Terima / Tidak

31 2 0
                                    

Dari pintu gerbang sekolah, Kotoko berlari melewati sekerumunan orang yang berjalan. Ia menghadang Naoki yang sedang naik anak tangga di depan pintu utama.

"Tunggu, Irie-kun!! Tolong terima ini!!", teriaknya sambil memberikan sebuah amplop yang tertulis 'LETER TO YOU'.

"Tidak, terima kasih", jawabnya dengan tatapan dinginnya.

Mendengar jawabannya, Kotoko merasa jatuh ke jurang dan tak percaya.

"Hah??"
"Di situ kurang T"

"T?"
"Seharusnya di situ ada huruf T"

"Dasar bodoh", ucapnya lirih sambil berjalan menaiki anak tangga dan masuk ke pintu utama.

"Yang benar saja!!", teriaknya histeris setelah melihat kembali tulisan di amplopnya.

Orang-orang di sekelilingnya tertawa terbahak-bahak. Ia langsung berlari menuju kelasnya dengan penuh rasa malu. Ia menjadi bahan perbincangan hangat oleh seluruh siswa.

"Woii... Lihat!! Lihat!! Dia orang yang menembak Naoki dari kelas A"
"Hahahaha... Nggak tahu diri"

Walaupun begitu, ia tak mempedulikannya, yang penting dia cepat sampai di kelasnya.

Sesampainya di kelas, ia sangat murung. Dan langsung menuju tempat duduknya. Ia disambut oleh dua sahabatnya, Satomi dan Jinko.

"Kotoko!!"
"Selamat pagi Satomi.. Jinko!!"

"Apa benar kamu menembak Naoki??", tanya Satomi.
"Ya,, kamu menjadi gosip di seluruh kelas hari ini", ucap Jinko.

"Kalian benar"
"Terus? Dia jawab apa?"

"Dia menolak"
"Ohh.. Kasihan sekali sahabatku ini", kata Jinko sambil memeluknya.

"Dengar Kotoko!! Naoki itu dari kelas A, sedangkan kamu dari kelas F. Coba hitung berapa tingkat diantara A sampai F"

"A.. B.. C.. D.. E.. F", sambil menggunakan jarinya ia menghitung.

"Lihat!! Kelas F saja sudah di tangan yang berbeda. Kita berada di kelas yang gagal"
"Artinya??"

" Artinya dia sudah berbeda dimensi dengan kau"
"Jadi, begitu"

"Lebih baik kamu melupakannya"

Tiba-tiba, bunyi keras terdengar dari pintu membuat seisi kelas terkejut. DUAARR :v

"Ko..to..ko!!", teriak Kinnosuke.
"Apa benar kamu menembak bocah nggak jelas itu??"

"Iya,, memang kenapa?"
"Aku ini sudah tiga tahun sekelas denganmu, kenapa kau malah memilih dia dibanding aku?"

"Kamu nggak ada apa-apanya dari Naoki, lagipula aku menganggapmu cuma sebagai teman, bukan yang lain"

"Ha?? Sifatmu dingin banget. Heh!!! Kurang ajar si baj*ngan itu!!", teriak Kinnosuke sambil berdiri dari kursinya.

"Oh ya.. Emm.. Kotoko, aku dengar kamu baru saja pindah rumah. Boleh aku membantumu memindahkan barang-barang",

"Terima kasih,, tapi barangnya sudah diantar tadi pagi"

"Ohh...Kalau begitu, aku membantumu... Membersihkan rumah!!"
"Sudah bersih kok. Tadi udah kami sapu"

"Ya sudah aku bersama Satomi dan Jinko membawa makanan ringan saja ke rumahmu"
"Terima kasih, Kin-chan"

"Ahh.. Santai aja"

'Kriiiing... Kriiiing'
Semua siswa masuk ke kelas dan duduk di posisi mereka.

"Selamat pagi, Anak-anak!! Kembali ke tempat duduk masing-masing!", kata Pak guru.

"Saya absen terlebih dahulu"
"Baik, Pak"

Aihara KotokoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang