengaja memancing Nara.

Nara mengendikkan bahu tanda acuh dan tak mau tahu.

"Kau tidak penasaran?" Nara menggeleng.

"Sayang sekali kau tidak penasaran, ya sudahlah kalau begitu, aku pergi." Nara mengangguk.

Natasha sudah akan beranjak pergi, namun langkahnya berhenti dan ia membalikkan badannya lagi.

"Aku sangat yakin pasti dia sangat merindukan diriku, dan bisa ku pastikan dia akan sangat menyukai bunga lily pemberianku. mama Santi."

Nara tak bergeming sedikit pun saat mendengar nama ibu dari kekasihnya di sebut, dengan santai ia bersikap acuh saja, Natasha tersenyum mengejek dan berlalu pergi.

*******

"Selamat pagi!" sapaan ceria dan penuh semangat Natasha menurunkan jendela kaca mobilnya.

"Cari siapa ya mbak?" tanya Satpam di kediaman rumah Arfaan.

"Satpam baru ya?" satpam itu mengangguk.

Ugly woman with Mr. handsome (Sudah Dibukukan - Tersedia Versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang