• cold heart •

196 7 1
                                    

[ happy reading ]

• start •

malam itu adalah malam dimana salju pertama turun, dan juga malam dimana jimin bertemu dengan yoongi.

"permisi, maaf. ini punyamu? tadi terjatuh, aku tidak sengaja menemukannya," jimin mengulurkan sebuah dompet.

"oh, terimakasih," yoongi mengambil dompet itu dan tersenyum seraya membungkukkan badannya.

"ya, sama-sama," jimin membungkuk dan berlalu, begitupun yoongi.

jimin berjalan menuju apartemennya yang tidak jauh dari situ, malam itu terasa sangat dingin.

suatu malam, saat jimin sedang dalam perjalanan pulang dari kantornya. ia bertemu dengan yoongi, sedang berdiri di pinggir jalan.

"sedang menunggu bus?" jimin berdiri disebelah yoongi.

"ah~ tidak. hanya- melihat lalu lintas," yoongi tersenyum tipis.

"kenapa?" jimin nampak sedikit bingung dengan apa yang dilakukan yoongi.

"suka saja, mengingatkan ku pada sesuatu." lagi, yoongi tersenyum tipis.

"jimin,"

yoongi menatap jimin bingung, tidak paham.

"park jimin, namaku. namamu siapa?" jimin tersenyum.

"ah~ yoongi. Min yoongi, senang berkenalan denganmu," lagi, senyum tipis.

"kau tinggal didaerah ini? kau ingat aku bukan?"

"yah, dekat sini. penemu dompetku 'kan?"

"benar, itu sudah lama yah~"

"yah, sekitar sebulan? kau tinggal di daerah ini juga?"

"ingatanmu hebat, ya- aku tinggal di gedung itu," jimin menunjuk gedung apartemennya yang tidak terlalu jauh itu.

"tentu, ah- aku harus pergi. senang dapat mengobrol denganmu," yoongi membungkuk dan berlalu~

sedangkan jimin hanya tersenyum tipis, dan berjalan lagi menuju apartemennya.

entah sejak kapan, jimin dan yoongi semakin sering bertemu. tentu saja di tempat yang sama, pada waktu yang sama. terkadang mereka duduk di halte hanya untuk mengobrol, hal yang sederhana bukan..

jimin sangat menyukai hal kecil yang dapat memberikan kebahagiaan, mengobrol bersama yoongi contohnya. walaupun hanya sebentar, jimin rasa itu sangat membahagiakan.

sudah hampir sebulan mereka seperti itu, hanya mengobrol di sebuah halte kecil.

dan entah sejak kapan, jimin merasa bahwa dirinya menyukai yoongi. lelaki pucat nan manis ini, ya~ jimin jatuh cinta.

"tae, sepertinya aku jatuh cinta."

"yang benar saja, kau bilang tidak dapat melupakan mantanmu yang terakhir itu. namun, kini kau berkata bahwa kau jatuh cinta.. haa~ baguslah kalau begitu,"

"sejak kapan sih kamu cerewet seperti ini, menyebalkan,"

"terserah padamu jim, pekerjaanmu sudah selesai? mau makan malam bersama?"

"sedikit lagi selasai. tentu! asal kau yang traktir,"

"ya~ cepatlah selesaikan,"

setelahnya, mereka memilih untuk makan disebuah tempat sederhana yang menjual makanan enak.

disaat itulah jimin mulai menceritakan bagaimana dia bisa jatuh cinta pada sosok yang bahkan nomor teleponnya saja jimin tidak punya, yoongi.

"kau tahu tae, dia terlihat sangat manis dimataku," jimin menopang dagunya sembari menerawang jauh..

strawberry shortcake | btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang