03 (Kim Mingyu?)

39 11 0
                                    

Jihyun pun memasuki ruangan tempat dimana pria itu dirawat. Ia duduk dan melihat keadaan pria itu yang masih terbaring pingsan.

"Ah.. sayang sekali seragamnya sudah diganti. Aku jadi tidak bisa membaca nametag-nya. Dimana ya seragamnya? Oh iya, jasku!" Jihyun memekik kemudian mencarinya sampai ke bawah ranjang pasien.

"Kau sedang apa?"

Suara berat itu mengejutkan Jihyun hingga kepalanya tak sengaja membentur ranjang pasien saat ia hendak bangkit.

"Aduh!" Rintih Jihyun refleks mengelus kepalanya yang terasa nyeri.

"Kau mengagetkan saja! Syukurlah kau sudah siuman." Jihyun menatap pria itu.

"..."

Pria itu tak merespon dan berusaha untuk duduk. Jihyun yang melihatnya pun spontan membantunya. Terlintas ucapan dokter tadi pada pikiran Jihyun. Ia kemudian memutuskan untuk memberi  tahu pria itu tentang apa yang dokter katakan padanya tadi.

"Tadi Dokter bilang, kau harus menghubungi keluargamu untuk keperluan administrasi."

"Aku tau, ponselku mati. Aku akan melunasinya sendiri." Jawab pria itu dengan nada yang sedikit ketus kemudian ia melirik ke Jihyun dan berkata, "Siapa namamu?"

Jihyun spontan mengangkat alisnya karena sedikit kaget.

"Aku.. Kang Jihyun. Namaku Jihyun. Kau sendiri?"

"Kim Mingyu."

Seketika Jihyun langsung tersentak tak percaya jika pria yang tengah berada di hadapannya kini adalah sosok tokoh utama yang sedang ia cari.

"K..K..Kau, Kim Mingyu?"

Mingyu terlihat kebingungan melihat respon Jihyun yang nampak sangat terkejut padanya, "Apa ada yang salah dengan namaku?"

"Bukan.. Bukan begitu. Hanya saja..." Jihyun menggantungkan kalimatnya sementara Mingyu masih menatapnya untuk menunggu lajutan dari kalimatnya.

"Namamu bagus." Kata Jihyun dengan senyum yang dipaksakan.

"Jadi dia Kim Mingyu? Apakah dia Kim Mingyu yang harus ku buat jatuh cinta padaku? Tapi bagaimana? Kenal saja tidak, aku juga tidak tau setelah ini aku bisa bertemu dengannya lagi atau tidak.. AAAA !!! aku harus bagaimana?!! Tapi apakah dia benar-benar Kim Mingyu yang orang berjubah itu katakan?" Ucap Jihyun dalam hati.

"Em.. kalau boleh tau kenapa kau bisa terluka seperti ini?" tanya Jihyun.

"Aku mendapat telpon jika temanku disekap digudang itu jadi aku menyusulnya. Saat aku mencari celah masuk tiba-tiba aku diserang," jawab Mingyu tanpa melihat Jihyun.

"Begitu ya. Temanmu laki-laki atau perempuan?" Jihyun kembali bertanya.

"Perempuan,"

~ Nah'kan.. bagaimana aku bisa dekat dan membuatnya suka padaku jika aku sudah kalah start dengan teman perempuannya itu. ~ pikir Jihyun.

"Kau sepertinya sangat khawatir, dia itu pacarmu ya?" ucap Jihyun untuk memastikan.

Mingyu menatap datar Jihyun, "Bukan."

"Ah.. syukurlah.." gumam Jihyun yang tak sengaja terdengar oleh Mingyu.

"Apa?"

"Eh? Bukan apa-apa kok," Jihyun tersenyum canggung, "Kau tinggal dimana?" lanjutnya.

"Kenapa kau menanyakan tempat tinggalku? Kita kan baru saja bertemu." Ucap Mingyu yang sepertinya curiga pada Jihyun.

[ Jihyun POV ]

Aku menepuk jidatku. Ck, tentu saja dia akan curiga. Mengapa aku menanyakannya terlalu cepat!? Dasar bodoh.

"Tidak..tidak, maksudku aku hanya ingin tau saja." Aku berusaha mengelak.

"Oh atau jangan-jangan kau sekomplotan dengan orang-orang yang menyerangku tadi?!" tuduhnya.

Aku langsung menoleh dengan cepat, "Apa? Hei ! kau itu sudah aku tolong bukannya berterimakasih malah menuduhku yang tidak-tidak !"

"Ya.. Siapa yang akan tau jika kau jahat atau baik," ucapnya enteng.

"Ck.. Jika aku tau kau itu menyebalkan, aku tidak akan menolongmu tadi. Sudahlah, aku pergi," ketusku seraya meninggalkannya.

"Hah !! memangnya siapa dia main menuduhku saja!?" gumamku kesal sambil berjalan meninggalkan rumah sakit tersebut.

"Aku harus kemana sekarang? Masa iya aku tak punya tempat tinggal?! Kenapa orang berjubah itu tak muncul lagi?" Aku memutar badanku berharap orang berjubah itu muncul lagi.

Terdengar suara, "Kau menemukannya Jihyun. Dia memang tokoh utamanya. Dia Kim Mingyu yang harus kau buat jatuh cinta padamu." Namun aku tak melihat siapapun disini.

"Hei tunggu ! aku harus kemana? Dimana tempat tinggalku? Tega ya membiarkanku tidur dijalanan?! Ini kan juga sudah malam!!!" Protesku, namun tak ada jawaban.

Aku terus berjalan tanpa arah. Jangan lupakan, aku juga kelaparan. Biasanya saat aku pulang sekolah, ibuku sudah menyiapkan makanan. Ah.. aku merindukannya. Tapi apa di dunia asli dia sedang mengkhawatirkanku juga karena aku tiba-tiba menghilang?

Bersambung..

TWO WORLD [Kim Mingyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang