02 (Terluka)

42 11 0
                                    

"Siapa itu Kim Mingyu?" gumamku sambil terus berjalan.

"Ah.. bagaimana jika aku tak bisa menemukannya?"

Aku melewati sebuah gudang tua dan berhenti karena mendengar seseorang meminta tolong. Aku memberanikan diri untuk mencari ke sumber suara. Dan benar saja ada seorang pria tergeletak dibelakang gudang tersebut dalam keadaan terluka dibagian perut.

"Astaga !" aku langsung berlari kearahnya.

[Author POV]

Jihyun langsung berjongkok disamping pria itu.

"K.. Kau kenapa? Apa kau baik-baik saja?" Jihyun menepuk-nepuk pipi pria tersebut.

Pria itu membuka sedikit matanya, ia dalam keadaan setengah sadar, "Apa aku terlihat baik?" ucap pria tersebut sambil memegangi perutnya yang terluka menahan sakit.

"Astaga ! Kau mengeluarkan banyak darah,"

"Cepat panggilkan bantuan,"

Jihyun mencari-cari ponselnya dan ia baru ingat, "Ah iya ponselku, ponselku sedang disita ibuku,"

"Ah.. rasanya aku mau pingsan,"

"Hei.. hei.. hei.. jangan pingsan T.T aku tidak kuat jika harus menggendongmu." - Jihyun.

Pria itu terlihat menghela napas, "Bantu aku,"

"Tapi aku bukan dokter.." ucap Jihyun.

"Aku butuh kain,"

Jihyun berpikir sejenak, kemudian ia melepas jas sekolahnya dan ia berikan pada pria itu, "Ini, pakai saja,"

Pria itu melililitkannya pada bagian perutnya yang terluka, kemudian ia meminta Jihyun untuk membantunya berdiri.

"Disekitar sini sepertinya ada apotek, bantu aku ke sana."

"Kau yakin kau masih kuat?"

"Ck.. Untuk apa aku memintamu membantuku kesana jika aku tidak kuat?!"

Jihyun meletakkan tangan pria itu melingkar dibahunya. Ia membantu pria itu berjalan.

"Pria ini sangat berat, tinggi juga T.T aduh aku lelah, tapi jika aku biarkan.. kasihan juga dia." Keluh Jihyun dalam hati.

"Be..bertahanlah !!" ucap Jihyun menoleh ke pria itu yang bertambah pucat.

Beberapa saat setelah berusaha keras berjalan, meereka telah sampai di apotek. Wajah pria itu semakin pucat dan tiba-tiba ia pingsan.

Jihyun panik dan segera memanggil beberapa apoteker yang sedang bertugas, "Tolong..!!! Mas, Mas, tolong dia terluka dibagian perut."

"Astaga!? Ini harus dibawa ke rumah sakit. Tunggu sebentar saya ambil kunci mobil dulu." Ucap salah satu Apoteker.

Bebera apoteker membantu untuk mengangkat pria itu masuk kedalam mobil. Jihyun ikut masuk kedalam mobil dan mengantarnya sampai rumah sakit.
.
.
Dokter keluar dari ruangan setelah selesai menangani pria itu. Kemudian ia mendekat ke Jihyun yang sedang menunggu.

Jihyun langsung bangkit begitu melihat Dokter berjalan mendekatinya, "Ah.. Bagaimana keadaannya?"

"Beruntung ia baik-baik saja, perutnya tertusuk benda tajam dan mengeluarkan banyak darah. Banyak bengkak dibadannya. Apa dia berkelahi?"

"Eoh? Em.. kalau itu saya kurang tau. Saya menemukannya dibelakang gudang tua."

"Begitu ya. Kau teman, adik, atau pacarnya?"

_'Hah? Teman? Adik? Pacar?! Kenal saja tidak,' pikir Jihyun.

"Bukan, saya baru saja bertemu dengannya tadi,"

"Saya sarankan agar kau menghubungi keluarganya untuk keperluan administrasi jika dia sudah sadar nanti,"

"Ah.. baiklah, nanti akan saya tanyakan."

"Kalau begitu saya permisi."

"Gamsahabnida," Jihyun membungkuk berterimakasih.

"Ngomong-ngomong, siapa ya nama pria itu? Aku lupa membaca nametag di seragamnya tadi. Sepertinya dia masih pelajar dan seumuran denganku." Gumam Jihyun.

Bersambung..

TWO WORLD [Kim Mingyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang