New Day, New Life

6 2 1
                                    

     Allen menemukan sebuah titik terang. Paling tidak ia mengenal sosok pemilik raga yang kini menjebak jiwanya. Namanya Han Nabee. Ia baru pindah dari Busan ke Noryangjin beberapa bulan lalu yang lalu dengan appanya (appa=ayah). Seperti halnya masyarkat di sekitarnya, mereka berjualan ikan dan memiliki kios kecil di pasar ikan Noryangjin. Sedangkan lelaki jangkung berwajah oriental yang kemarin menemukanya bernama Lee Jiyoung. Ia tetangga Han Nabee. Rumahnya hanya terpisah gang dari dirinya. Dengan bahasa Inggris terpatah patah ia menjelaskan seperti apa sosok Han Nabee.

     Selama beberapa bulan bertetangga dengan Han Nabee, ia jarang melihat gadis itu keluar. Sesekali ia menemukanya di tepi sungai Han dengan mata menerawang. Lee Jiyoung juga tak pernah mendapati Han Nabee berinteraksi dengan orang lain. Gadis ini hampir tak terlihat.

     Setelah kejadian kemarin, appa Han Nabee terlihat gusar. Lelaki dingin itu selalu menggemboknya di dalam rumah. Ia juga sempat mendatangkan cenayang ketika Lee Jiyoung mengatakan Han Nabee hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa orang barat. Allen hanya bisa tertawa geli saat melihat cenayang itu memercikan air kembang di seluruh sudut rumah kecilnya. Mengingatnya pada sasajen yang selalu di taruh eyang putrinya dulu di pojok ruang tengah.

     Allen mengitari seluruh ruangan dalam rumah kecil itu. Pasti ada sesuatu hal yang mengikat takdir antara ia dan Han Nabee. Tapi apa? Allen menggaruk kepalanya gusar. Hal hal aneh itu terlalu abstrak untuk di pikirkan.

               __________0__________

     Allen hanya bisa pasrah saat ia ke rumah sakit oleh seorang bibi tua sore harinya. Asumsi Allen, mungkin cenayang kemarin tidak berhasil menemukan arwah bule yang merasuki tubuh Han Nabee, dan orang orang mulai berpikir rasional dengan membawanya ke rumah sakit. Siapa tau ia berbantur atau apapun yang membuat ia tampak seperti orang linglung.

     Allen menjalani serangkaian pemeriksaan untuk mengetes apakah kepalanya baik baik saja. Setelah itu, seorang dokter tambun bermata sipit menanyainya beberapa hal. tapi jangankan ia mengerti apa yang ditanyakanya, suara berdengung di telinganya semakin parah. Ia ingin menceritakan semua hal abstrak ini tetapi yang keluar dari mulutnya hanya dengauan dengauan tak jelas. Allen tak tahu lagi bagaimana cara menjelaskan keadaan yang sebenarnya.

     Dokter tambun itu menatap lembut Allen dan mengucapkan beberapa kata dengan intonasi kekanak kanakan. Tapi bukanya mereda, Allen malah makin kesal. Ia sepertinya di hakimi layaknya ia benar benar orang gila. Allen akhirnya memutuskan untuk diam. Kalau ia berontak terus seperti ini, hanya ada satu kemungkinan. Ia dianggap gila. Tidak waras. Kini hanya ada satu cara yang terlintas di pikirannya untuk belajar bisa survive dengan keadaan barunya. Paling tidak agar ia bisa bertahan hidup dan mengurai keanehan yang menimpa dirinya.

               __________0__________

     Allen menghela napas lega saat ia berhasil sampai di ujung gang. Ia harus menemui laki laki jangkung kemarin. Hanya dia, harapan satu satunya. Setidaknya ia harus mengerti dengung dengungan di sekitarnya ini bicara apa.

     Langkah Allen terhenti saat ia merasakan timpukan kulit pisang mengenai kepalanya. Ia menoleh perlahan. Sekumpulan anak anak sedang memandanginya, kemudian menyorakinya. Tak perlu bahasa untuk mereka bahwa mereka sedang meneriakinya gila. Hujan kulit pisang kembali menumpuk Allen.

     Allen menghela napas berat. Tak pernah ia merasa tak berdaya seperti saat ini. Cukup kemarin ia dianggap gila, kenapa sekarang ada lagi hal yang membuatnya semakin kesal. Perlahan, ia mulai mengatur nafasnya. Allen sadar, marah pun tak akan ada suara yang keluar selain dengungan.

     "Han Nabee ssi," (ssi=partikel kata untuk menyebut nama orang). Teriak seseorang dari belakang.

     Lee jiyoung. laki laki jangkung itu mendekatinya. Kontan anak anak yang tadinya melempari Allen dengan kulit pisang berhamburan pergi meninggalkan dirinya.

     Ia mengatakan beberapa patah kata.  Tetap dengan bahasa yang tidak ia mengerti. Dan Allen hanya bisa pasrah saat lelaki jangkung itu menggandengnya pergi.

                 __________0__________

     Lee Jinyoung menatap bingung Han Nabee saat ia mengutarakan niatnya untuk belajar bahasa Korea. Gadis itu menatapnya tajam.

     "Can i learn Hangul?" Tulisnya lagi.

     Lee Jinyoung menggaruk gusar kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Menurut appa Han Nabee, sebelum gadis ini bisu, ia bisa berbicara bahasa Korea dengan jelas. Bagaimana sekarang ia seperti orang hilang ingatan yang tak memahami satu patah kata pun. Dan yang lebih aneh lagi, Han Nabee hanya bisa menggunakan bahasa Inggris.

     Ia menatap lekat mata Han Nabee, ada kesungguhan terpancar disana. Raut wajahnya menanti penuh harap. Lee jiyoung menggangguku pelan. Mungkin ini keputusan terkontrol yang pernah di buatnya. Tapi binar mata itu berbicara sebaliknya. ini awal baru untuknya.

             __________0__________

     Allen menekuri alpabet Hangul itu hingga larut malam. Ia harus menuntaskan segala keanehan ini. Komunikasi adalah jembatan pertama yang harus di bangunya. Ia sudah sepakat dengan Lee jiyoung akan belajar bahasa Korea di waktu malam. Sebagai kompensasi nya ia akan membantu Lee jiyoung di kedai sannakji (makanan khas Korea berupa Korea hidup) tiap hari. Untung saja papa Han Nabee menyetujuinya, dan tidak lagi mengurung dirinya di dalam rumah. Rupanya Lee jiyoung sudah dipercaya appa Han Nabee untuk menjaga putrinya.

     Allen menguap bosan. Menatap langit langit kamar. Ini pasti segera berakhir. Film aneh yang memutar scene mistis ini akan berganti dengan dunia nyata. Allen menghela napas berat, nyatanya ia tetap ada di kamar 4 x 5 meter ini. Mencobanya berdamai dengan takdir. Menerima raganya yang baru. Hidup nya yang baru. Jalan cerita yang baru.


*Jangan lupa vote nya yh*

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sebelum Aku PERGIWhere stories live. Discover now