Run

54 16 3
                                    

      Pagi ini adalah hari Minggu. Mungkin bagi kalian, kamu akan tidur saat di pagi hari. Tetapi tidak untuk Clara.

     Sinar matahari menembus kamar Clara tanpa permisi. Ia langsung terbangun saat melirik jam alarm kecil yang berada di atas meja di samping kasurnya.

  
     Matanya membelalak saat mengerti bahwa ia sudah telat. Mungkin sekarang kalian sudah di penuhi oleh banyak pertanyaan. Tenang, Clara hanya memiliki perjanjian dengan Michael. Seharusnya ia sudah bangun lebih awal pukul 05.00 pagi tetapi rasa kantuk telah merasuki dirinya ketimbang ajakan Michael yang telah ia nantikan.

    Gadis itu langsung beranjak dari kasur agar ia tetap bisa tepat waktu. Kalau tidak karna Michael ,Clara tak akan mungkin mau melakukan semuanya dengan terburu buru.

    Sulit mencari pakaian untuk Clara biasanya ia akan memakai baju seadanya ,tetapi untuk sekarang Clara berhenti sejenak memakai baju seadanya.

    Ia juga ingin tampil cantik di depan mata Michael. Karna sudah membutuhkan waktu lama baginya, akhirnya ia berlari ke taman yang sudah ia tentukan dengan Michael.

     Senyumnya mengembang dan langkahnya berhenti saat sudah objek matanya menemukan seseorang yang ia cari dan ia pikirkan sedari tadi.

      Wajahnya tertegun saat melihat Michael berjalan ke arahnya dengan ekspresi kesal. Tetapi bagi Clara ekspresi itulah yang membuat jantungnya saat ini berdegub saat kencang.

    Sekarang Michael sudah berada di depannya.

    "Kenapa lama sekali? Apa lo gak kasihan sama gue yang sudah nungguin dari jam 05.30?" Ucap Michael sambil mengacak rambut Clara gemas.

     Jika Clara memiliki pengatur waktu untuk memberhentikan, mungkin ia akan gunakan waktu itu dengan berteriak dan berlari 7 putaran taman. Tak perduli akan keadaan dirinya yang terpenting sekarang adalah Clara tak bisa menahan ini.

      "Clara? Heyy!!" Tangan Michael mencoba menepuk pipi Clara pelan agar Clara dapat menjawab pertanyaannya.

        "Ha? Iya? A....aku. aah maksudnya     gue tadi bangunnya kesiangan. Ah iya kesiangan"
   
      Ucapan Clara begitu grogi bagai seorang gadis bertemu dengan preman.

    Tetapi beda dengan Clara. Ia menjawab grogi karna ia tak bisa mengontrol jantungnya saat ini.

      Bibir Michael hanya berbentuk "oh"  yang menandakan bahwa ia mengerti dengan ucapan Clara.

       Meski terdengar tak jelas. Setidaknya Michael telah mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang sudah ia lontarkan.

     "Ya sudah, tunggu apa lagi?"

     "Ha?

    Bahkan Clara pun masih tak mengerti. Kemana kah pikiran Clara saat ini?

    Lelah dengan Clara yang terus seperti ini. Tangan Michael tanpa permisi ia langsung meraih tangan Clara dengan begitu cepat. Wajah Clara pasti sudah bingung. Dan.... Jangan lupakan jantung Clara.

    Di sepanjang waktu mereka. Mereka hanya lari kecil mengelilingi komplek Clara dan berhenti untuk membeli minuman sambl duduk di bangku yang sudah di siapkan di taman.

    "Lo capek? Mau pulang?" -michael

     "Aah... Gue lagi bosen dirumah" -clara

     "Oh.... Sama kalau gitu"  -michael

      "Eh...."

   Clara dibuat tertegun oleh Michael.
Apa yang dia ucapkan barusan?sama? Lalu apakah perasaan Clara dan Michael sama?. Banyak pertanyaan yang muncul di angan Clara.

     Senyum Clara terurai di bibirnya. Menyadarinya. Tetapi ia membiarkan senyum itu mengembang bebas.

     "Udah yuk cabut"

    Belum sempat Clara jawab lelaki itu sudah meninggal kan Clara. Dengan membawa botol minumnya.

    "Eh.. eh... Tunggu Michael putra Pradana..."



     --------------- Dear Heart ----------------

               'lalu apakah mungkin
               Perasaan kita sama?'

Dear HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang