Jangan Lupa Vote ya ⭐⭐
Seperti hari-hari biasanya Alin harus bekerja setelah pulang sekolah, dia sangat beruntung memiliki bos yang baik memberi keringanan kepada Alin untuk masuk jam berapa saja setelah pulang sekolah asal jam kerjanya tetap sembilan jam
"Lin bawain pesanan ini ke meja no.03 ya" suruh Melani teman sesama pegawai, Alin mengangguk lalu membawa nampan yang sudah berisi pesanan meja no.03
"ini pesanan nya, selamat menikmati" ucap Alin sambil menaruh pesanan di atas meja
"Alin ??" tegur seorang pelanggan, Alin melihat ke arah suara itu dan dia baru sadar kalau yang memesan adalah kakak kelas nya yang kemaren mengusak pucuk kepala Alin
"kamu Alin kan ??" tanya Gavin memastikan sambil meneliti penampilan Alin "kamu kerja disini ?" imbuhnya lagi setelah sadar kalau seragam Alin adalah seragam Cafe ini
"i-iya kak" jawab Alin tersenyum tipis
"sini duduk dulu" ajak Saga menepuk bangku kosong di sebelahnya
Alin menggeleng pelan "aku masih ada kerjaan kak, aku permisi" Alin berbalik pergi dari meja ke empat pria itu tanpa memperdulikan panggilan Gavin
"dia siapa sih ??" tanya Putra penasaran, dia tidak pernah merasa teman-temanya kenal dengan gadis itu atau dia yang tidak tahu kalau mereka mempunyai teman baru
"dia Alin, anak pindahan berkat beasiswa, waktu kita ketemu dia lo gak masuk sekolah" jawab Saga sambil menyeruput Coffe Late nya
Putra hanya manggut-manggut sambil terus memakan steak kentang nya
"makan nih Daf, diem muluk lo" suruh Gavin memberikan sosis bakarnya ke mangkok ice cream Dafi
"berisik lo !" sentak Dafi melirik tajam Gavin yang hanya cengengesan "ini apaan coba sosis di taruh di ice cream gue !!" sungut Dafi saat melihat isi mangkuk ice cream nya ada sepotong sosis
ketiga teman Dafi hanya tertawa kencang melihat kekesalan dewa es itu
"gue gak mau tau !! lo ganti sekarang ice cream gue !" buy the way Dafi adalah pecinta ice cream, mungkin sifat dinginnya tertular karena ice cream yang sudah mendarah daging"hahaha iya iya, gitu aja marah" dengan sisa tawa nya Gavin beranjak memesan kan ice cream baru, dia sangat suka menggoda Dafi karena kalau tidak marah-marah tidak ada lagi ekspresi lain yang Dafi tunjuk kan
saat sampai di meja kasir Gavin melihat kesana kemari mencari pegawai yang berjaga, dia sudah menekan lonceng perak di atas meja tapi tidak ada yang keluar, namun dia di kagetkan dengan suara
"aakhhh !!!" Gavin mengernyit mendengar suara teriakan dari arah luar Cafe, karena penasaran Gavin menuju pintu samping yang terhubung dengan jalan keluar para pegawai lalu membukanya, saat itu juga mata nya membebelalak kaget melihat Alin di jambak oleh seorang wanita se usia maminnya
"woy !!! berhenti !!!" teriak Gavin sambil berlari kearah mereka lalu menghentak kan tangan wanita itu dari rambut Alin, setelah itu dia menarik Alin untuk berdiri di belakangnya
Aryana, dia datang untuk meminta uang kepada Alin namun karena Alin tidak memberikan apa yang dia minta tangan nya dengan cepat menarik rambut Alin sangat kuat
"waah sudah punya teman kamu Lin" ejek Yana memperhatikan Gavin dari atas sampai bawah, dia menilai penampilan Gavin terkesan mewah dan banyak barang-barang branded melekat di tubuh Gavin, dia bisa menyimpulkan kalau lelaki pelindung Alin adalah anak orang kaya"siapa lo !!" bentak Gavin garang
"saya tantenya Alin, kenapa ???" jawab Aryana dengan angkuh nya seraya melipat kedua tangan di dada
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen *End* (Proses revisi)
Teen Fiction(Belum di Revisi, mohon di maklumi masih banyak yang acakadut😂😂) Hanya karena dendam Queena Crystalin harus menjalani hidup penuh siksaan dan tekanan dari tantenya sendiri... Diusianya yang masih dini dia harus bekerja agar bisa membeli obat untuk...