Still author POV
Siwon akhirnya pulang ke mansion mewahnya di daerah Gangnam setelah 'menikmati' waktunya dengan Sooyoung, Stella dan sebenarnya ada banyak yang lain. Hanya saja, Sooyoung, sepupunya yang sedikit bodoh, tepatnya berbicara seenaknya itu tidak menyebutkan hal itu. Dengan gampangnya berkata pada istrinya kalau mereka mau pergi ke cafe bersama untuk bertemu Stella, ini sudah pasti membuatnya mendapat masalah.
Padahal dirinya kan berencana untuk pergi makan malam dengan Yoona atau dengan Yoona dan Yoojung, jika Yoojung belum tidur atau memaksa ikut. Yang ada, setelah pergi ke cafe, dirinya harus mampir ke toy store dulu membeli mainan-mainan untuk putrinya, agar putrinya senang dan sibuk dengan mainan-mainannya supaya dirinya bisa fokus pada Yoona, istrinya yang sudah pasti akan mendiamkkan atau setidaknya bersikap cuek padanya. Bersyukur jika hanya satu malam, bagaimana jika berhari-hari. Wow, Choi Siwon tidak akan bisa tahan. Ditambah lagi, dirinya takut harus tidur di sofa besar yang ada diruang tengah, ruang kerjanya, ruang tamu ataupun dengan Yoojung. Pilihan terakhir paling bagus, tapi akan repot sekali, karena putrinya akan bertanya mengapa daddynya tidur dengannya hari ini. Mau alasan rindu, anaknya tau, daddynya tidak mau pisah tidur dengan mommnynya yang cantik itu. Kan tidak mungkin dirinya jujur seribu persen dengan putrinya.
Tidur di sofa ruang tengah yang besar itu, okay.. sofanya adalah sofa mahal dan tentu terbuat dari material bagus dan nyaman untuk tidur disana.. tapi akan miris sekali, jika penjaga rumah lewat dan melihatnya tidur disana. Walaupun bisa saja dia memberi pembelaan, kalau dirinya tertidur saat menonton tv. Tapi, enak saja. Mengapa harus menjelaskan pada mereka. Oh, Choi Siwon, kau yang gengsi, kau juga yang bingung.
Tidur di ruang kerja? Yang ada badannya sakit keesokkan harinya. Tapi itu pilihan terbaik. Jika tidur di ruang tamu, semua orang juga pasti bertanya-tanya mengapa, berasumsi yang tidak-tidak. Setidaknya tidur di ruang kerja, orang akan berpikir dirinya bekerja keras hingga tertidur. Walaupun.. tidak akan benar-benar tertidur.. karena istrinya seminggu lalu memutuskan merombak ruang kerjanya, jadi furniture seperti sofa yang agak nyaman tidak ada. Yang ada hanya kursi besar di meja kerjanya dan beberapa kursi-kursi yang hanya nyaman diduduki, bukan untuk menjadi tempat tidur.
Mengapa sih dirinya sial sekali hari ini. Padahal selama pernikahannya dengan Yoona, bisa dihitung jadi berapa kali dirinya bertengkar yang serious. Well, sekarang dirinya tidak bertengkar.. tapi mungkin saat dirinya bertemu istrinya dalam beberapa menit yang akan datang, pertengkaran akan terjadi. Pertengkaran dingin, yang tepatnya Choi Siwon adalah pihak tersangka.
Memberi hadiah pada putrinya adalah salah satu hal favoritnya. Melihat senyuman atau mendengar tawa bahagia dari putrinya adalah salah satu hal yang membuatnya bangga dan bahagia juga. Tentunya yang paling utama adalah kebahagiaan istri tercintanya, yang entah harus dibujuk dengan cara apa untuk mau bicara padanya. Cobalah keberuntunganmu hari ini, tuan Choi.
.
.
.
.
.Ingin masuk ke kamar utama di rumah ini, Siwon kali ini sangat berhati-hati membuka pintunya. Mengintip apa wanita tercintanya ada atau tidak. Tidak ada di sofa dekat pintu. Okay.. aman, dirinya bisa masuk lebih dalam, ke bagian kedua dari kamar mereka.
TV tidak dibuka. Tidak ada suara di toilet. Oh, tempat tidur. Dan benar, wanitanya ada disana. Di tempat tidur mereka. Tertidur? Wow, terlalu cepat. Tidak biasa. Apa wanitanya menangis hingga tertidur? Itu adalah pertanyaan pertama yang muncul di kepalanya. Karena apa? Istrinya pernah begitu. Rasa bersalah pun datang.
Mengetahui istrinya menangis atau tersakiti adalah hal yang paling dibencinya. Dirinya akan melakukan apa saja untuk membalas orang yang berani menyebabkan istrinya menangis. Hari ini, berarti, dirinya membenci dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband & Daddy
FanfictionJust click Read to find out what this story is about. Thankyou.