Dia lagi, Dia lagi

2 1 0
                                    






“Eum, Kak Gio.” panggil Syila yang saat ini ada di depan pria yang sedang fokus bermain game di depan kelas 12 MIPA 3, laki-laki itu menoleh sekilas kearahnya dan hanya bergumam menanggapi lalu lanjut bermain game.

Syila hanya bisa menghela nafas melihat respon laki-laki itu, sudah terbiasa dengan sikap cueknya. “Bang Abi ada?” tanyanya.

Gio hanya menggeleng sebagai jawaban.

“Kemana?”

Gio hanya mengerdikan bahu tidak tahu dan masih menghiraukan Syila. Hampir saja Syila ingin mengumpat pada laki-laki ini, tapi Ia ingat laki-laki tembok ini adalah teman abangnya.

“Oh, oke deh kak. Gue duluan ya.” kata Syila dan mulai berjalan menuju tangga untuk turun kembali ke kelasnya. Namun Ia melihat dua laki-laki yang Ia kenal dan berjalan kearahnya.

“Eh, Syila. Darimana?”

“Ah, itu. Dari kelas kalian kak.”

“ Oh, kenapa Syil. Nyariin gue ya?” katanya dengan cengengesan yang langsung dapat toyoran dari teman di sampingnya, Ribki.

Syila hanya senyum canggung “Enggak Kak Justin, aku lagi nyari Bang Abi.”

Justin yang mendengar itu berseru kecewa dan memanyunkan bibirnya, Ribki yang melihat kelakuan temannya itu menghela nafas. Merasa jengah.

“Si Abi tadi ke ruang futsal sama Zidan, kayaknya ada rapat deh.” Jelas Ribki.

“Oh gitu ya kak.”

“Emang gak di chat dulu tadi?”

“Tadi udah aku chat dianya, tapi gak diread.”

Ribki dan Justin mengangguk mengerti.

“Yaudah deh kak, kalo gitu aku balik kekelas ya. Tolong bilangin ke Bang Abi, kalau aku nyari dia.”

“Iya, ntar gue sampeiin.”

Syila pun pergi meninggalkan mereka berdua dan berjalan menuruni tangga, baru di tangga kelima dia bertemu dengan empat orang laki-laki yang baru saja menaiki tangga. Dan salah satu laki-laki itu terkejut melihat Syila lalu Ia tersenyum dan berhenti mentap Syila.

“Darimana Ar?” tanya laki-laki itu yang berdiri di anak tangga yang hanya berbeda dua anak tangga dari Syila.

“Dari kelas 12 MIPA 3.”

Laki-laki itu hanya mengangguk, sedangkan teman-temannya saling pandang ingin tahu.

“Nyari Abi?” tanyanya lagi.

Syila hanya mengangguk sebagai jawaban.

“Tadi gue lihat dia di kantin sama pacarnya tuh.”

Syila melotot terkejut, pasalnya tadi teman-teman abangnya berkata bahwa abangnya ada di ruang futsal. Melihat respon gadis itu, Arka menaikkan sebelah alisnya.

“Lo gak percaya? Biar gue antarin, biar lo liat sendiri.” ajak Arka, teman-temannya sudah mulai berbisik-bisik. Syila yang memerhatikan itu menggeleng.

“Gak usah, gue bisa sendiri.” katanya dan mulai berjalan melewati mereka dan tepat di samping Arka Ia berhenti dan menatap Arka “ Thanks, kak.” lanjutnya dan mulai menuruni tangga.

Arka hanya tersenyum dan berbalik memandang punggung gadis itu, lalu salah satu temannya menepuk pundaknya.

“Ingat Tata, Ka.” Kata temannya yang menyebut nama pacarnya. Arka hanya terkekeh menanggapi itu.

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang