Suasana ruang tengah malam ini terasa begitu mencekam. Surya tak pernah merasa terpojokkan seperti ini selama hidupnya. Malam ini menjadi kali pertama mata seluruh anggota keluarga kompak tertuju padanya, mereka seolah meminta Surya menjelaskan semua yang seharusnya dia luruskan.
Surya menarik napas dalam, karena untuk menjelaskan kesalahpahaman ini dia butuh kesabaran lebih.
"Apa yang Ayah denger itu cuma rumor. Abang nggak mungkin punya pacar khayalan."
"Terus suara siapa yang karyawan dengar?" Ayah menatap Surya lebih intens, "lagipula selama ini Abang nggak pernah ngenalin cewek ke Ayah. Bisa aja, kan, rumor itu benar?"
Surya menghela napas frustasi, "Ya ampun, Yah. Selama Abang bisa dapat pacar beneran, kenapa harus punya pacar khayalan?"
"Yaudah, kalo gitu buktikan. Satu bulan, Ayah kasih Abang waktu buat kenalin pacar Abang ke keluarga," Ayah bangkit dari duduknya, "kalo selama itu Abang belum juga kenalin pacar, terpaksa Abang harus dimutasi supaya reputasi perusahaan nggak hancur di mata relasi."
Lalu Ayah pergi ke kamar, meninggalkan Surya yang menyenderkan punggung sembari menghembuskan napas berat.
"Udah, Bang. Biar Bunda bantu ngomong sama Ayah." Bunda mengusap pundak Surya, mencoba memberi kekuatan pada anak laki-lakinya.
"Abang beneran nggak punya pacar khayalan. Bunda percaya, kan?"
Bunda mengangguk, "Bunda yang lebih tau Abang daripada Ayah, jadi Bunda yakin Abang nggak bohong."
Airin yang baru membuat minuman dari dapur, ikut nimbrung, "Lagian sih lo, udah tau karyawan pada heboh gosipin lo. Bukannya langsung diatasi, jadi Ayah keburu tau kan?"
Surya mengambil segelas jus jeruk buatan Airin lalu meneguknya, "Gue udah nyuruh Bima ngatasi masalah itu, tapi kolega terlanjur dengar gosip-gosip karyawan. Ya ... udah pastilah mereka ngadu ke Ayah."
Cetta menyimak pembicaraan sembari meminum jusnya, kemudian tiba-tiba matanya melebar, "Terus gimana caranya Abang punya pacar dalam waktu sebulan?"
Surya mengacak-acak rambutnya kasar, pikirannya benar-benar kacau oleh rumor tak jelas itu. Dia khawatir jika Ayah benar-benar akan menurunkan jabatannya. Lalu bagaimana dengan proyek yang sedang dikerjakannya? Jika sampai Ayah serius dengan ucapannya, sia-sia sudah apa yang dikerjakannya selama ini.
"Bun, punya kenalan buat calon pacar Abang, nggak?"
*****
Hayoo... Siapa yg mau jadi calon pacar Surya? *Autongacung😂😂
Selamat datang dicerita Tata dan Surya🤗 bagaimana kesan kalian dgn prolog kali ini? Kalo aku sih suka, karena mana ada cerita yg bikin tokoh utamanya punya pacar khayalan, padahal tokoh utamanya ganteng batt🙈🙈🙈
Oh iya, untuk jadwal update insya allah tiap rabu dan sabtu malam. Sama kayak waktu aku update MPG, karena cerita ini bakal mengisi kekosongan slot MPG.
Jangan lupa vote dan comment yaaa utk menghargai penulis😆😆, biar aku semangat nulis, jadi kalian gak akan digantung. Dan kita bakal sama-sama diuntungkan😌😌
I blue ya💙
Dari Mawar biru yg lagi bangun mood menulis😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Tata dan Surya ✓
Romansa(Move Cabaca) Surya Natta Cendana salah satu tipe bos perfeksionis yang dibenci karyawan sekantor. Sikap cuek dan kakunya membuat para karyawan makin enggan berada deket dengan si bos sekalipun bos mereka memiliki wajah rupawan. Satu-satunya orang y...