Stumper

417 25 0
                                    


||•𝖁𝖆𝖒𝖕𝖎𝖗𝖊•||

"Pagi ma pagi pa" Sapa kedua orang gadis yang terlihat baru saja turun dari anak tangga dan melangkah menuju kedua orang tuanya yang sibuk di dapur

Dapat mereka lihat ibu mereka yang sibuk membuat roti bakar untuk sarapan mereka

Dan ayah mereka yang membaca koran dengan segelas kopi didepannya

"Pagi sayang" Balas seorang wanita dengan senyum ramahnya yang merupakan ibu mereka

"Pagi" Balas seorang lelaki paruh baya yang merupakan ayah mereka terlihat masih sibuk membaca korannya sambil sesekali menyesap kopi nya

Kedua gadis itu pun memilih duduk disebelah ayah mereka dan menyantap sarapan yang telah disiapkan

"Kalian sarapan dulu ya nanti berangkat sekolahnya bareng papa" Ucap ibu mereka sambil menuangkan susu di gelas kedua putrinya dan duduk dihadapan mereka

"Baik ma" Ucap mereka serempak dengan mulut setengah penuh

Hening menyelimuti sarapan mereka. Ini bukan yang pertama kalinya keadaan seperti ini terjadi tapi ini sudah kebiasaan

||•𝖁𝖆𝖒𝖕𝖎𝖗𝖊•||

Setelah selesai sarapan sang ayah lebih dulu meninggalkan ruang makan dan kembali ke kamarnya untuk mengambil beberapa dokumen.

"Kalian, jangan lupa pakai cincin nya" Ucap sang ibu mengingatkan kedua putrinya

Mendengar ucapan sang ibu anak sulungnya terlihat langsung cemas mengacak isi tasnya untuk mencari cincin yang ibunya maksud

Sedangkan anak bungsunya dengan perlahan menunjukkan cincin yang terlihat indah dijari manisnya kepada sang ibu

"Ma apa mama melihat cincinku?" Tanya anak sulungnya kepada sang ibu.

Terlihat ia telah menyerah mencari cincin itu disekitarnya

"Mama tidak melihatnya" Ucap ibu mereka

Terlihat anak sulungnya menggaruk lehernya yang tak gatal

"Aduh... Dimana ya?" Ucapnya sambil mengingat-ingat cincin itu

"Mungkin kamu lepas tadi saat mandi"

Anak sulungnya mengangguk seolah mengingat sesuatu lalu berlari ke arah kamar mandi

"Hati-hati nanti jatuh!" Ucap sang ibu Mengingat anak pertamanya yang sangat ceroboh

Saat bayangan anak sulungnya pergi anak bungsunya memberanikan diri bertanya kepada sang ibu

"Ma sampai kapan kutukan ini akan berakhir?" Tanya si bungsu dengan raut wajah yang terlihat lelah telah menghadapi kenyataan pahit ini bertahun-tahun lamanya

Ini juga bukan pertama kali anak bungsunya bertanya seperti ini.

"Mama...... "

"Sudah ketemu" Ucapan ibunya terpotong saat kakaknya berteriak telah berhasil menemukan barang tersebut

Anak sulungnya tampak menghampiri adik dan sang ibu dengan berlari-lari kecil

"Ayo kita berangkat sekolah. Ma kami berangkat sekolah dulu"Ucap anak pertamanya dan tak lupa diakhiri salim oleh anaknya

Dapat sang kakak lirik sang adik terlihat menghela nafasnya pelan sedangkan sang ibu menghela nafas lega

"Hm........ Iya kak. Aku juga berangkat sekolah dulu ma" Ucap sang adik dan diikuti salim kepada sang ibu

"Semangat belajarnya ya" Ucap sang ibu menyemangati kedua putrinya

"Iya ma" Ucap mereka serempak dan berhasil mengundang tawa dari sang ibu dan kedua putrinya

Mereka berdua pun berjalan menuju mobil yang telah disiapkan untuk mereka pergi sekolah dan ayah mereka.

Tak lupa sang ibu yang ikut mengantar mereka hingga depan pintu

Baru saja mobil dinyalakan sang Ayah harus kembali kedalam rumah mereka karena melupakan berkas penting di dalam kamarnya.

||•𝖁𝖆𝖒𝖕𝖎𝖗𝖊•||


"Kak" Panggil sang adik tanpa menatap sang kakak didalam mobil

"Apa?" Balas sang kakak

"Jangan pura-pura nggak tau kak" Ucap adiknya dan menatap sang kakak yang berada disamping itu dengan tatapan mengintimidasi

"Aku tau kok kakak pasti tau tentang kutukan ini kan? " Ucap adiknya lagi

"Terutama... "

"Bagaimana cara mematahkan kutukan ini" Sambungnya

Deg

•TBC•

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang