MND Season 2-Part 3

1.2K 98 17
                                    

Jangan lupa buat biasakan pencet tombol ⭐ sebelum mulai membaca!




Villa yang berisikan satu kamar itu sekarang begitu terasa hangat saat ada yang menempati nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Villa yang berisikan satu kamar itu sekarang begitu terasa hangat saat ada yang menempati nya.

Sohyun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju tidur berbahan satin, dan membuat Sehun sang suami berdiri dari tidurnya dan memilih menghampiri sang istri.

Sohyun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju tidur berbahan satin, dan membuat Sehun sang suami berdiri dari tidurnya dan memilih menghampiri sang istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di peluknya tubuh ramping sang istri dari arah belakang.

"Kau semakin cantik sayang!"

Sehun memberikan kecupan di bahu polos sang istri. Sedangkan Sohyun meneruskan pekerjaanya yaitu, mengoleskan krim malam pada wajahnya.

"Oppa!"

"Nde.."

"Aku ingin memilikinya,"

Sehun melepas tangan yang melingkar di tubuh Sohyun, sohyun yang merasa jika suaminya melepaskan pelukannya pun membalikan tubuhnya.

Dia menyentuh wajah sang suami yang menatapnya.

"Aku janji padamu oppa jika aku akan baik-baik saja, tapi ijinkan aku untuk me--"

"Kita bisa mengadopsi anak! Kau ingin anak bukan?"

Sohyun melepaskan tangannya, dia berjalan ke arah jendela yang masih terbuka.

"Sayang! Di luar sana banyak anak yang terlantar, dan ada bagusnya jika kita bisa mengurus mereka bukan?"

Perasaan Sohyun sangat sedih, bagaimana bisa dia mengadopsi anak jika dirinya juga bisa melahirkan seorang anak.

"Oppa, apa kau tak ingin memiliki keturunan? Dari darah dagingmu sendiri?"

"Keturunan bukanlah hal penting bagiku, tapi jika kamu menginginkanya kita bisa menga--"

"Aku ingin menjadi seorang ibu! Aku ingin merasakan melahirkan, dan melihat bayi mungil yang keluar dari rahimku."

Air mata itu jatuh begitu saja di wajah Sohyun, sedangkan Sehun menggeram frustasi.

Keturunan?

Siapa yang tidak menginginkannya, tapi bagi Sehun hidup hanya berdua dengan Sohyun saja sudah cukup. Mendengar kata hamik membuat Sehun takut mendengarnya

***

Tidak seperti biasanya hari ini Haechan yang di tunjuk menjadi leader grup nya begitu lesu. Bahkan jaemin yang biasa nya selalu ribut kecil dengan haechan merasa bingung.

Pikirannya berkelana ke kejadian 2hari lalu, dimana dirinya merasa sakit hati karena penolakan seorang gadis.

"Sedang memikirkan apa?"-renjun.

Haechan menengok ke arah samping, lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Hanya memikirkan debut kita."jawabnya bohong.

Renjun mengangguk percaya dengan jawaban haechan. Lalu dia memberikan minuman soda yang memang berniat memberikannya pada haechan.

"Gomawo,"

"Oh ya, kau tau jika taeyong hyung akan debut dengan grup baru?"

"Benarkah?"tanya balik haechan setelah meminum minuman yang di berikan renjun.

"Ku dengar sehun ceo berniat membuat grup dengan berisikan visual idol,"

Sehun memang selalu melakukan hal-hal gila tapi luar biasa. Selagi menjadi pundi-pundi uang, dia juga selalu melakukan hal luar biasa agar perusahaan yang di rintis oleh keluarga nya selalu manjadi agensi tertinggi di negara gingseng.

"CEOnin memang luar biasa, hanya saja peraturannya yang terlalu ketat membuat beberapa aktris ataupun idol tak tahan."lanjut renjun dengan mimik sedihnya.

Haechan menepuk nepuk pundak renjun, dia tau jika renjun sedang membicarakan dirinya yang sedikit susah untuk menemui keluarganya di negara berbeda.

"Orang tua mu akan mengerti, bukankah kita di sini akan mendapatkan cita-cita yang kita inginkan. Dan CEOnim akan membantunya."ucap haechan.

Renjun tersenyum dan merangkul pundak haechan.

Kim sohyun_

Oh sudah pagi ternyata dan aku lupa semalam tidur jam berapa, itu semua karena sehun yang mengajak ku menonton film M. Dan setelahnya ....ya kalian bisa taulah apa yang terjadi setelahnya.

"Euh.."

Dasar Oh sehun,

"Aku sudah tau kau sudah bangun tuan Oh."

Dia memang jail,dia terus menjilati punggung polosku dan itu membuatku merasakan hal aneh.

"Emmm...aku menyukai wangi tubuhmu sayang."

"Dan aku tidak mau tidak bisa berjalan suamiku."

Kurasakan dia semakin rakus menjilati punggungku dan tangannya mengerat di pinggangku.

Dengan sigap dia membalikan tubuhku menjadi menghadap ke arahnya. Aku langsung menutup mulutku saat dia akan menciumku.

"Kenapa di tutup sayang?"tanyanya merengut.

Aku menarik kimono yang ada di bawah tempat tidur dan langsung memakainya, lalu berlari masuk ke dalam kamar mandi.

Saat akan membuka kimono tangan kekarnya langsung melingkar di pinggangku.

"Kenapa kau lari em...apa kau ingin bermain di kamar mandi?"

"Mesum,"

"Mesum pada istri sendiri tidak salah bukan?"

Aku tersenyum, kenapa bisa ada orang seperti dia. Kemesumannya sungguh sudah di atas rata-rata. Tapi bagaimanapun aku sangat mencintainya.

Aku pun berbalik dan melingkarkan tanganku di lehernya, lalu menciumnya terlebih dahulu. Ku rasakan dia menerima ciumanku dan membalas lumatan-lumatan ku.

Ciumannya menjadi dia yang memimpin dan sekarang dia sedang menjelejahkan bibir nya di leherku.

Emmhh...

Lenguhan aneh pun keluar dari mulutku saat sehun menggigit pundaku.

Aku mendorong tubuhnya untuk berhenti, ku lihat dia tidak menyukainya.

"Kita bisa melanjutkannya nanti malam oppa, sekarang bukannya kau akan menemui anak-anak artis mu?"

Dia mengangkat tubuhku dan memasukanku ke dalam bathub, dan ku lihat dia ikut masuk.

"Tapi mandi bersama tidak ada salahnya kita lakukan kan sayang."

Aku tersenyum ke arahnya.

Oppa kenapa aku menjadi takut kehilanganmu, bahkan seharusnya aku tak memiliki perasaan takut ini saat kau saja selalu berada di dekatku.

Aku takut jika senyuman,gombalan, dan juga sayangmu padaku hilang. Hanya karena aku menginginkan bayi.

























Tbc

Kenapa dengan sohyun?

Kenapa sehun begitu takut mendengar kata hamil?

Lanjut??

Marriage Not DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang