Day 1 : Dasar Pembohong

4 0 0
                                    

Hai kamu.
Masih ingatkah kamu tempat dimana kita pertama kali bertemu ? Terakhir kulihat tempat itu telah berubah. Tapi mengapa rasanya masih sama ketika ku menatapnya ? Ku rasa tak ada yang mampu menjelaskannya. Kau tau, aku ingin mengubah warna rambutku menjadi lebih cerah. Sepertinya aku mulai tidak menyukai warna cokelat di rambutku. Hehe sepertinya itu alasan yang aneh. Aku membenci warna yang kau sukai. Cokelat. Warna rambutku kadang membuatku harus memikirkanmu. Disaat aku berkaca rasanya aku melihat sosokmu yang sering mengatur rambutku. Bukankah itu sangat menyedihkan ? Jika rambutku tak lagi cokelat kau masih menyukainya ? Atau itu akan menjadi aneh untukku ? Aku butuh pendapatmu. Mengapa aku selalu bergantung padamu ? Pendapatmu selalu menjadi yang terpenting dihidupku. Lalu sekarang aku harus bertanya kepada siapa ? Ah ini meyebalkan.

Ada yang ingin kuceritakan padamu. Ini baru hari pertama kita berpisah, tapi rasanya sudah seperti kau takkan pernah muncul lagi dihadapanku. Aku mengujungi semua tempat yang pernah kita kunjungi hanya untuk mencari tahu dimana letak kesalahan dan kekuranganku. Aku mencoba duduk di kursi yang pernah kamu tempati hanya untuk membayangkan bagaimana ketika kau menatapku. Jika sekarang kita duduk lagi di tempat yang sama apakah kamu takkan merasakan getaran yang dulu pernah kau rasakan ? Aku penasaran. Haruskah kita mencobanya sekali suatu hari di masa depan ? Sepertinya itu bukan ide yang buruk. Aku selalu percaya setiap pertemuan pasti akan berujung pada sebuah perpisahan. Tapi bukan perpisahan seperti ini yang ku harapkan. Aku menginginkan perpisahan yang indah. Ini menyakitkan. Aku masih bertanya-tanya dimana letak kesalahan hubungan ini sehingga kamu bilang perpisahan akan membuat kita menjadi lebih baik. Kamu pembohong. Perpisahan ini justru memberiku luka yang dalam. Harusnya kamu tidak mengatakannya seperti itu. Harusnya kamu bilang perpisahan ini akan membuat hidupmu lebih baik. Dasar pembohong.

Aku juga pembohong. Tidak seharusnya kemarin ku bilang aku baik-baik saja. Aku hanya ingin membuatmu tenang dan tak khawatir bahwa aku tidak baik-baik saja. Hari ini aku uring-uringan, sesekali melihat kontakmu dan berharap kamu akan menghubungiku. Setidaknya untuk menanyakan hariku. Ternyata kemampuan melupakanmu sungguh luar biasa. Mengapa hanya aku yang bersedih disini ? Mungkinkah kamu juga sedang bersedih disana ? Seperti diriku ? Pasti tidak. Hanya aku yang terlalu cinta disini. Tapi kuharap dugaanku salah. Ku harap kamu juga bersedih dan patah hati sepertiku. Kuharap begitu.

Our journal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang