5

2.2K 255 43
                                    

Surat edaran terbuka Universitas Negeri disana tertulis undangan yang di tanda tangani  Presiden Mahasiswa untuk menghadiri Demo atau unjuk rasa didepan gedung DPR. Semua terpampang jelas mengenai hal hal apa saja yang akan diutarakan maksud dan tujuan.

Saat ini mereka  berkumpul diruang tengah membahas surat edaran yang tadi mereka dapat. Mereka semua satu kampus tapi berbeda jurusan. Theo sedari tadi melihat Jennie yang menatap Bang Namjoon dan Bang Husman yang berada dikostnya dengan mata berbinar. Kedua senior ini datang untuk membujuk mereka untuk ikut. Theo tidak mau kalau Jennie ikut, karena dia yakin pasti demo akan berujung anarkis.

Semua saling pandang menandang mau mengungkapkan sesuatu tapi takut karena senior tersebut didepannya mukanya seram bicaranya tegas dan nadanya tinggi. Jesyapun merapat ke Jin takut, sedangkan Jin dengan santai memakan gorengan didepan karena dia tidak akan ikut aksi demo ini, dia masuk dalam anggota medis rumah sakit dimana dia magang.

"Bang, cewek juga wajib ikut?" Jeka bersuara sambil menatap Jennie yang sedang serius menatap senior ini, bahkan gorengan tidak disentuhnya sama sekali. Padahal kalau ada makanan pasti diembat.

"Wajib, dimana jiwa Nasionalisme kalian? Jangan mau kita dikendalikan dan diperbodoh negara ini. Bayangkan saja mereka dengan seenak jidatnya melemahkan KPK, maksudnya apa?" Suaranya tegas nan tinggi membuat Jeka sendiri mengusap dadanya.

"Yippiiii"

suara ceking melengking menyambut jawaban Namjoon disitu Jennie tersenyum mengangkat kepalan tangannya.

"Aku ikut" serunya menepuk kedua tangannya semangat.

"Bang, nanti banyak dari kampus lain? Terus kalau disana kita ngapain?"lanjutnya  Segera Theo berdiri mengambil lengan Jennie, wanita ini sungguh tidak waras.

"Lepas, aku mau bicara lagi" usahanya melepaskan genggaman lelaki itu sia sia.

Dia ditarik naik kelantai dua, masuk kekamarnya kemudian dikunci oleh Theo dan didudukkannya di tempat tidurnya.

"Dengar" memegang pundak Jennie, menatapnya dalam  membuat kedua pipi itu memerah, membuat Theo hampir tersenyum tapi ditahan, dia harus menjelaskan hal hal penting yang dibahas tadi. Kayaknya kucingnya kurang makan, jadi tidak mengerti maksud pembicaraan tadi.

"Kita akan kesana semuanya, berjalan kaki menuju gedung DPR yang jauuuuhhh,, terus panas . Kamu bawa poster sepanjang jalan itu. Terus nanti kalau anarkis, polisi akan menembakkan gas air mata, perih mata kamu sakit, water canon tembakan air sangat sakit kamu basah. Bahkan bisa bisa kita akan kena lemparan batu dari segala arah entah itu siapa?kamu mau?" Jelasnya perlahan membuat senyuman yang sedari terpampang dipipi Jennie lenyap seketika memegang tangan Theo erat.

"Theo jangan pergi, disini saja sama Jennie, nanti Theo terluka" ucapnya langsung memeluk erat tubuh Theo dan terdengar suara isakan .

"Sayang, hei,Theo jaga diri kok. Lagi pula kami datang dengan aksi damai, tapi kalau sampai hal itu terjadi, aku akan pergi menjauh untuk menyelamatkan diri"sungguh dusta dilidah lelaki itu, dia tidak mungkin melarikan diri. Palingan dia akan membantu teman temannya.

"Janji?" Jennie menjauhkan wajahnya.

Cup

"Janji"senyuman manis Jennie terlihat lagi bahkan mengangkat jidatnya untuk dicium lagi sama Theo membuat lelaki itu terkekeh dan memberikan kecupan kecupan keseluruh wajah kesayangannya.
















Rosa menganggukkan kepalanya, dia ingin ikut juga, sebelum ajakan yang datang dari senior didepan ini. Rosa sangat miris mengenai pembuatan RUU baru ini. Dari awal dia sudah update membaca dari cuitan twitter karena melalui media online dan tv dia merasa  kurang yakin terpercaya.

"Gue ikut bang, dimana ngumpulnya?" sahutnya membuat Jimin keselek ludah sendiri.

"Serius? Kamu dirumah saja" suruhnya

"Gak Bang, sekali kali kita gunakan untuk mengorbankan diri kita demi negara. Bahkan sampai sekarang belum ada tanda tanda timbal balik dari permintaan mahasiswa kemarin, kebakaran hutan tahun ketahun masih terjadi,yang sekarang ini sangat parah langitnya sudah berwarna merah, mereka harusnya berfokus soal bencana ini, terus maksudnya apa ?KPK pemotongan tahanan dari 4 tahun menjadi 2 tahun, dan lucunya lagi yang saya baca nih mereka bisa mengambil cuti selama didekam dipenjara. Belum lagi masalah di Wamena  Papua semakin lama semakin banyak korban berjatuhan, Indonesia kita kini sedang krisis. Kita sebagai mahasiswa penyambung lidah rakyat Indonesia harus juga kritis menghadapi hal ini"

Semua terdiam penuturan Rosa yang menggebu gebu mengutaran pendapatnya.

Hingga tepukan lembut dikepalanya disitu Bang Human tersenyum menatapnya.

"Kumpul dikampus saja" jawab Husman

"Yang cewek akan aman kok, cowok cowok akan melindungi kalian. Ketika terjadi hal yang tidak diinginkan kita akan melindungi kalian terlebih dahulu untuk mengungsi ketempat aman" Husman dan lainnya tidak mungkin melibatkan hal berbahaya terhadap anggotanya apa lagi itu cewek. Mereka akan di evakuasi terlebih dahulu.

Lisa sedari tadi terdiam menatap mereka semua, ingin menyampaikan pendapatnya juga, tapi tidak jadi, malah menjadi senyum malu malu ketika seseorang datang dengan tubuh tegap alisnya tebal melengking itu.

"Bang, ayoo balik mereka sudah ngumpul"

Sean datang dengan memakai topi hitam membuat Lisa menjadi dugun dugun. Rasanya seperti bertemu artis idola Oh Sehun dari Exo.

"Baiklah, kami balik dulu. Besok kalian sarapan dulu baru berangkat" Namjoon menyarangkan kemudian berpamitan untuk keluar diantar oleh penghuni.

"Jek"

"Hm"

"Bang Sean kok tambah ganteng" bisiknya tidak sadar menggigit lengan baju Jeka.

"Bego" dorongnya keras jidat lebar itu  membuat Lisa hampir jatuh kalau tidak ditahan Jin yang disampingnya tadi.

"Gue yakin, Bang Sean suatu saat akan melihatku" ucapnya bertekad kemudian berlari masuk kekamar untuk menonton variety show Running Man yang didownloadnya tadi.












"Bobo bobo" tepukan dikepala Jennie membuatnya menggeleng dia tidak bisa tidur.

"Lapar"bisiknya ditelinga Theo

"Mau makan apa?" Ikut membisiki Jennie membuatnya cekikikan karena geli seruan nafas Theo hangat ditelinganya.

"Indomie" bisiknya membalas

Theo bergerak ketelinga Jennie lagi

"Gak boleh, kemarin sudah makan Mie.yang lain saja" Jennie mengerutkan dahinya berfikir, dengan gemas Theo meluruskan kerutan itu sambil tertawa kecil.

"Theo mau makan apa?"

"Martabak manis mau? Coklat keju enak kayaknya"

"MAUUUUU" badan Theo terhimpit sempit karena Jennie memeluknya erat dari atas.

"Iya iya turun dulu, pakai jaket aku turun ambil kunci mobil"

"Siapp" senyumnya terbit menghormat segera menuju lemarinya mengambil jaket warna kuning terang ,kesukaannya hadiah ulang tahunnya dulu dari  Theo.

Bersenandung riang Jennie membuka Pintu membuat orang didepannya teriak histeris kaget.

"OMG My Eyesssss" Jin berteriak heboh menutup matanya seakan akan sesuatu yang seram disana membayang bayanginya.













Tbc 💚






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CATGIRL X TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang