[END] Strongly Pampered Male Wife [Translate Indonesia]

SPMW 50 - Kejatuhan Keluarga He (1)

Lli nggak memaksa kalian buat komentar, lli hanya meminta sedikit apresiasi saat kalian membaca babnya.. Lagipula, lli tidak pernah memintanya setiap hari.. Hanya sesekali untuk meningkatkan mood translate.. (╥_╥)
Bukan hanya untuk lli saja, tapi untuk semua translator yang sudah bekerja keras dengan gratis. Apalagi untuk translator raw seperti lli dkk lainnya.

Kalian mungkin hanya butuh waktu kurang dari 5menit untuk setiap bab yang dikerjakan selama hampir 3-5 jam. (>_<｡)

Btw, bab ini memiliki 3709 kata! Chapter raw terpanjang yang pernah lli kerjakan di spmw.. _(:3｣∠)_
Jangan dibilang pendek lagi.. Ini benar-benar sudah menguras seluruh pikiran lli.. _(:3｣∠)_

Satu lagi, lli akan mengijinkan kalian untuk mengutuk si tua He dichapter ini.. <(｀^')>

Selamat membaca ~~~
.

.

.

Setelah berbicara tentang apa yang terjadi pada tahun itu, Gu Cheng menjadi jauh lebih santai. Setelah bertahun-tahun, dia tahu bahwa dia memiliki seorang putra di dunia ini, tapi dia tidak berani atau tidak akan mengganggunya. Bisa dikatakan bahwa Gu Cheng adalah pengecut atau dia tidak bertanggung jawab. Singkatnya, dia hanya memandangi anak itu dari jauh, menyaksikannya tumbuh hari demi hari dan melihatnya menjadi pria yang tampan serta mengamatinya menjadi seorang penulis online yang terkemuka. Dia akan membaca karya-karyanya dengan hati-hati setiap kata demi kata, seperti merasakan kehidupan bersamanya, seolah-olah hanya dengan cara ini ia bisa menjadi orang yang terdekat dengan dirinya.

Terkadang Gu Cheng akan memegang foto He Changning sepanjang hari dan melihat penampilan ibunya di alisnya dan penampilannya sendiri di matanya. Suasana kompleks dan kontradiktif ini sudah menemaninya selama 20 tahun. Setelah kejadian hari itu, istrinya meninggalkannya. Dia masih ingat apa yang dikatakan istrinya kepadanya sebelum dia pergi. Dia mengatakan bahwa keluarga Gu adalah tempat tanpa kasih sayang dan cinta. Dia tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya untuk berada di tempat seperti itu. Jadi dia tidak berbalik dan pergi. Mungkin karena alasan inilah dia tidak ingin membawa putranya ke tempat yang kejam dan kotor ini. Dia lebih suka melihat putranya yang kedinginan dalam dunia manusia. Itu lebih baik daripada menjalani kehidupan yang menaruh obsesi terhadap uang dan diperdaya layaknya boneka.

Sekarang dia meletakkan fakta mengerikan di depan putranya, dan dia merasa sangat bersalah dan gelisah yang tak terlukiskan itu menyelimutinya.

Pengkhianatan keluarga, kepergian istrinya, rasa bersalahnya untuk ibu Changning dan tidak bertanggung jawab atas Changning. Emosi yang kompleks dan tidak jelas ini selalu mengelilinginya. Bahkan jika keluarga Gu sudah ada di tangannya, bahkan jika dia memiliki lebih banyak kekuatan dan kekayaan, hati masih kosong dan kesepian.

Dia ingin melihat putranya, dia ingin mendengar putranya memanggil 'Ayah'. Dia ingin tinggal bersama putranya. Bhkan jika dia bisa menjaganya, tapi dia tidak pernah mengambil langkah untuk itu. Dia tidak memiliki keberanian untuk memberi tahu putranya bagaimana dia datang ke dunia ini. Dia tidak memiliki keberanian untuk mengekspos sisi kotor yang ada didalam keluarganya di depan putranya dan memberitahunya bahwa Gu adalah nama aslinya. Dia takut akan mendapatkan penghinaan di mata putranya. Dia takut pada rasa jijik yang ada di hati putranya, dan rasa malu putranya pada keluarganya. Jadi dia lebih suka menyendiri dan kesepian, dan menderita sakit siang dan malam daripada mengenali putranya.

Gu Cheng tidak bisa melepaskan dirinya dari ingatannya yang menyakitkan. Tapi Shang Yushang tidak memiliki waktu untuk memperhatikan masalah Gu Cheng. Dia sudah memikirkan informasi yang baru saja diberikan oleh Gu Cheng. Keluarga He jelas datang ke Changning dan anak-anak di dalam perutnya saat ini. Jika mereka tahu si kembar ada di dalam perut Changning, dia pasti akan memiliki ide fanatik dan Master He yang kerasa kepala akan mengambil Changning dan anaknya dengan cara apa pun. Shang Yushang tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.