Sebelumnya gue mau kasih tau kalo konflik di lapak ini ringan, bisa dibilang mengalir gitu aja.
Enjoy!
***
Pernah gak sih kalian merasa tertantang untuk cari tahu tentang seseorang karena kepribadiannya?
Aleraa salah satunya, awalnya dia hanya ingin bertanya tentang letak perpustakaan sekolah kepada seorang cowok. Namun reaksi cowok itu membuat Aleraa penasaran setengah mati.
"Halo Kak, Bang, or apapun itu. Gue mau tanya dong..." belum selesai Aleraa berbicara cowok itu langsung memotong ucapannya.
"Gue punya nama! Jadi gak usah manggil Kak, Bang dan apapun itu."
Aleraa terkejut mendengarnya, bahkan dia tak tahu siapa nama cowok itu. Lantas bagaimana dia tahu apa nama panggilannya?
"Fine, jadi siapa nama lo?" Tanya Aleraa gemas.
"Ck... Gak usah modus pake nanya nama gue deh. Kebaca banget tau!"
Aleraa jadi gregetan sendiri, ini dia yang salah atau cowok itu sih?! Di satu sisi Aleraa penasaran dengan kepribadian cowok tersebut.
"Ya kan gue gak tau nama lo siapa dan lo ngelarang gue pake panggilan Kak or apapun itu. Serba salah aku tuh."
"Hadeh gak usah alasan deh. Udah ya gue tinggal, malas gue ladenin lo!" Cowok itu langsung pergi meninggalkan Aleraa yang shock melihat tingkahnya.
Sebelum cowok itu menjauh, Aleraa langsung berteriak, "Karena gue gak tau nama lo, mulai detik ini gue panggil lo Abang Galak ya!"
Cowok itu berbalik dan membalas Aleraa. "Terserah! Gue gak peduli!"
Tadi dia gak mau dipanggil Bang dan semacamnya, sekarang bilang gak peduli. Benar-benar ajaib itu orang! Pikir Aleraa.
***
Karena tak kunjung menemukan perpustakaan. Aleraa menyusuri beberapa tempat di sekolah ini, sebenarnya dia bisa saja bergabung dengan teman-teman barunya. Namun karena Aleraa sedang ingin ke perpustakaan, dia nekat mencari perpustakaan sendiri.
Matanya berbinar melihat seorang cowok yang lewat di hadapannya. Lalu dengan langkah pasti Aleraa menyamai langkah cowok itu. Kali ini Aleraa tidak mau kejadian tadi terulang lagi, makanya dia tidak menggunakan kata Kak dan sebagainya. "Halo! Gue mau tanya dong, letak perpustakaan dimana ya?"
Cowok tersebut berhenti sejenak lalu menoleh ke arah Aleraa. "Perpustakaan gak jauh dari kantin kok, lo tinggal lurus terus belok ke kanan. Maaf nih, gue lagi buru-buru jadi gue tinggal ya."
"Eh iya gak apa, makasih Abang Cakep!" Aleraa spontan mengucapkan kalimat itu.
Sejujurnya dia heran sih, hari ini sudah dua kali dia ditinggalkan saat menanyakan hal yang sama. Untung pertanyaannya sudah terjawab sebelum ditinggalkan kedua kalinya, jadi Aleraa bisa bernapas lega.
Cowok tersebut terkekeh mendengar ucapan Aleraa. "Iya sama-sama."
***
Mata Geisha mencari sosok Aleraa yang belum kelihatan sedari tadi, memang Aleraa sudah bilang ingin ke perpustakaan, tapi bel masuk sudah berbunyi dari tadi.
Geisha berdiri lalu berjalan keluar kelasnya. Beruntung Bu Jessi, wali kelasnya belum masuk jadi Geisha bisa keluar kelas tanpa memikirkan izin apa yang akan digunakannya.
Baru saja keluar kelas, ada kakak kelas menghampiri Geisha.
"Hai, Geisha bukan?"
Geisha mengangguk pelan. "Ada apa ya, Kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleraa
Teen Fiction"Halo Kak, Bang, or apapun itu. Gue mau tanya dong..." belum selesai Aleraa berbicara cowok itu langsung memotong ucapannya. "Gue punya nama! Jadi gak usah manggil Kak, Bang dan apapun itu." Aleraa terkejut mendengarnya, bahkan dia tak tahu siapa n...