17-04-01 ♤ 3

18 5 0
                                    

Sudah seminggu berlalu semenjak pertemuan dirinya dengan steve. Mereka tak pernah lagi berkomunikasi.

Semakin hari, rasanya semakin hampa.

Kala dirinya sibuk dengan lamunannya, dia ingat, bahwa dia masih memiliki akun media sosial 'Facebook'.

Saat itu juga, dia merasa ada sebuah peluang untuk kembali bertemu dengan sahabat sahabatnya.

Dia segera mengambil laptopnya dan memasuki web facebook dan login dengan akunnya.

Dengan cepat, dia segera melihat beranda dan profil akun sahabat sahabatnya.

Tak lama, datang sebuah notifikasi.

Notifikasi itu datang dengan membawa sebuah senyuman di bibir pria itu.

Sebab, tertulis di layarnya.

'Jackson Victor sent a Video.'

Tanpa basa basi, ia segera membuka fitur chatnya dan memasuki roomchatnya bersama victor.

Terdapat sebuah video dengan layar foto yang menampakkan wajah Victor dengan penampilan yang lusuh. Memakai baju berwarna merah dan hitam yang bergaris.

Dia segera membuka video itu.

Nampak wajah victor yang berminyak, rambut yang tak rapih, dan mata yang sedikit sembab, hidungnya merah, dia sedang menarik nafas dengan berat seraya melirik ke kanan dan ke kiri. Se akan akan tak tahu ingin bicara apa.

Victor mulai berbicara.

"Dengan jackson victor. Tanggal 2 mei 2001..

Ehm.. tanggal 17 april yang lalu, kami memiliki waktu yang sangat indah. Bulletproof boy. Sahabat sahabat ku.

Kami menghabiskan waktu bersama saat itu, kami berbagi cerita, kami berbagi air mata, kami berbagi rasa sakit, kami berbagi kebahagiaan, kami berbagi segalanya. Aku sangat berterimakasih..."

Victor terlihat sedang menjeda pembicaraannya cukup lama, ia menunduk.

Victor kembali mengangkat kepalanya.

"Ini adalah kata terakhirku, dan.."

Belum sempat ia menonton video victor sampai selesai, tiba tiba video itu rusak. Menampilkan layar yang rusak.

 Menampilkan layar yang rusak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa ini?" Batinnya.

Dia segera mengirim pesan kepada steve.

____________________

George Steve.

Steve, victor mengirimku
Sebuah video.

Hah? Mungkin itu hanya
Dibajak seseorang.

Apa maksudnya?

TIDAK TAHU! AKU
TIDAK TAHU!

Steve.. sungguh, Victor
Berbicara hal aneh..

Aku tidak ingin membicara
Kan ini lagi.
_____________________

Dengan rasa bingung yang membalut fikirannya, dia segera mengambil kaset yang sempat ia ambil dari kamar milik steve.

Dengan judul '17 april 2001. Bullet proof terkutuk' .

Dia mulai memutarnya dengan rasa takut.

Tampak wajah dua orang yang tak asing baginya.

Ray dan jhon.

"Dengan ray dan jhon, tanggal 1 mei 2001.

Ini adalah video terakhirku. Aku akan pergi ke kampung halamanku. Ini sedikit rumit. Sebelum ku pergi, kami akan membuat bulletproof sedamai mungkin." Ray tampak begitu gugup saat bicara. Dan jhon hanya memberikan tatapan yang kosong pada layar kamera.

Tak lama jhon tersenyum. "Percayalah, kami akan sangat merindukan Christian jimmy, Jackson Victor, dan tentu dengan bulletproof boy yang terkutuk." Kalimat terakhir cukup membuat pria itu tertegun.

"Untuk apa aku dirindukan? Apakah kalian benar benar akan membubarkan bulletproof boy." Pria itu kebingungan setengah mati.

Video itu segera teralihkan pada sosok lain. Yang menampakkan wajah steve dengan maxwell.

Terlihat dibelakang mereka terdapat sebuah kuburan dengan salib salib kokoh yang tersusun rapih.

"Dengan steve dan max. Tanggal 13 mei 2001.

Pihak kepolisian masih tak mengetahui kasus ini. Kami menyembunyikannya. Biarkan ini semua menjadi rahasia kami dengan tuhan. Kuharap jimmy, victor, dan jhon berada di surga bersama.

Kini bulletproof boy hanya sebuah sejarah. sungguh, kalian tetap sahabat terbaikku.

Kami baru saja bertemu dengan mereka bertiga. Jimmy, victor, dan jhon.

Mungkin ray tak mengetahui ini, tapi jhon ditemukan tak bernyawa di apartemennya dua hari yang lalu, dalam keadaan pintu apartemen yang terbuka. Dan ada sebilah pisau yang berlumuran darah disamping mayat jhon.

Polisi sudah menutup kasusnya. Karna bukti menyatakan bahwa jhon dibunuh. Kami tak tahu siapa pembunuhnya. Kuharap tuhan akan memberinya balasan." Steve berbicara sangat panjang dengan nada yang berat dan lesuh. Disampingnya ada max yang sedang menatap kosong ke arah depan. Dia tak melirik kamera sedikitpun.

Terkejut. Sungguh, pria ini benar benar kehilangan akalnya. Tak bisa berfikir.

"Apa maksudnya? Mengapa aku harus disurga? Hei! Jimmy tidak mati! Dan kenapa victor harus mati?!" Pria itu kembali membuka akun media sosialnya.

Dan mengirim pesan pada maxwell.

___________________

Maxwell Kyne

Max, dimana kau?

Ada apa sebenarnya?

Apa ray membubarkan bullet
Proof? Tapi kenapa?!

Max..

Jawab aku!

Apa jhon benar benar sudah
Meninggal?! Dan mengapa victor
Juga meninggal?!

Kemana jay?!!

(Read)

____________________

Nihil, semua pertanyaan dari pria itu hanya dibaca oleh max. Tak ada jawaban sama sekali.

Benaknya dipenudi dengan tanda tanya. Dia memutuskan untuk segera menghubungi steve.

[■]

sin • [BTS] | TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang