Pagi ini, lokasi rumah Kotoko ramai didatangi para wartawan. Mereka datang untuk mewawancarai ayah Kotoko.
"Apa yang terjadi, Pak??"
"Entahlah saya juga kaget dan mungkin ini belum pernah terjadi sebelumnya""Apa ada yang terluka?"
"Tidak ada"'Begitulah siaran langsung dari kediaman Pak Aihara, terima kasih'.
Begitulah suara televisi di dalam kereta api yang Kotoko tumpangi. Kotoko merasa sangat malu di hari ini.
Singkat waktu, sampailah dia di sekolah. Ia menyusuri jalanan sekolah sambil menundukkan kepalanya. Tiba-tiba saja dari belakang datang dua sahabat gilanya itu.
"Kotoko!!"
"Hai.. Jinko!!""Kau menjadi bahan pembicaraan seisi kota sekarang, bukan hanya sekolah", kata Satomi.
"Kenapa ini terjadi padaku..."
"Owhh... Kawan... bersabarlah""Ayo!! Teman-teman!! Mari bantu!! Rumah yang ambruk kemarin milik Aihara Kotoko", suara Kin dari jauh, terlihat membawa kotak putih bersama kedua anak buahnya di depan pintu utama.
"Kinnosuke!!?", kata Satomi keheranan.
"Si bodoh itu??", ucap Jinko.Kotoko berlari menghampirinya yang sedang berteriak memegang speaker meminta sumbangan untuk Kotoko.
"Kin-chan!! Hentikan!!"
"Lihatlah!! Kawan!! Walaupun terkena musibah, Kotoko masih tetap semangat untuk bersekolah", ucapnya.Kotoko pun merebut speaker yang dipegang Kin.
"Berhenti.. Bodoh!!", teriaknya dengan speaker.
"Kamu ini kenapa? Ini juga...""Oi..", kata Naoki memotong pembicaraan.
"Kalian menghalangi jalan""Hei!! Bocah brengsek!! Gara-gara kau, semua ini terjadi!", ucap Kin dengan geram.
"Rumahnya ambruk karena konstruksi gas, bukan?"
"Ini karena kau menolaknya, dia jadi kena banyak musibah. Kau juga sudah mempermainkan dia""Ohh.. Aku paham. Kalau kalian butuh donasi, tidak usah sungkan", ucap Naoki sambil mengeluarkan uang dari dompetnya.
Dengan cepat Kotoko membuang uang yang dikeluarkan Naoki itu.
"Maaf... Lebih baik aku mati daripada menerima bantuanmu!", kata Kotoko.
"Ohh.. Kau yakin bicara seperti itu di saat seperti ini?""Nggak ada alasan bagiku berhutang budi denganmu!"
"Heh", senyumnya sambil berjalan meninggalkan mereka."Kenapa tertawa?? Ha?!!", tanya Kotoko namun tak ia gubris.
"Oke kalau begitu. Mentang-mentang kelas A kelas terpintar, aku akan membuktikan kepintaranku", sambungnya.
"Aku akan masuk ke peringkat 100 besar di ujian besok!!""Apa katamu?? 100 besar?? Kau bercanda??", kata Kin.
"Dari dulu peringkat 100 besar hanya diisi kelas A dan B, loh, Bos", kata salah satu anak buahnya."Kotoko. Belum pernah ada siswa kelas F masuk peringkat itu. Kamu serius??"
"Ya!! Sangat serius!", ucapnya sambil mengangguk.~~~~~
Jam pertama dimulai dengan pelajaran fisika. Ia berusaha memahami apa yang disampaikan gurunya.
"Jadi anak anak, ini adalah gaya sentripetal dan harus menggunakan rumus semacam ini. Kalian paham??", jelas gurunya.
"Mustahil sekali aku paham...", katanya lirih sambil geleng kepala.
~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Aihara Kotoko
RomanceAihara Kotoko.... Dia seorang siswi kelas 12 di SMA terfavorit, SMA Tonan. Ia berada di jurusan IPA walaupun ia sendiri kurang bisa menguasai ilmu hitungan. Karenanya ia masuk kelas terbawah, kelas F. *Cerita ini ditulis untuk menghilangkan ke-gabut...