Prolog

29 5 3
                                    

"Angga, Sila bisa sendiri." Kedua pipi Sila memerah. Bagaimana tidak, mereka ada di sekolah dan sekarang menjadi bahan tontonan karena Angga yang tengah membetulkan tali sepatu milik Sila yang terlepas.

Angga mendongak. Kedua sudut bibirnya terangkat tipis.

"Selama ada aku, kenapa harus kamu yang ngelakuinnya?"

Sila menggeleng malu. "Sila malu."

Tali sepatu Sila sudah terikat rapi. Angga bangkit berdiri, kemudian menepuk puncak kepala Sila. "Kenapa harus malu? Kamu nggak ngelakuin kesalahan ini."

"Orang-orang lihatin kita. Angga nggak malu?"

Angga terkekeh. "Buat apa aku malu? Lebih bagus mereka lihatin kita. Jadi mereka tahu kalau kamu itu milik Angga Mahendra."

TBC

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang