extra chapt

140 18 0
                                    

A

"Gimana dek? Udah semua?" Aku melirik seorang anak laki-laki berusia lima tahun yang duduk disampingku sambil menjilati ice krim coklat kesukaannya

"Sudah" ia menangguk namun tak hentinya menjilati ice krim corn tersebut

Aku mengambil tisu yang terletak di dashbor mobil, lalu membersihkan mulut dan juga dagunya

Setelah selesai, aku mengecupi pipi gembulnya dan mulai menyalakan mesin mobil, berlalu dari sana

"Nanti adek di sekolah jangan nakal ya, belajar yang rajin" ucapku setiap kali aku mengantarnya pergi ke sekolah

Mungkin jika anak ini sudah besar, ia akan memprotes karena kalimat yang ku ucapkan selalu sama setiap harinya

Kami sampai di area persekolahan di daerah langsat dua, aku memasuki area sekolah itu

"Aku berangkat ya, mama" lalu dia menyalamiku aku mencium pipi dan juga keningnya, anakku sudah besar ternyata

🏡

B

"Iya ini aku baru aja ngantar adek" aku mengapit ponselku di antara pipi dan bahuku, lalu membuka pintu mobil "kamu udah sampe kantor?"

"Yaudah, nanti pulang aku kesana ya, kita makan siang di kantor kamu aja" lalu setelahnya aku mematikan sambungan telepon

Aku menyalakan mesin mobilku, berlalu dari area persekolahan lalu belok kiri menuju kantorku

Aku sekarang sedang bekerja di salah satu perusahaan penyedia layanan jasa terbesar di jakarta, sudah hampir 6 tahun disana. Sekarang posisiku adalah manager, beruntung sekali hidupku

Aku sudah menikah dengan dia-- lelaki yang dulu selalu ada saat masa-masa terpuruk dalam hidupku, dan kami di karuniai seorang anak laki-laki bernama Edward

🏡

C

Hubby💚
| kamu udah selesai kerja?

Udah tadi, meeting ajasih |
Ini aku lagi dijalan mau
jemput adek |

| maaf ya repotin
| janjinya kan aku yang jemput hari ini

Kamu ngomong apasi |
Gapapa ini aku udah mau nyampe |

🏡

D

Aku mengerutkan dahiku melihat banyak kerumunan di area parkiran sekolah edward, kemudian aku bergegas turun dari mobil secepat mungkin

"Permisi, permisi" aku melewati banyak kerumunan itu, betapa terkejutnya aku saat melihat siapa yang tengah menangis disana

"Adek, adek gapapa?" Aku memeluknya erat, anakku menangis. Siapa yang berani membuat anakku menangis seperti ini

Seseorang menyentuh pundakku "ma-maaf, tadi anaknya--" aku membalikkan badanku, entah mengapa suasana disana langsung diam. Orang yang tadi menyentuh pundakku tak meneruskan kalimatnya

...

"Maaf ya, gara-gara anak saya, anak kamu jadi nangis" ucapnya dengan wajah yang menyesal

Aku tak bisa berkata-kata. Anaknya katanya?

"Ia, lin. Gapapa kok" aku tersenyum canggung pada guanlin yang tengah memeluk anak perempuan di pangkuannya

"Kamu apa kabar?" Ucapnya tiba-tiba

Aku memandang wajah tampan itu, lelaki yang beberapa tahun lalu pergi meninggalkanku tanpa kabar sekarang sudah berkeluarga. Dia terlihat sangat bahagia. Siapa perempuan beruntung yang mendapatkan lelaki ini

"Aku baik, lin. Kamu juga baik kan?" Aku tersenyum canggung, mencoba untuk membuat suasana lebih nyaman

Dia mengangguk, lalu suara dari hp guanlin membuatku tak jadi bertanya, dia sedikit beranjak dari kursi taman mengobrol entah dengan siapa sambil menggendong sang anak

Aku mengelus rambut edward, lalu tersenyum

"Kita pulang ya?" Aku sebenarnya masih ingin mengobrol lama dengan guanlin, namun suamiku sedang menunggu disana. Ingin pamit pun aku merasa tak enak karena dia sedang mengobrol dengan seseorang lalu selanjutnya aku membalikkan badan sambil menggendong edward dan berjalan menuju parkiran

Lalu selanjutnya, aku pergi dari sana. Meninggalkan guanlin yang entah merasakan hal yang sama sepertiku atau tidak. Aku merindukannya


Extra chapt done💚

friendshit (panwink) | GS ✔Where stories live. Discover now