Annyeong readers warning yaaa bab ini mengandung unsur hmm yg dibawah umur dihimbau jangan baca klo penasaran yaa terserah kalian😂
Dosa tanggung sendiri🌚
.
.
.
Setelah mengunjungi rumah nenek cha aku dan jimin langsung kembali ke rumah karna ini sudah hampir larut malam,jika sedang bersama keluarganya jimin sangat berbeda dia sangat antusias sampai lupa waktu,aku tau dibalik sifat dingin jimin dia adalah orang yg hangat dia sangat menyayangi keluarganya terutama nenek dan ibunya
Setelah sampai di rumah kami segera membersihkan diri dan istirahat masing masing,aku sempat menawarinya makan tapi jimin tidak mau,terkadang aku khawatir dengan jimin dia sangat pekerja keras tapi waktu istirahatnya tidak banyak,dia terlalu memprioritaskan pekerjaannya seakan akan pekerjaannya adalah segalanya
.
.
.
.
"Heejin yaaa" suara jimin sukses membuyarkan lamunanku aku memang sedang menobton tv tapi aku tidak benar benar menontonya itu hanya sebagai teman,agar tidak terlalu sepi,aku tidak suka suasana yg sepi aku lebih suka jika rumah ini ramai
jimin berjalan mendekati ku dengan santai "Aku akan berangkat sekarang" mendengar apa yg dikatakan jimin aku sudah bisa menduga nya dia selalu seperti itu
"Kenapa oppa tidak makan ? Aku sudah menyiapkan nya,lagi pula oppa belum makan sejak kemarin"
mata ku mengarah ke meja makan "apa yg harus aku lakukan dengan makanannya?"
jimin menghembuskan nafasnya perlahan dan melirik jam yang dipakainya "aku sudah terlambat" itulah kata² terakhir yg jimin sampaikan sebelum dia benar benar pergi tanpa memakan makanan yg telah aku siapkan
Terkadang aku kesal pada jimin, aku merasa tidak penting bagi jimin,dia selalu mengabaikan ku,tak pernah mendengar pendapat ku,dan sangat dingin pada ku
Jika aku bisa mungkin aku sudah meninggalkan nya sejak dulu tapi entah kenapa aku tidak bisa meninggalkan nya,aku merasa seperti orang bodoh yg sangat tergila gila pada jimin
Pada saat itu juga aku teringat dengan apa yang dibicarakan kami di rumah nenek cha,dia sangat menginginkan cicit,dan dengan mudah jimin menyetujui nya tanpa beban dan pikir panjang
Percakapan itu terngiang ngiang di kepalaku bagaimana aku dan jimin bisa mempunyai anak sedangkan jimin tidak mencintai kuRasa penasaran ku sangat besar,mungkin aku akan bertanya pada jimin jika dia pulang nanti
.
.
.
jimin datang dengan wajah prustasi,seperti nya dia tidak berhasil membujuk klien untuk bekerja sama dengan perusahaannya,hal ini sudah biasa terjadi dalam dunia perbisnisan tapi jika jimin gagal dia akan merasa dirinya bodoh,menurut ku itu terlalu berlebihan tapi aku tau pemikiran orang berbeda beda dan jimin adalah tipe orang yang ambisius jika berkaitan dengan kemajuan perusahaannya
Melihat jimin seperti ini tadinya aku menghilangkan niat untuk bertanya,tapi sial si mulut bodoh ini malah mengeluarkan semua yang aku ingin katakan
"Oppaa...mengapa kau bilang pada nenek bahwa kita akan memberikannya cicit ? Kita bahkan tidak tidur seranjang"
jimin berdecak kesal,dia melepaskan dasi nya kasar dan membuang nya ke sembarang arah "kenapa kau sangat berisik,kita bisa saja mengadopsi anak di panti asuhan"
"Tapi nenek akan kecewa jika tahu yg sebenarnya" aku berjalan mendekatinya dan membantunya membuka jas nya dia terlihat sangat lelah dan lesu mungkin karena meeting nya yg berjalan kurang baik dan mood jimin jga sedang tidak baik dia terlihat sangat kesal
jimin melirik ku "ya sudah kita buat saja apa susahnya ?" aku terkejut dengan apa yg jimin katakan
"A..apaaa maksudmu ?" entah mengapa perkataan jimin tadi membuat ku tercengang,jimin biasanya sangat malas membahas masalah pribadinya denganku tapi kata kata yg jimin ucapkan terdengar sangat vulgar,seakan aku adalah jalang nya
sudut bibir jimin tertarik ke atas menampakan smirk nya yg membuat orang lain pun akan merasa takut,dia berjalan mendekati ku sedikit demi sedikit membuat ku spontan memundurkan diri hingga terhimpit di tembok
Jimin mengunci pergerakan ku dengan kedua tangan nya yg ditempelkan ke tembok dia mendekatkan wajah nya padaku dan disaat itu juga aku sadar jimin sedang mabuk,bau alkohol tercium dari nafas nya
Aku tau ini pengaruh alkohol tapi aku melihat jimin sudah tidak bisa menahannya,aku hanya menutup mataku
aku tidak tau apa yang sedang jimin lakukan tapi aku merasakan nafas jimin menerpa wajahku
"Ashhhh..." aku mendesah tanpa sengaja,jimin tau kelemahan wanita
dia meniup telingaku dan membuat ku terangsangJimin melumat bibir ku lembut, dan tanpa aku sadari tangan kekar jimin menelusup ke dalam bajuku,aku sempat menolaknya dan menutupi kedua payudara ku menggunakan tanganku tapi jimin lagi² membuat ku percaya padanya dia menganggukkan kepala nya seakan dia berkata "aku akan bertanggung jawab" disaat itu aku pasrah dan membiarkan jimin membuka pengait bra ku tanpa menghentikan lumatan nya,jimin melakukannya nya dengan baik tanpa menyakitiku permainannya begitu nikmat
"Jimin..ahhhhhsssss.."
Aku mulai menikmati permainan nya,dan dengan tidak sengaja aku membalas lumatannya,dan mengalungkan tangan ku di leher jimin lalu jimin menggendong ku ala bridal dan membawa ku ke kamar
Entah kenapa aku sangat menyukai wangi tubuh jimin,itu sangat memabukan,apalagi itu tercampur dengan keringatnya,membuat siapapun yang menghirupnya akan tergila gila dengan aroma tubuhnya yang manly
TBC
Yaampunnnnn moonmaap klo kurang hot aku baru pertama kali bikin part nc omggg btw makasih yg udah coment
Seu in the next chapter byyyy❤
Bonuzz🌚🌚
11.20
KAMU SEDANG MEMBACA
COMMENCE #PJM
Fanfic"Maafkan aku karna tidak bisa mencintaimu" Jimin meneteskan air matanya "hey don't cry,aku tidak memaksamu untuk mencintaiku" Aku meraba wajahnya "Berjanjilah kau tidak akan meninggalkan ku maka itu saja sudah cukup bagiku" Jimin mengusap air mata...