Sebuah Proposal

1.7K 190 39
                                    

*****

Long time no see

Terima kasih sudah menunggu

Saya menulis ini sambil mendengarkan lover dari taylor swift

Have fun

*******

Beam memperhatikan kaca berulang kali. Memastikan bahwa dasi, jas, rambut, dan bajunya terlihat sempurna. Dia selalu memperhatikan penampilannya tapi untuk kali ini, dia merasa tidak percaya diri.

"Apa aku sudah terlihat oke?" tanyanya untuk entah yang keberapa kali. Phana yang sedang duduk dan membaca tabnya hanya mengangguk kecil. Kepanikan Beam terlalu berlebihan untuknya.

"Pha~ serius sedikit!" teriak Beam.

Phana melepaskan pandangannya dari tabnya dan menatap Beam lembut "Kamu sempurna oke. Lagi pula, ini hanya ajang penghargaan. Bukan pesta pernikahan kalian" ejek Phana.

Beam mendesah dan menatap kaca "Kamu benar. Ini hanya acara biasa" ujarnya sambil mencoba menenangkan perasaannya.

Phana, yang sedang duduk di bangku ruang ganti para dokter, menatap Beam lekat.

"Sebenarnya apa yang kamu khawatirkan?" tanyanya heran.

Beam, yang sedang mengancing jasnya, memalingkan wajahnya dan menatap Phana "Bagaimana jika aku tidak bisa mengendalikan diriku dan orang-orang bisa melihat ada hal yang tidak biasa dari Aku dan Forth" ujarnya cemas.

Phana menaikkan sebelah alisnya "So what? Lagi pula, semua orang di rumah sakit dan perusahaan Forth sudah tahu tanpa kalian mengumumkannya. Jika para wartawan melihat memangnya kenapa? Dari pada kamu, khawatirkan soal Phi Forth. Aku yakin dia lebih tidak bisa mengendalikan dirinya dibandingkan dirimu. Jadi tenanglah."

Beam menatap Phana tidak percaya "Tenang? Bagaimana aku akan bisa tenang? Mereka akan menulis hal yang buruk tentang Forth dan Aku. Ini akan mempengaruhi perusahaannya dan ibuku"

Phana menggeleng dan menatap Beam "Menurutmu berapa banyak berita buruk tentang Phi Forth yang ditulis para wartawan dulu?"

Beam berubah dingin ketika mendengar pertanyaan Phana. Dia pernah mencoba mencari berita tentang skandal Forth dan para wanita. Dia menyerah di berita pertama yang dia klik.

"Apa semua berita itu menghentikan perusahaannya? Tidak bukan? Aku yakin, ketika ibumu memperbolehkanmu tinggal dengan Phi Forth, artinya dia juga tidak khawatir dengan omongan orang lain"

Ekspresi Beam melunak mendengar kata-kata Phana. "Kamu benar" ujarnya sambil mencoba tersenyum tipis.

Phana mengangkat dagunya "tentu saja Aku selalu benar"

Perkataan Phana membuat Beam memutar bola matanya. Beam ingin mengatakan sesuatu tapi dia melihat Nama Kitty muncul di handphonenya.

"Halo Kit. Aku akan keluar sekarang. Iya...iya...gez....sabarlah" ujar Beam sambil berlari ke luar ruang ganti dan melambai pada Phana.

Phana menggeleng dan melambaikan tangannya pada Beam. Beam punya segalanya yang pria inginkan. Wajah tampan, kekayaan, otak cemerlang. Tapi untuk urusan percintaan, entah kenapa, dia tidak pernah percaya diri.

"Good luck friend" bisik Phana sambil menyandang tasnya dan berjalan perlahan keluar ruang ganti para dokter.

****

"Oh ho~ kamu ingin ke acara penghargaan atau pernikahaanmu?" ejek Kit.

Beam mendengus dan memasang sabuk pengamannya "Aku sedang tidak mood bercanda" ujarnya. Kit tertawa.

Perseus dan AndromedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang