Cula
Mendengarnya, mereka berbinar
Siap menerka jumlah uang
Yang dipungut paksanya dari ituCula
Mendengarnya, aku berbinar
Menangis tak meragu sendunya
Mengalir bersama darah yang menetes jauhnyaCula
Mendengarnya, kau berbinar
Menggenggam jari erat-erat
Bersiap memperjuangkan yang disangkanya terjagaKini, sang Badak pemilik alam
Berlari terpogoh-pogoh
Bersembunyi secerdas-cerdasnya
menyembunyikan kebebasannyaYang harus kehilangan nyawa
bersama dengan kebanggaannyaMereka, terbakar habis oleh kehidupan
terpaksa mengimbit demi nafas
sengaja terpatih pada perburuan
agar jauhnya dari naasBadak, bukan budak
Yang tak boleh dibidik
Tak akan ada bedak mesiumu.
Kami siap membelamu, tanpa menunggumu menjadi legenda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Depan Kedua
PuisiDunia selalu penuh kata, entah itu membuatmu terharu bahagia atau berdarah-darah. Temukan asam garam dunia disini dan satukan hati dengan semua orang yang membacanya. Yakinkah kau punya Masa Depan Kedua? Aku masih menunggumu untuk membersamaiku di s...