Of Curiosity and Thunder

3.7K 125 4
                                    

Cerita ini bisa dibilang prekuel dari "Jealousy".

.

.

Jisoo memiliki hobi baru sekarang.

.

.

Of Curiosity And Thunder

.

.

Hari ini, sialnya, Jisoo terbangun pukul 2 siang.

Ia merutuk sambil menggaruk kepalanya, dengan rambut yang mencuat ke segala arah. Tidak heran kalau ia mendapati dirinya ditinggal sendirian di asrama; member yang lain sudah pergi mengunjungi keluarga mereka sejak pagi hari. Jun dan Minghao, seperti bisa, berkeliling kota Seoul untuk mencicipi masakan China. Jarang-jarang SEVENTEEN memiliki hari libur, namun Jisoo tidak tahu bagaimana menghabiskan liburannya yang berharga itu.

Berhubung sudah jam 2 siang, ditambah waktu bersiap-siap yang ia butuhkan sebelum keluar rumah, akhirnya ia memutuskan untuk tetap berada di asrama saja. Hanya akan membuang-buang waktu dan energinya jika ia keluar untuk bermain atau bertemu beberapa teman karena ia harus kembali lagi sebelum jam 7 malam. Besok SEVENTEEN harus memulai jadwal mereka pagi-pagi sekali. Ia pun menelepon temannya, yang terdengar agak kecewa. Ia berjanji akan mengunjungi mereka pada hari libur berikutnya.

Setelah mandi, ia keluar kamarnya untuk mencari sesuatu di kulkas karena perutnya sudah berbunyi sedari ia di kamar mandi. Ia berjalan lamban ke ruang TV untuk makan sandwich tuna alakadarnya yang ia buat barusan dan menempatkan dirinya dengan nyaman di sofa besar di sana. Sungguh ia benci makan sendirian...

Sebenarnya, Jeonghan masih di asrama; dia tidak bisa pulang karena keluarganya mengunjungi kakek neneknya dan menginap. Jisoo memintanya untuk bangun, tetapi pemuda yang lebih tua dua bulan itu menolak untuk meninggalkan tempat tidurnya, yang tampaknya lebih menarik daripada Jisoo. Artinya, Jeonghan lebih suka menghabiskan waktunya tidur sepanjang hari daripada bermain dengannya.

Itu sebabnya Jisoo menjadi sangat, sangat, sangat bosan.

Jisoo kembali ke kamarnya setelah menghabiskan sandwich-nya, dan wajahnya langsung cerah setelah melihat laptopnya di atas mejanya. Ini adalah pertama kalinya ia begitu bahagia hanya karena melihat laptopnya. Ia memutuskan untuk browsing. Ia kemudian menarik rolling chair-nya dan membuat dirinya nyaman di atasnya. Ia tersenyum; akhirnya ia memiliki sesuatu untuk dilakukan.

Ia memperbarui Instagram-nya, meninggalkan beberapa komentar di postingan member-nya (tetapi tidak mau repot untuk mengunggah satu foto dirinya sendiri!). Kemudian ia menyapa Carat di fancafe SEVENTEEN, mendapatkan begitu banyak 'Kyaaa! Jisoo-oppa sedang online!' dan banyak pujian untuk comeback terbaru mereka. Ia juga login ke akun Twitter Pledis_17. Senyumnya semakin lebar dan bahkan tertawa ketika ia membaca begitu banyak mention untuk SEVENTEEN.

Namun, setelah sekitar tiga jam, masalah lain muncul. Ia selesai membaca dan menjawab beberapa mention yang menarik minatnya, jadi tidak ada yang tersisa untuk dilakukan. Ia menghela nafas, waktu luangnya kembali menjadi benar-benar membosankan sekarang. Mungkin akan menyenangkan untuk mencari sesuatu di Google -- biasanya ia menggunakan Naver, seperti mencari apa pun yang terkait dengan namanya atau SEVENTEEN.

Mengangguk-angguk seolah setuju dengan idenya sendiri, ia mengetik 'SEVENTEEN Joshua' -- bukannya '세븐틴 조슈아' -- pada bilah pencarian lalu menekan 'enter'. Hasilnya muncul dalam beberapa detik.

Ada beberapa blog yang memperkenalkan SEVENTEEN dalam berbagai bahasa, menampilkan gambar mereka serta versi bahasa Inggris dari artikel mereka di majalah, dan beberapa video mereka yang tertaut ke situs lain. Setelah melihat halaman pertama hasil pencarian tanpa benar-benar membaca isinya, Jisoo kemudian melompat ke halaman berikutnya, melihatnya lagi satu per satu dengan senyum terpampang di wajahnya.

Jealousy - JeongharemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang