Memilikkimu adalah pilihanku - 1

1K 50 15
                                    


Kwon Yuri, nama yang tak asing di sekitaran sekolahnya. Dia terkenal, sangat terkenal bin populer di salah satu sekolah favorit yang bernama Fabulous High School. Salah satu sekolah favorit dan juga termewah. Dan Yuri merupakan anak dari pemilik Yayasan sekolah tersebut. Tak heran jika lelaki itu menjadi target beberapa siswi di sana untuk dijadikan kekasih. Namun sepertinya usaha mereka sepertinya pupus ketika mengetahui seorang Kwon Yuri sudah memilikki seorang kekasih. Mereka harus mengubur keinginannya itu dalam-dalam. Tapi banyak dari mereka tak menyetujui hubungan keduanya, mengingat si gadis berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Gadis itu selalu dihina karena bukan dari keluarga kaya seperti mereka, dihina karena bisa masuk di sekolah favorit tersebut berkat Beasiswa. Meskipun bukan dari keluarga kaya raya, namun gadis itu mengandalkan otaknya dan membuat kedua orang tuanya bangga.

Yuri berjalan di lorong sekolah bermaksud menjemput kekasihnya yang berbeda kelas untuk makan bersama di kantin. Ketika ingin menghampiri sang kekasih, dia melihat segerombolan wanita sedang melakukan tindakan bullying terhadap salah satu siswi di depan kelas kekasihnya itu. Menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas siapa gadis yang sedang dikepung di sana. Seketika matanya melebar saat mengetahui jika gadis yang dibully tersebut adalah gadisnya, kekasih yang sudah dikencaninya selama hampir 4 bulan lamanya. Tak tinggal diam, ia segera melangkahkan kaki mendekat ke arah gerombolan itu dengan langkah tergesa, napas memburu, juga kedua tangan yang mengepal erat. Setelah mendekat, Yuri kini lebih tau siapa yang telah membully gadisnya ini. Dan ternyata tidak lain tidak bukan, si Victoria Cs. Penyumbang dana terbesar ketiga di sekolah ini. Mereka lagi, tidak pernah jera, ck! Batin Yuri.

"Yah Victoria! Cukup! Kau sudah keterlaluan." marah Yuri pada gadis yang diketahui bernama Victoria.

Kini Yuri telah berada di depan gadisnya, melindungi segenap jiwa dan raganya. Diam-diam Yuri menggandeng gadis di belakangnya dengan erat, gadisnya terisak dengan kepala terus menunduk.

"Sudah ku bilang berapa kali kalau jangan ganggu kekasihku lagi! Kau bisa mencerna kalimatku dengan baik kan?"

"Pergilah! Jangan memancing amarahku!" lanjutnya semakin geram melihat Victoria yang hanya berdiri menatapnya tanpa ingin pergi dari tempatnya. Padahal segerombolan yang menjadi pengikut Victoria tadi sudah bubar entah ke mana.

"Kalau aku tak ingin, kau mau apa?" tantang Victoria dengan melirik sekilas gadis yang saat ini dilindungi oleh Yuri.

"Oh baiklah, kau menantangku? Kau lupa siapa aku?" ucap Yuri dengan smirk andalannya.

"Aku tak lupa denganmu Yuri-ah~ bahkan aku juga mengenal Appa mu" balas Victoria sengit.

Yuri menghela napas panjang, merasa kalah dari Victoria karena memang benar jika keluarga keduanya sudah saling mengenal. Hanya mengenal dan tak lebih.

"Pergilah, Vict. Jangan ganggu kita. Kau ingin aku keluarkan dari sekolah ini??"

"Jika kau bisa, Tuan Yuri yang terhormat." sinisnya yang kemudian berbalik meninggalkan keduanya, sebelum itu ia melirik tajam gadis di belakang Yuri. Seperti mengatakan lihat saja nanti.

Setelah kepergian Victoria, Yuri berbalik untuk melihat keadaan gadis di belakangnya. Mengecek wajah si gadis apakah terdapat luka atau semacamnya, namun ia tak menemukan apa-apa di wajah cantik gadisnya itu. Perlahan tangan Yuri menangkup kedua pipi dan mendongakkan kepala kekasihnya agar mereka saling menatap satu sama lain. Yuri mengarahkan ibu jarinya untuk menghapus sisa air mata kekasih yang sangat disayanginya itu.

"Kau tak apa?" gadis itu hanya menjawab dengan gelengan kepala sambil mencoba menampilkan senyumnya. Senyum yang membuat kedua matanya seperti bulan sabit terbalik. Lebih tepatnya senyum keterpaksaan karena tak mau membuat Yuri khawatir.

Another Story (Yulti)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang