Pagi itu tiba hari yang sudah ditunggu tunggu, yap masuk sekolah pun tiba
"dek, kak, pah ayo turun waktunya sarapan nih nanti keburu nasinya dingin!!" seru mamah
"iya mah" sahut kami serentak
Tak lama kami pun turun secara bersamaan.
(06.00)
Keadaan sunyi masih menjadi pemula di pagi ini.
"dek nanti papah yang anter kesekolah y" ucap papah yang kemudian memecahkan keheningan yang entah bermula sejak kapan
"ih mamah ajah pah, papah kan mau buru buru berangkat katanya ada meeting" ucap mamah
Dhiyon pov
"dek nanti papah ajah yang anter kesekolah y " ucap papah memecahkan keheningan diantara kami
"ih mamah ajah pah,papah kan mau buru buru berangkat katanya ada meeting" jawab mamah dengan cepat
Mendengar keributan mamah dan papahku yang merebutkan adikku aku merasa tak teranggap bahkan tak pernah ada 1 orangpun yang memperdulikan ku.
Beberapa menit setelah keributan itu selesai dan sarapanku pun usai aku segera bergegas pamit pada keluargaku yang masih sibuk dengan adikku
"mah,pah aku berangkat dulu y" ucapku sembari berpamitan
"iy hati hati y kak"ucap adikku
"hmmm" seru ku "daaahhh" lanjut ku
Selama perjalanan kesekolah aku terus memikirkan kejadian pagi tadi
"jika bukan di tempat umum mungkin saja air mataku ini sudah menetes" gumamku.
(09.00)
Pelajaran bahasa pun dimulai pak guru sudah masuk sedari tadi namun karena keheningan kelas ini membuat pak Rizal pun akhirnya memberikan tugas
"anak anak bapak minta sekarang kalian maju satu persatu dan menceritakan tentang kasih sayang orang tua kalian kepada kalian" ujar pak Rizal
"iy pak" ucap seluruh siswa di kelasku
"Clara kamu duluan" ucap pak rizal
"baik pak" ucap clara sembari jalan menuju kedepan kelas
"saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Saya mempunyai 1 adik perempuan dan 1 adik laki laki. Orang tuaku tak pernah membandingkan satu sama lain, membedakan kasih sayang antara satu dengan yang lain, karna mereka tau itu bisa membuatku tak nyaman dengan kondisi seperti itu. Bahkan dengan kondisi seperti itu saja mungkin bisa membuat beberapa anak menyendiri bahkan frustasi...."ucap clara dengan panjang dan lebar
Semua siswa pun bertepuk tangan atas ceritanya, kemudian pak Rizal menyuruhku untuk giliran. Aku pun maju dengan pikiran kacau dan mungkin sedikit berbohong atas keluargaku
"Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Aku memiliki 1 adik laki laki. Sama halnya dengan keluarga Clara keluargaku pun tak pernah membeda bedakan kami, kasih sayang mereka sangatlah adil kepada kami…"ucapku panjang lebar dan berbohong.
(12.50)
Turun dari bis aku pun langsung menuju rumah dengan berjalan kaki sambil menyusuri gang gang rumah,sesampainya aku dirumah hatiku sangat merasa hancur ketika melihat ketiga anggota keluargaku bercanda ria tanpa aku disana. Hingga akhirnya mamah pun menyadari bahwa ada aku disana
"kak sini masuk pasti capek kan? Sana naik ganti baju abis itu makan" ucap mamah
"hmm.. Nanti ajah deh mah aku mau keluar dlu cari angin :)" ucapku dengan fake smile.
Dengan secepat mungkin aku berlari menyusuri sebuah gang sambil menitihkan air mata dan berpikir kemana aku akan menenangkan diriku sejenak. Tanpa ku sadari aku berhenti di sebuah sungai yang bernama Sungai Han. Ya sungai itu lah yang sering kami datangi untuk bercanda ria disana namun sekarang keadaan telah berubah semua hilang.
"Aaaaaahhhhhh...." teriak ku "kenapa semua jadi seperti ini tuhan kau tak adil mengapa kau selalu melimpahkan cobaan yang begitu berat kepadaku mengapa kau tak pernah ada untukku hiks hiks hiks" ucapku dengan keras
Tak lama hujan disertai petir yang menggelegar datang. Seperti menjadi saksi bahwa kehangatan keluargaku telah tiada

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm broken
Teen Fiction"Mah pah selamat tinggal makasih buat semua yang udah kalian kasih ke aku. Kalau nantinya aku udah g ada bisakah kalian tetap menjaga keharmonisan ini untukku..." ujarku