Tes tes satu dua tigaaa...
Hai gaess apa kabar? Jumpa lagi sama gue, Nia! Kalian gak bosen kan ya? Kalo bosen gue kabur aja lah
Arvian : "Elah baperan amat sih lo!"
"Heh bacot ya kamu, minta disiksa ya?!"
Arvian : "Siksa aja, aku demen menderita bareng kamu kok."
*seketika nyesel bikin Arvian jadi kang gombal :"
Arvian : "Tenang aja gombalan gue cuma buat godain lo sama Raynan kok."
"Dasar cenayang!"
ENJOY GAES!
***
"Sha, kantin yuk... Gue laper nih huhu, temenin gue ya plisss," rengek Aleraa.
Geisha menghentikan kegiatannya lalu menoleh kepada Aleraa yang terlihat memelas, Geisha tak punya pilihan karena dia tak tega melihatnya. "Oke, tapi cuma ke kantin ya, tugas gue belum selesai nih."
"Tenang Sha, nanti gue bantuin. Kuy ke kantin." Aleraa menarik lengan Geisha untuk mengikutinya.
Geisha menghela napas pasrah.
Saat mereka hampir sampai di kantin, tiba-tiba saja Aleraa melepaskan lengan Geisha lalu meninggalkan Geisha.
"Aleraa Meyshani! Lo mau kemana?" Teriak Geisha.
Aleraa menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang dengan senyum jahil. "Gue mau ikutin Abang Galak dulu hehe. Dah Geisha!"
Geisha mengernyit bingung, dia tak tahu siapa yang Aleraa maksud. Baru saja ingin bertanya lagi, Aleraa sudah meninggalkan Geisha dan mengikuti seorang cowok yang sedang asik bersama temannya.
Geisha jadi greget sendiri, tadi Aleraa merengek ingin ditemani ke kantin, sekarang malah dirinya yang ditinggalkan Aleraa. Tahu begini, Geisha menolak saja. Lihat saja nanti, Geisha akan menagih janji Aleraa padanya.
Sementara itu Raynan kebingungan melihat ada seorang cewek terus mengikuti langkah mereka. Maka dari itu Raynan menepuk pelan pundak Arvian sambil berbisik. "Itu cewek ngikutin kita mulu dari tadi. Lo kenal dia, Ar?"
Arvian menghela napas jengah, "Itu cewek dari awal masuk udah ngikutin gue mulu. Udah gue galakin malah makin jadi, heran gue juga."
"Boleh juga nyali tuh cewek, cewek lain mah udah mundur teratur pas tau lo itu galak," ucap Raynan sambil terkekeh.
Arvian mengendikkan bahu tak peduli, lalu membidikkan kameranya ke arah taman sekolah.
"Hai Abang Galak! Kita kenalan yuk..."
Mata Arvian melotot seketika. Kenapa tiba-tiba cewek itu ada di depannya?! Perasaan Arvian tadi dia ada di belakang sedang membuntutinya.
"Sorry to say, but I'm so busy. So, can you leave me, now?" kata Arvian sarkastik.
Raynan spontan menjitak kepala Arvian hingga sang empu mengeluh kesakitan. "Gak usah lo dengerin, Dik. Biarin kalo dia gak mau kenalan, lo kenalan sama gue aja. Kenalin gue Raynan Rafiansyah," lalu Raynan mengulurkan tangannya.
Aleraa membalas uluran tangan Raynan, "Gue Aleraa Meyshani, Bang. Salam kenal ya! Eh bentar deh, kita pernah ketemu sebelumnya gak sih, Bang?"
"Oh iya, gue inget! Lo yang waktu itu nanya perpus sama manggil gue Abang Cakep kan?"
Pipi Aleraa bersemu merah mengingatnya, malu cuy. "Hehe iya, Bang. Sorry ya, gue spontan waktu itu. Abis lo baik sih, terus cakep juga hehe," sudah kepalang malu, ya sudah lanjut saja lah begitu pikir Aleraa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleraa
Teen Fiction"Halo Kak, Bang, or apapun itu. Gue mau tanya dong..." belum selesai Aleraa berbicara cowok itu langsung memotong ucapannya. "Gue punya nama! Jadi gak usah manggil Kak, Bang dan apapun itu." Aleraa terkejut mendengarnya, bahkan dia tak tahu siapa n...