MBSZ 4

2 1 0
                                    


Kevin dan Arya, dua laki-laki itu bersandar di dinding etalase toko sambil gemetaran. Di luar toko, puluhan bahkan ratusan zombi ramai-ramai melempari tujuh patung gajah yang terletak di gerbang toko bernama ZepenElephant ini. Di samping Arya, DoraMenyon tak henti mengeong, sesekali berdiri dengan dua kaki, lalu tangannya menarik-narik celana Arya dan tangan sebelahnya menunjuk-nunjuk sebuah tempat.

“Diem ah! Cerewet! Orang lagi bingung, tahu nggak ?!” Arya membentak DoraMenyon. DoraMenyon tersentak, matanya membundar besar, berkaca-kaca menatap Arya penuh makna. Arya terkejut dengan ekspresi itu, ia iba dan langsung menggendong DoraMenyon, memeluknya erat-erat. “Maaf atas kekasaranku, kau tahu situasi ini kan?” Arya mengelus-eluskan pipinya ke kepala kucing peliharaan yang sudah setengah zombi itu.

Begitu panjang kisah Kevin dan Arya. Sejak wabah zombi menyerang Jakarta, ketegangan demi ketegangan menghampiri mereka. Dari menyelamatkan diri dari kejaran zombi di rumah Arya, kenyataan pedih Melinda –istri Arya— terinfeksi dan akhirnya menjadi zombi. (Perlu diingat, sebelum istrinya menjadi zombi, Arya menghamili istrinya dengan harapan bisa memperoleh keturunan apapun bentuk anaknya). Dan sudah Sembilan bulan berlalu sejak kejadian itu, mereka bertemu dengan Grin N Piss, sebuah kelompok yang menginginkan Jakarta kembali hijau dengan menginfeksi masyarakat menjadi zombi. Ya, lebih tepatnya kelompok yang menjadi dalang di balik ke-zombi-an ini.

Dari pertemuan dengan kelompok itu, terjadilah pertemuan lainnya. Yaitu pertemuan dengan Gatotkaca yang ternyata anak hasil pembuahan Arya dan Melinda Sembilan bulan yang lalu. Anak ajaib yang langsung tumbuh besar dan punya kekuatan sakti mandragade. Gatotkaca mendatangi markas Grin N Piss dan membawa Kevin serta Arya ke tempat yang lebih aman, bersama dengan kucing peliharaan Arya, DoraMenyon yang dibawa setelah mampir sebentar ke bekas rumah Arya. Dan sekarang, Kevin dan Arya berada di Toko ZepenElephant, tempat yang dirasa aman karena di gerbang toko ada tujuh patung gajah yang membuat zombi tidak bisa mendekat dalam radius 3 meter (kecuali hari minggu dan libur, jadi 2 meter).

“Ah! Gue punya akal!” Ujar Kevin dengan nada suara yang tinggi, lepas, riang, bebas bagai kupu-kupu yang mengitari taman pinggir danau bening yang memantulkan pelangi di langit biru.

“Akal? Akal apaan?”

“Lo inget sama teori paradoks zombi gue?” Kevin mendekatkan posisi duduknya dengan Arya.

“Teori aneh-aneh hasil serapan hobi nonton film zombi lo itu?” Arya merespon sinis.

“Nada bicara lo ga usah seremeh itu, kita kan pernah lolos dari kejaran zombi gara-gara teori paradoks zombe gue.”

“Oke..oke.. jelasin aja, gue udah kehabisan akal.” Ujar Arya lesu sambil memain-mainkan buntut DoraMenyon seperti yoyo, membenturkan kepala DoraMenyon ke lantai, ditarik, lempar, tarik.

“Gini, Gatotkaca kan pergi jemput istri lo, si DoraMenyon punya petunjuk penting tapi cuma Gatotkaca yang ngerti omongannya, jadi sekarang lu denger teori gue baik-baik.” Kevin mengeluarkan aura serius, Arya menyiapkan telinga meski ekspresi wajahnya Nampak kurang berminat.

“Menurut gue, zombi itu sifatnya kaya anak kecil, blo’on, dan mudah dialihkan perhatiannya. Jadi kita perlu mainan! Mainan kita lempar ke luar, paling nggak bakal menjadi objek perhatian mereka dalam sehari.”

“Konyol! Lo yakin, Vin? Teori paradoks mananya?”

“Tenang bro, gue pernah baca di secrets walkthrough dari Resident Evil. Katanya zombi suka bermain-main, karena itulah zombi mengejar manusia agar makin banyak teman bermainnya.”

“Oke, mumpung kita di dalam toko, kita cari mainan!” seru Arya.

“Ngiauw…” Arya menunduk ke bawah, DoraMenyon nampak murung, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Firasat buruk. Arya segera mengintip ke luar toko, alangkah terkejutnya ia. Beberapa zombi menggendong boneka, ada yang datang memakai skateboard, ada yang melempar patung gajah dengan memakai rubik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mereka Bilang Saya ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang