Sebuah tempat makan mentereng mewah bertempat strategis di pusat kota, dengan lahan parkir luas dan antrean berderet-deret terlihat sedikit kacau di dalam. Sebuah SUV putih memasuki halaman restoran menggopohkan seorang satpam tergesa mendekati mobil itu.
“Pak, jangan masuk dulu, Pak. Menunggu saja di mobil. Ini situasinya rada kacau.”
“Kenapa kok bisa jadi seperti ini?”
Sekitar 30 menit yang lalu, seorang pelanggan memprotes kasir karena menemukan di mangkuk pesanan laksanyanya terdapat bulu ayam utuh berwarna hitam mengkilat.
“Ada yang bilang kalau restoran ini pake penglaris, Pak. Mereka menuntut ganti rugi ke kita.” Satpam tersebut menunduk, tapi sangat jujur mengatakan masalah sebenarnya.
“Nggak bener ini. Pasti ada orang fitnah yang nggak-nggak.” Lingga bergeming mematung menahan gejolak di dalam dadanya.
***
Shinta Ayudia. Seorang dosen yang sekaligus yang membina UKM jurnalis di salah satu kampus terbaik di Surabaya.
Minggu lalu, ia memberikan tugas untuk sebuah bahasan yang bisa dinikmati banyak orang dan punya segmen pasar yang bagus.
“Sudah sampai mana tugas kalian kemarin? File-nya dikirim ke surel saya, ya. Saya tunggu sampai jam 12 malam nanti. Kalau sampai ada yang tidak mengumpulkan, jangan harap kalian bisa mengirim tulisan ke majalah!”
Selain dikenal sebagai dosen yang cantik dan seksi, Shinta juga terkenal dengan galaknya. Konon, ia menjadi pemarah sejak ditinggal pergi menikah oleh pacarnya yang membuatnya suka emosi dan marah-marah.
“Saya pergi ke toilet sebentar, jangan ada yang keluar dari sini. Apalagi mau mengintip saya.” Sebelum peranjak, Shinta mengerling tipis ke arah mahasiswanya, yang disambut hembusan napas panjang-tak berkesudahan.
“Gila, tuh, dosen, makin gila bener.”
“Mau, deh aku jadi koleksinya di rumah.”
Pembicaraan seputar imajinasi liar yang menyangkut dosen satu itu benar-benar populer. Hampir tidak pernah ada yang tidak membicarakan betapa mahasiswa-mahasiswa dan “dosen-dosen” berebut mendapatkan hati seorang Shinta Ayudia. Ada yang bilang karena selera Shinta terlalu tinggi, ada yang bilang karena tingkat pengetahuan dan wawasan Shinta sangat luas sehingga banyak yang kurang bisa nyambung jika berbicara dengan Shinta. Makanya mereka hanya bisa berfantasi liar tanpa bisa melangkah lebih jauh.
Seterkenal kisah seorang Shinta, pun terkenal pula seorang sosok mahasiswa populer, yang tidak lain adalah Ardiona, kakak Yuda.
Jarang ada yang tahu bahwa Yuda memiliki kakak seorang Ardiona Senapati membuatnya sedikit terhindar dari pertanyaan, “Kakakmu suka lagu jenis apa?” atau “Kakak kamu sudah punya pacar, belum?” termasuk ketika hari ini heboh dibicarakan, “restoran Bapaknya Ardi dituduh pakai penglaris.”
Perih teinga Yuda menahan iris-iris silet berwujud sebuah kalimat. Hanya Tirto dan Carika yang sedang berusaha tidak terlibat dalam pembicaraan seputar penglaris dan mereka hanya bergeming di bangku sambil bermain hp.
Terlihat seperti tidak apa-apa dari luar sambil memainkan permainan di gawai yang sedari tadi tertulis ‘game over’ satu pertanyaan terngiang-ngiang di benaknya, “Bapakku menyembah iblis? Aku anak iblis?”
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemani: Antara Jiwa dan Pengorbanan
HorrorSeorang Laki-laki yang lahir dari keluarga ningrat, yang menjalani kehidupannya dengan normal layaknya orang pada umumnya. Beredarnya kabar bahwa keluarganya memiliki pesugihan membuat hidupnya dikelilingi tatapan-tatapan tajam dari orang-orang di s...