Jangan lupa voment ya
kalian tau gak ? 1 voment dari kalian bisa ningkatin mood aku buat nulis
kadang aku gak mood nulis tp tiba² ada notif wattpad,pas aku buka ternyata komen² kalian
aku suka terharu klo ada yg komen sampe² ngechat pribadi ke aku cuma gara² minta cepet update
komen kalian tu berarti banget buat aku,aku sampe suka mikir sendiri jahat banget klo aku gk update²
aku ikut seneng juga kalo kalian terhibur sampe baper gara² story aku
sekali lagi makasih buat yg udh baca story aku love you banyak banyak buat kalian ❤Follow akun aku juga
Tap Tap
↓dyana_kim
↑
Tap Tap═─────⊹⊱ COMMENCE ⊰⊹─────═
"ohh shit" umpat jimin ketika tersadar dari tidurnya
Ia memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing sembari mengerjap ngerjap kan matanya melihat keadaan sekitar yang sangat sepi.Satu kata BERANTAKAN
Yahh benar.Jimin tidak pulang semalam,jangankan pulang memegang gelas saja tangannya sampai bergetar saking mabuknya dia semalam
Siapa yg tidak akan mabuk setelah meminum wine sampai hampir 5 botol ? mustahil jika si peminum nya masih bisa pulang dengan keadaan selamat
Jika dipaksakan maka nyawanya yg akan melayang
Jimin mengubah posisinya yg sedang berbaring menjadi duduk,tangannya terulur untuk mengambil benda pipih yg tergeletak di bawah sofa yg ia gunakan sebagai pijakannya selama mabuk dan tempatnya untuk tidur
"Sial...aku lupa mengabari heejin" jimin merutuki kebodohan nya yg tidak menghubungi heejin.Dia tebak heejin tidak tidur nyenyak semalam karna uring uringan mencari dirinya
Dan benar saja,sudah ada 199 miscall dari heejin
Jimin segera pergi dari sana tanpa pikir panjang═─────⊹⊱ COMMENCE ⊰⊹─────═
"Astaga kemana dia pergi merepotkan saja"Aku uring uringan seperti orang tidak waras karena Jimin yg sekarang tidak tau dimana.Sejak kemarin dia tidak pulang,terakhir aku melihatnya ketika dia berangkat ke kantor
Menelpon jimin adalah usaha yg sia sia,entah sudah berapa kali aku menghubungi nya tapi dia tidak mengangkat nya.Aku bahkan sudah bertanya kpd Jungkook dan Taehyung tapi mereka tidak mengetahui keberadaan jimin
Brak
"heejin" teriak jimin dari luar
dia berjalan ke arahku dan langsung memelukku
"emhh bau.Kau habis minum kan,lepaskan jangan peluk peluk sebelum kau mandi ?" mataku memicing memperhatikan jimin
jimin melonggarkan pelukannya tapi enggan melepaskan ku "Bagaimana kau tau ?"
"huh..lihatlah dirimu.Rambut acak acakan,jas berantakan,muka bengkak,mata panda dan ahss astaga jimin kau benar benar seperti gembel jalanan"
"Semua orang pun pasti akan tau" lanjutku
"Memangnya gembel jalanan ada yg tampan sepertiku ?" jimin menghempaskan dirinya di sofa empuknya dengan posisi memiring
Aku hanya memutar bola mataku malas,huhh sangat menyebalkan.pede sekali dia menyebut dirinya tampan,yaaa walaupun kenyataan nya dia memang tampan
Aku duduk di sebelah jimin
"Kau tau ? aku terjaga sepanjang malam karna menunggumu pulang dasar tidak punya perasaan,kau kan bisa minum dirumah tidak perlu sampai ke bar.Setidaknya hubungi aku agar aku tidak perlu mencemaskan mu"
"Kenapa marah ? kau mau aku hilang kendali seperti malam itu lagi ? lagipula itu wajar heejin-ah,hanya istri durhaka yang akan tidur nyenyak disaat suami nya menghilang"
"Yak! dasar laki laki tidak tau di untung"
jimin mengubah posisinya menjadi duduk.Dia menatap ku,entah kenapa tatapannya sangat aneh,bukan sekedar tatapan tp seperti ada makna didalamnya
Entahlah aku jadi hanyut ke dalam tatapannya
Tanpa aku sadari Jimin semakin mendekatkan wajahnya denganku,bukan hanya wajahnya seluruh bagian tubuhnya juga ikut mendekat,membuat ku terhimpit tubuh besar dan berotot nya itu
Nafas jimin menerpa wajahku saat tidak ada jarak lagi diantara kami,posisi ku sudah setengah tertidur di sofa hanya saja lengan jimin menahan pinggang ku
Jimin memiringkan kepalanya ke kanan dan mulai memejamkan matanya.Entah ada dorongan dari mana yg membuatku ikut memejamkan mataku setelah melihat jimin memejamkan matanya juga
Deru nafas yang menjalar ke seluruh tubuhku dan menyebabkan bulu kuduk ku berdiri seketika itu kembali menerpa wajahku untuk kesekian kalinya,bisa aku rasakan jimin semakin mendekat membuatku menahan nafas "siapkan air hangat untukku"
Seketika mataku yg semula memejam langsung membola.Pemandangan pertama yg kulihat setelah membuka mattaku adalah jimin yg sedang tertawa dengan mata tertutup nya
seperti nya keputusan ku untuk hanyut dalam tatapan jimin salah
Aku mendengus melihat jimin,tawa yg biasanya menjadi moodbooster sekarang terasa seperti badbooster
Malu ? tentu saja,aku terlanjur memejamkan mataku:) seakan akan berharap akan ada sesuatu yg terjadi tapi si brengsek jimin malah mempermainkan ku
Aku mengatupkan bibir ku sembari menatap jimin dengan tatapan menindas mencoba menahan luapan emosi yg mungkin akan meledak beberapa detik lagi "pergilah sudah kusiapkan sebelum kau datang" titahku kpd jimin yang masih setia tertawa
"ayo" aku menggelengkan kepalaku ke kanan mengisyaratkan jimin agar dia segera pergi ke kamar mandi
Jimin yg mengerti maksudku segera pergi dari hadapanku tanpa menghentikan tawa sialannya itu.
Aku menenggelamkan diriku di bantal sofa,merutuki kebodohanku sendiri.seperdetik kemudian aku memalingkan pandanganku ke arah jimin,menatap punggung jimin yg mulai menjauh"menyenangkan bukan" ujar jimin seraya membalik badannya
"Menyebalkannnnnnnnnn" teriak ku sembari melemparkan 3 bantal sofa ke arah jimin,
Dan jimin pun berlari terbirit birit menaiki tangga yang menuju ke kamarhuhh kenapa aku bisa mencintai pria gila seperti jimin:)
_______________________________________
TO BE CONTINUED
_______________________________________
25/05/20
![](https://img.wattpad.com/cover/201869906-288-k508222.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
COMMENCE #PJM
Fanfiction"Maafkan aku karna tidak bisa mencintaimu" Jimin meneteskan air matanya "hey don't cry,aku tidak memaksamu untuk mencintaiku" Aku meraba wajahnya "Berjanjilah kau tidak akan meninggalkan ku maka itu saja sudah cukup bagiku" Jimin mengusap air mata...