Dua puluh tujuh derajat celcius, suhu kota Seoul pada hari ini tertera di arloji pintar milik pria itu.
Panas.
Musim panas sudah lewat dari puncaknya namun cuaca nampaknya belum mau memanjakan manusia-manusia yang ada di sana.
Prof. dr. Kim Soohyun, Sp.A.
Pemilik Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Gizi Ibu dan Anak di daerah elit Cheongdam-dong itu, tengah berkutat dengan sibuknya lalu lintas kota Seoul pada pukul 12.00 KST.
Sial betul memang nasib duda itu. Seharusnya ia sudah sampai pada pukul sebelas tadi namun bimbingan dengan mahasiswa malah berjalan sedikit alot hingga membuatnya terlambat untuk mencapai rumah sakitnya. Untung saja, tidak ada janji temu atau jadwal operasi pada hari ini.
Begitu melewati lampu merah itu, Soohyun memacu kendaraannya dengan kecepatan penuh. Puji Tuhan karena setelah lampu merah itu, lalu lintas di depannya sangat lengang.
Namun, tiba-tiba saja seorang anak kecil hampir saja bertabrakan dengan mobil yang dikendarainya. Soohyun refleks menginjak pedal rem dengan kekuatan penuh, membanting stir ke kanan dan berhenti tepat di depan pembatas jalan. Tidak... Ia tidak menabrak apapun tapi mobilnya membuat setengah jalan tertutup bagai portal.
Anak laki-laki, yang kira-kira berumur lima tahun itu menangis sambil memegangi bola karet berwarna kuning miliknya yang berguling ke pinggir jalan. Soohyun menghampiri bocah itu,
"Hey, Nak... Tidak apa-apa, shhhh tidak apa-apa.."
Pria itu memeluk tubuh kecil yang gemetar itu lalu menggendongnya, dari arah lain datanglah dengan tergopoh-gopoh seorang wanita paro baya menghampiri anak kecil itu dan tampak kaget melihat Soohyun menggendongnya.
"Ada apa ini, Pak?" tanyanya panik.
"Saya minta maaf..." jawab Soohyun dengan penuh penyesalan.
Ibu itu, Soohyun dan anak kecil di dalam gendongannya pun berjalan menuju daycare yang ternyata letaknya tidak jauh dari sana.
🍃🍃🍃
"Halo, dengan Ibunya Hajoon?"
"Iya, saya sendiri. Ada apa Ibu Lee? Apa Hajoon baik-baik saja? "
"Bisakah Ibu menjemput Hajoon sekarang? Ada yang harus kami bicarakan dengan anda dan seseorang juga ingin menyampaikan permintaan maaf pada anda."
"Permintaan maaf? Baiklah saya akan ke sana segera,"
Ibu Hajoon, ibu dari bocah yang hampir saja tertabrak oleh Soohyun, bergegas membereskan mejanya. Buru-buru ia meninggalkan pesan pada rekan kerja yang ada di sebelah mejanya yang disambut dengan anggukan kepala rekannya tersebut.
Kurang dari sepuluh menit, ia sampai di daycare tempat ia menitipkan putra semata wayangnya itu dan tergopoh-gopoh menuju kelas Anggrek, tempat putranya belajar. Setahunya, pada jam segini, Hajoon masih belajar Bahasa Inggris dengan beberapa murid yang juga dititipkan di daycare itu.
Begitu ia menemukan Ibu Lee yang terlihat sangat menunggu kehadirannya, ia pun segera menghampiri wanita itu.
🍃🍃🍃🍃
"Saya minta maaf atas kelalaian saya dalam menjaga Hajoon, Bu. Jika saja tuan itu melenceng sedikit, saya tidak dapat membayangkan apa yang bisa terjadi pada Hajoon," dengan terisak, Ibu Lee Bongcha menjelaskan dan meminta maaf pada Ibu Hajoon.
"Saya mengerti kalau memang tidak mudah merawat banyak anak sekaligus tapi saya mohon jangan terjadi seperti ini lagi atau saya akan melaporkan daycare ini ke pihak berwajib," tegas Ibu Hajoon.
Lee Bong-cha tertunduk malu dan penuh penyesalan, ia mengangguk di hadapan Ibu Hajoon.
"Biar saya antar Ibu untuk menemui Tuan Kim, beliau juga ingin meminta maaf secara langsung," Ibu Hajoon menghela napas berat kemudian ia pun beranjak menuju unit kesehatan bersama Ibu Lee untuk menemui Hajoon dan pria yang hampir saja menabraknya.
Angin semilir membelai rambut coklat lurus milik Ibu Hajoon, mengantarkan perasaan yang persis pernah ia rasakan.
Wangi maskulin itu menyapa hidungnya sekali lagi setelah bertahun-tahun lewat.
Dibukalah pintu ruang unit kesehatan oleh Ibu Lee, siluet tubuh itu sangat familiar di mata wanita itu,
"Kim Soohyun-ssi?" panggil Ibu Lee pada pria itu
Degup jantungnya berubah cepat ketika pria itu mulai menolehkan kepalanya ke arah dimana wanita itu berdiri.
Kim Soohyun.
Ayah dari Hajoon kecil.
Meninggalkan Go Ara, Ibu dari Hajoon kecil, mematung di tempatnya berpijak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prahara
Fanfictionㅡ "karena Prahara, haruskah semua ini hancur begitu saja?" Go Ara x Kim Soo-hyun Sebuah prahara dari rumah tangga sempurna.