Day 3 : Nothing Changes

1 0 0
                                    


Awalnya aku ingin menulis ini tepat di hari ketiga ketika kita berpisah tapi nyatanya aku tidak sanggup melanjutkannya ketika melewati hari kedua. Aku masih menunggu di hari-hari berikutnya. Berharap kamu akan kembali memikirkan hubungan kita dan meminta maaf. Nyatanya aku salah. Tidak ada yang berubah. Perasaanku masih sama. Masih sakit ketika memikirkanmu dan kamu masih diam tak bereaksi apapun. Sepertinya perasaan ini memang hanya milikku sendiri. Aku berharap aku bisa seperti orang lain diluar sana yang dengan mudahnya melupakan perasaan mereka ketika terluka. Aku masih terus menangis di malam hari walaupun derasnya tak lagi sama seperti hari pertama. Haruskah aku mencoba mengenal orang baru dihidupku ? Tapi semuanya tak pernah semudah kelihatannya. Aku tak cantik dan hebat seperti wanita lain. Kamu yang pertama menyukaiku dengan tulus dan rasanya sangat sulit. Semua ini menyiksaku.

Aku masih sering insomnia. Bahkan rasanya lebih sulit sekarang. Aku tak bisa untuk tidur hingga pagi hari. Sering terbangun di tengah malam dan berakhir menonton film sedih untuk menghibur diriku sendiri.  Kamu pasti berpikir seharusnya aku menonton film yang bahagia saja, tapi akan terasa aneh jika menangis di tengah film bahagia bukan ? Tak ada yang berubah. Semuanya masih sama. Perasaan yang menghangat ketika melihat fotomu di sosial media, selalu tertawa dengan jokes receh yang kamu bagikan di storymu. Semua masih sama. Hanya kamu yang pergi jauh. Bukan soal jarak tapi perasaanmu yang takkan bisa ku gapai lagi.

Jika kamu memintaku untuk kembali kurasa akan dengan mudah kuberikan jawabannya. Semua itu tak akan pernah terjadi sebab yang berubah bukan hatiku tapi kamu. Jika kamu memintaku untuk bertahan agar perasaanmu kembali tumbuh aku pasti bertahan. Bagiku perpisahan bukanlah jalan tapi bagimu itu selalu jadi solusi yang baik ketika kamu bosan.  Lalu aku harus bagaimana ? Semua solusi yang berusaha ku cari tidak pernah membantuku. Semua solusi itu memihakmu agar akau segera melupakan kisah kita. Haruskah kucari pria yang sama sepertimu ? ku rasa aku akan berakhir di tinggalkan lagi jika ia seperti kamu. Orang bilang aku dan kamu masih sangat muda dan patah hati bukanlah perkara yang besar sebab kita pasti bisa mengatasinya. Bukan perkara besar kata mereka tapi ini perasaanku ! Bahkan tidak ada yang tau cara menyembuhkannya tapi merasa perasaaku bukan hal yang besar. Ayo katakan kamu tidak memikirkan hal yang sama seperti yang orang lain pikirkan kan ?

Sahabatku bilang aku bisa melupakanmu jika aku benar-benar ingin melakukannya dan sekarang aku belum ingin. Perasaan ini satu-satunya kenangan bersamamu yang bisa ku rasakan dengan sangat jelas. Bahkan jantungku dengan bodohnya maih sempat berdetak dengan sangat kencang ketika aku melihatmu beberaapa hari yang lalu. Dasar jantung bodoh. Harusnya ia mendukungku dengan tidak berdetak kencang seperti itu. Daasar bodoh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our journal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang