Seorang gadis termenung di balkon kamarnya, ditemani oleh lantunan lagu indie dan langit sore yang memanjakan mata. Dia adalah Cassie yang sedang memikirkan surat dari pria misterius itu. Saat sedang melamun, Cassie dikejutkan oleh kehadiran abangnya, Malven.
"Lo kalo mau pesen makan bilang-bilang dong." ujar Malven membuat kerutan di dahi Cassie tercipta.
"Siapa yang mesen makan, orang daritadi gue diem disini." jawab Cassie dengan raut muka yang semakin bingung
"Lah kalo bukan lo yang pesen masa salah nganter, bener ko tadi bilangnya Cassiopeia Tsuraya."
"Mana coba gue liat."
Cassie pun membuka paper bag tersebut, di dalamnya ada 1 porsi Mac n Cheese, 1 porsi spaghetti, dan 1 botol susu kaleng kesukaannya. Kebingungan Cassie bertambah ketika melihat ada sebuah surat, bisa saja itu dijadikan sebuah petunjuk,kan? Dengan rasa penasaran dia pun membuka surat tersebut dan membacanya.
Teruntuk kamu,
Yang selalu memancarkan senyum
Yang selalu terlihat sangat baik
Yang selalu mengisi pikirankuDimakan ya makanannya. Soalnya aku ga mau kamu sakit gara-gara lupa makan. Semangat terus ya. I love you 🖤.
R.U
"Sebenernya dia siapa sih? Ga bosen apa ya ngirim terus surat?" batin Cassie ketika melihat ada inisial dari si pengirim.
"Lah ni bocah malah bengong. Kemasukan baru tau rasa lo." ujar Malven yang melihat adiknya bengong sambil membaca surat tersebut. " Surat dari siapa sih? Jangan-jangan ini dari pacar lo kan? Aduh, Cassie kan gue udah sering banget bilang ke lo, jangan dulu pacaran. Lo masih bocah, belum tau apa-apa. Gimana nanti kalo tiba-tiba lo di grepe. Lo mau, hah?" cerocos Malven.
Cassie yang diceramahi seperti itu,tidak terima. Lagian gimana mau punya pacar kalo doi aja ga pernah ngelirik. "Apaan sih lo, main tuduh aja. Lagian gue ga punya pacar. Gimana mau punya pacar, orang yang jagain gue kaya setan gini, mana ada yang berani."
"Sembarangan lo, abangnya yang ganteng gini disamain sama setan. Masih mending gue jagain coba kalo ngga."
"Bacot lo. Udah ayo makan. sayang kalo di buang." ajak Cassie
Mereka berdua pun memakan makanan tersebut dengan diselingi canda tawa dan dihiasi oleh senja yang sangat indah. Dan tanpa mereka sadari, di balik pohon sebrang rumah mereka, ada sepasang mata yang terus mengamati pergerakan kedua orang itu dengan senyum yang terhias di bibir manisnya.
***
Matahari sudah menampakan dirinya, suara ayam pun saling bersahutan membangunkan semua orang untuk menjalankan aktivitasnya. Begitu pula dengan Cassie yang sudah siap dengan seragam dan perlengkapan sekolahnya. Dia sedang menyantap sarapannya dengan tenang, sambil menunggu abangnya turun ke bawah.
"Tumben banget lo jam segini udah siap. Biasanya bangun aja belum." ujar Cassie ketika melihat adik bungsunya, Kanael sudah siap dengan seragam yang rapi dan tas yang di gendong di sebelah kanan.
"Ck, gue bangun pagi salah, bangun siang makin salah. Cewe tuh maunya apa sih? Bikin pusing aja bisanya." jawab Kanael dengan mulut yang mengunyah roti, dan tangan yang sibuk memasang dasi.
"Eh, ini ko masih pagi udah ribut. Kanael kalo makan itu sambil duduk jangan berdiri kaya gitu. Ini lagi Cassie kamu itu kalo lagi makan jangan sambil main handphone. Ini lagi, Malven harusnya kamu itu kasih contoh yang bener ke adik kamu." sahut Maia, yang baru datang dari dapur dengan membawa nampan berisi lauk untuk sarapan mereka pagi ini.
"Ya udah,Ma. Kalo gitu, aku sama Cassie pergi dulu ya." ujar Malven seraya mencium tangan dan pipi sang Mama, diikuti oleh Cassie dan Kanael
"Abang hati-hati ya bawa motornya. Di sekolah jagain ya ade nya. Kanael jangan bandel ya. Sebentar lagi kamu kan lulus, kalo pulang ga usah bawa oleh-oleh dari sekolah oke." ujar Maia, karena memiliki 3 anak yang selisihnya berdekatan itu sangatlah memusingkan.
Di perjalanan, Cassie dan Malven sama sekali tidak membuka suara. Cassie yang mengantuk pun hanya bisa mengerjapkan matanya supaya tidak tertidur. Masalahnya, kalau Cassie sudah tidur akan sangat susah di bangunkan dan dia juga merupakan tipe orang yang pelor alias nempel molor.
Cassie yang tidak bisa menahan kantuknya pun berteriak, "Bang, bawa motornya cepetan dong. Gue ngantuk banget ini."
Malven yang mendengar ucapan Cassie hanya memberikan acungan jempol seraya menambah kecepatan motornya. Membuat Cassie dengan spontan melingkarkan tangannya di pinggang sang kakak. Dan tak berselang lama, mereka pun tiba di sekolah. Melihat Malven membonceng perempuan ditambah lagi perempuan itu memeluk pinggangnya, membuat para siswi yang baru datang dan sedang di luar kelas pun bertanya-tanya.
"Eh itu cewe siapa sih?"
"Widih, menang banyak banget tuh cewe."
"Tukeran posisi yu."
Cassie yang mendengar itu semua hanya memutar bola matanya, sedangkan Malven terkekeh melihat raut muka adiknya, Pasalnya, memang tidak ada yang mengetahui bahwa mereka adalah saudara kandung.
"Kenapa muka lo? Kaya belum pernah diomongin satu sekolah aja." tanya Malven yang masih terkekeh
"Lo kan tau, gue paling males jadi omongan orang gini."
"Ya udah deh, maaf. Gue anter lo ke kelas. Ayo tuan putri." ujar Malven sambil merangkul bahu sang adik, membuat siapa pun yang melihatnya merasa ingin bertukar posisi dengan Cassie.
🌻🌻🌻
Jangan lupa vomment yaa, thank you🌻🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Pioggia
Подростковая литератураTeruntuk kamu, Yang selalu mengisi hariku Terimakasih, Untuk semua waktumu Untuk semua genggaman yang begitu erat Untuk pedulimu yang begitu berat