Teriknya mentari di siang hari membuat seseorang enggan untuk keluar dari rumah. Walaupun sebenarnya saat ini dia sangat ingin berjalan jalan ditaman kota.
"Sebenarnya dimana semua orang?" Batin orang itu seraya melirik layar smartphonenya.
Tanpa basa basi, ia segera menghubungi sebuah kontak bernama 'george steve'.
"Steve.. ayo kita ke taman kota." Ajaknya.
"..." suara dari sebrang sana.
"Kenapa? Kau slalu menolak setiap ku ajak pergi. Apa ada masalah?."
"..."
"Terserah." Pria itu segera memutus sambungannya.
Alih alih mendudukan diri di sofa setelah penolakan dari steve, dia lebih memilih untuk melangkahkan kakinya untuk pergi menemui sahabat nya itu yang telah lama tak ia jumpai.
Diperjalanan, dia terlihat sangat bersemangat untuk menemui sahabat nya itu.
Ntah dari mana asalnya, kisah kisah lama yang sempat terlupakan telah muncul kembali pada ingatannya. Bagaimana dia bertemu sahabat sahabatnya. Dia sangat merindukan itu.
Seketika lamunannya dibuyarkan oleh percakapan dua orang gadis. "Bukan kah ini tanggal yang sangat cantik?" Tanya gadis yang satu.
"Wah, kau benar.. aku baru menyadarinya. Tanggal empat, bulan empat, tahun kosong empat." Gadis lainnya menyahut dengan antusias.
"Tahun dua ribu empat? Bukankah ini tahun dua ribu satu?" Batinnya yang kebingungan. Namun dia tak ambil pusing untuk itu.
▪▪♤▪▪
Apa yang sebenernya terjadi?
Kemana semua orang?
Ah tidak, maksudku adalah sahabat sahabatku. Dan kekasihku.
Apakah steve sesibuk itu untuk tidak menemuiku sama sekali?
Ray tak ada kabar sama sekali. Pergi kemana dia sebenarnya? Kudengar dia pulang kampung. Tapi mengapa tak memberi kabar?
Kenapa john seperti orang gila saat kutemui di parking area?
Maxwell, apakah dia juga terlahir gagu seperti adiknya? Kurasa dia pernah banyak berbicara dulu.
Dan juga, aku benar benar tak mendapatkan kabar sama sekali tentang keberadaan Victor dan jay.
Kekasihku yang cantik, dia tak pernah lagi meminta ku untuk menjemputnya ke stasiun.
Ada apa dengan mereka? Apakah mereka berencana untuk meninggalkan aku seorang diri?
Hey.
Christian jimmy tak bisa ditinggalkan seperti ini.▪▪♤▪▪
Seorang pria dengan hoodie coklat sedang berdiri tegap dihadapan sebuah pintu kayu berwarna putih.
Ia mulai mengetuk pintunya berkali kali. Sampai akhirnya sang pintu terbuka dan menampakkan sesosok pria yang sangat ia kenali. Steve.
"Hei! Wassup my bro!" Sapanya yang ceria seraya memeluk steve dengan gagah. Steve tak banyak bergerak ataupun bicara, ia hanya membukakan pintunya lebar lebar untuk mempersilahkan sahabatnya itu masuk.
Ia pun masuk sembari menarik nafasnya panjang. Seakan akan dia merasakan sensasi ruangan yang sepertinya sudah sangat lama tak ia rasakan.
"Masuklah kekamarku. Ayah tak suka jika kita bermain di ruang tamu." Singkat steve.
Tanpa basi basi, dia segera melangkahkan kakinya menuju kamar steve.
▪▪♤▪▪
"Sudah kubilang, aku sedang sibuk. Ada apa datang kemari?" Tanya steve.
Alih alih menjawab pertanyaan steve pria itu malah menatap wajah steve tak percaya.
"Bodohnya aku, merindukan seorang sahabat yang bahkan tak merindukanku sama sekali." Katanya sambil menggeleng kepala.
Mendengar itu, steve terkaku. Hatinya bagai sedang terhantam keras oleh badai. Dibalik bola matanya yang tampak tenang, ada bendungan air mata yang tidak siap untuk ia keluarkan.
Keheningan lah yang mengelilingi mereka. Tak ada yang ingin dibicarakan lagi.
Untuk mengalihkannya, steve segera meninggalkan kamarnya untuk pergi ke kamar mandi.
Selagi steve berada di dalam kamar mandi, pria itu menatap antusias isi kamar steve.
Tetapi, ada sebuh benda yang menarik perhatiannya.
Yaitu sebuah kaset video berwarna coklat yang terbungkus oleh kotak plastik. Tersimpan sembarangan di bawah lantai.
Awal niat nya hanya ingin menaruhnya ditempat yang lebih baik, setelah dia mengambil kaset itu, terdapat sebuah tulisan dibelakangnnya.
'17 april 2001. Bulletproof terkutuk.'
Inilah yang membuat dia sangat kebingungan dan penasaran.
Saat pintu kamar mulai berbunyi dan hampir terbuka, ia segera memasukan kasetnya kedalam kantong.
"Pulanglah, aku akan pergi bekerja sekarang." Steve mengusirnya secara halus.
"Baiklah.. jaga dirimu steve.. nanti kita bertemu lagi." Iapun segera berpamitan dan pergi.
[■]

KAMU SEDANG MEMBACA
sin • [BTS] | Tamat
Misterio / Suspensono one know. about a sin the someone else. even they are in the same place.