bagian 3

7 0 0
                                        

kalo ada yang nebak tadi dibelakang pintu itu bang June, kelen semwa salah bung!

jadi, yang tadi berdiri didepan itu

--

"yaudah mah, Jony balik dulu ya kekamar. nanti kalo ada sesuatu yang penting panggil aja, ya Ja." kata bang Jony terus dia bangun dan pas mau keluar tiba-tiba dia langsung diem gak berkutik.

gua heran karna setelahnya bang Jony ngomong sarkas banget euy.

"ngapain kamu kesini?"

pas gua liat, ternyata yang didepan itu mba Della, mantan bang Jony yang menjadi penyebab utama bencinya bang Jony ke paman.

"aku. . . cuma mau nengokin mama kamu, boleh?"

"nggak. kamu boleh pula--"

"Zam, plis. aku-cuma-mau-liat-keadaan-mamah-kamu. apa itu salah?"

bang Jony diem, gua pun diem. gak berani ikut campur masalah mereka, akhirnya gua mutusin buat izin kekamar biar itu jadi urusan mereka berdua.

Jony Pov

gue kaget sejadi-jadinya pas tau Della, mantan gue ada didepan pintu kamar mamah.

"ngapain kamu kesini?" tanya gue dengan wajah yang ketat, nahan emosi.

"aku. . . cuma mau nengokin mamah kamu, boleh?"

"nggak. kamu boleh pula--"

"Zam, plis. aku-cuma-mau-liat-keadaan-mamah-kamu. apa itu salah?"

sial. kenapa tatapan sendu doang bisa bikin gue lemah banget? benci banget gue sama Della kalo lagi mohon-mohon.

"5 menit." final gue.

Dla keliatan kaget, tapi mungkin seneng karna gue izinin dia ketemu mamah yang emang sering nanyain kabar Della. "beneran, Zam?"

"hm, dari sekarang."

tapi sebelum Della bener-bener masuk dia sempet narik tangan gue untuk digenggam. gue menggeram. bangsat,

"makasih," kata dia senyum dan gue diem.

"cepet. waktunya gak banyak, kalo gak jadi kamu bisa keluar."

"iya-iya ini mau masuk,"

akhirnya Della masuk ninggalin gue yang keadaannya gak karuan. gimana enggak? dipegang sama mantan ter-sayang coy! gila bisa galmove gue.

gue tungguin Della sampe 4 menit dan menit ke-5 Della beneran keluar dengan wajah berseri-seri nya gak lupa sama senyum nya yang lebar.

"udah, makasih ya Zam."

"sama-sama."

"emm. . yaudah aku pamit pulang, ya?"

"iya." jawab gue tanpa merhatiin Della karna fokus gue cuma ke-hp.

tapi, 5 detik Della masih disini. 10 detik juga. sampe akhirnya gue nanya ke dia, "gak jadi pulang?"

"eh??? iyajadi, ini mau pulang ko. lagi nunggu balesan yang jemput."

nunggu balesan? oh pacar baru maksudnya --ralat. daddynya kali. "yaudah duduk aja dulu,"

Della pun duduk menghadap lurus kedepan dan gue disamping kanan dia deket vas bunga yang pojok. kita gak ada yang buka suara.

sampe tiba-tiba Della berdiri, dan berlutut depan gue. "Zam, kamu masih belum bisa maafin aku?"

"Mil, gak gini. bangun," gue panik oy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

k a k e l | lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang