Yuhuuu~
I'm back with this 'Songfict' again 😂😂Song : Adele - Send My Love (To Your New Lover)
Enjoy!!
● ● ●
All from Tiffany's POV
.
.Just the guitar. OK, cool.
This was all you, none of it me
You put your hands on, on my body and told me
Mmm
You told me you were ready
For the big one, for the big jump
I'd be your last love everlasting you and me
Mmm
That was what you told meSemuanya berawal dengan manis. Kisah percintaanku dengannya begitu indah. Dia menjagaku dengan sangat baik, walaupun aku selalu dibuat sedikit risih oleh sikap cemburunya yang lumayan berlebihan. Tapi lama-lama aku sudah terbiasa akan sikapnya itu yang menurutku dia berarti sangat mencintaiku, waktu itu. Dan perlahan aku mulai biasa dengan sikap overprotective nya, bahkan di saat aku sedang berbicara dengan teman lelaki sekantorku pun ia cemburu. Padahal hanya sekedar membahas soal pekerjaan.
Ini semua tentangnya. Tentang dirinya yang bersikap gentle padaku, tentang dirinya yang berperilaku sopan di hadapan kedua orang tuaku, tentang semua yang ada pada dirinya. Satu hari di antara ratusan hari, ia pernah mengatakan sesuatu hal yang membuatku tersentuh. Rengkuhannya malam itu sangat hangat dan masih bisa ku rasakan di dalam tubuhku hingga kini. Dalam rengkuhannya itu, ia mengatakan sebuah kalimat yang membuat jantungku semakin berdebar. Dia mengatakan jika siap untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Ya walaupun aku tahu itu masih sekedar omongan, belum sampai tahap yang dinamakan 'melamar'. Tapi sukses membuatku bahagia tak terkira karena ucapannya yang meyakinkan jika akulah satu-satunya wanita yang ia cintai. Hingga aku bertahan dengannya dan beranggapan bahwa dia adalah sosok lelaki terakhir yang diberikan Tuhan untukku, saat itu. Dan ia yang mengatakan bahwa aku adalah cinta terakhirnya, ya aku dan dia. Tentunya sebelum sebuah badai yang sangat kencang menerpa hubungan kita.
Flashback
Hari itu sedang turun salju. Tipis, tidak terlalu mengganggu aktivitas masing-masing orang yang masih berlalu-lalang menjalankan kegiatannya. Tepat di malam hari pukul 19.00 KST aku sedang berkencan dengan kekasihku. Seperti biasa, layaknya pasangan kekasih yang sedang berkencan, kita makan malam di sebuah kafe yang terletak di pusat kota. Salah satu tempat favoritku dengannya karena kafe ini menyediakan rooftop bagi pengunjung yang ingin melihat pemandangan kota Seoul lewat atap kafe. Seoul sangat indah saat dilihat dari rooftop kafe ini, apalagi jika malam hari seperti sekarang.
Seusai makan malam, kekasihku menuntunku untuk mengikutinya yang ternyata ia membawaku ke rooftop kafe. Untungnya aku memakai pakaian berlapis, jadi tak terlalu terasa udara dingin bersalju malam ini.
Ia menghentikan langkahnya di batasan tembok kecil rooftop, menatap sejenak pemandangan Seoul di malam itu. Lalu ia berbalik untuk berhadapan denganku. Dan di sinilah kita, di atas rooftop dengan dihujani salju yang turun, dihiasi pemandangan kota Seoul di malam hari, saling menatap satu sama lain. Rasanya aku gugup saat ia menatapku dalam seperti itu, padahal bukan pertama kalinya ia menatapku. Senyuman itu, membuatku semakin jatuh pada pesonanya.
"Sayang, ada yang ingin aku katakan padamu. Tapi jangan langsung mengambil kesimpulan. Karena aku masih butuh waktu."
Oke cepat katakan, aku rasa lebih cepat lebih baik agar jantungku tak melompat dari tempatnya karena tatapanmu itu, batinku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Story (Yulti)
FanfictionYulti's here~ ●RANDOM● (Bukan cerita bersambung. Hanya oneshot/twoshot/cerpen dan sejenisnya.) -[GenderBender/GenderSwitch Area]- _________________________________ Copyright© 2019 by tippasic908