2

1.8K 244 71
                                    

"Jek, ayo nobar " Aming menyeru memangil Jeka untuk ikut nongkrong di warkop tidak jauh dari kampus.

Jeka tidak menjawabnya langsung, matanya tertuju pada seonggok manusia yang tertidur pulas disampingnya.

"Jennie  Bagaimana?" Itu Nuno berbicara mendekat melihat wajah Jennie tertidur pulas dengan mulutnya terbuka sedikit.

"Anter ajah dulu pulang, baru ngumpul, gue tunggu di sana"

"Hmm.. iya deh" Jeka mengikuti saran Aming.

"Jen, Jennie" menepuk pundak pelan

"Hmm"

"Ayo bangun, gue antar lo pulang"

"Hmm"

"Gue mau pergi Bangsat" Jeka sudah tidak tahan

"Pergi ajah"

"Lo mau gue di pukul sama Bang Theo, ayo bangun gue antar pulang"

"gojek" balasnya menelungkupkan wajahnya dan kembali tidur.

"Dia bisa jaga diri kok, ayo" Aming berseru membuat Jeka was was karena takutnya Jennie tidur sampai besok dikelas ini atau dia diculik babang gojek karena ketiduran disana.

"No, Lo bawa mobil gak?"

"Bawa, nih kuncinya" Nuno menyerahkan kunci mobilnya ke Jeka.

"Gue pinjam yah, nih kunci motor gue mau antar Jennie pulang"

Sisa mereka bertiga dikelas, Jeka memasukkan bukunya dan buku Jennie masuk kedalam tasnya kemudian dipakai dipundak.

"Lo mau ngapain?" Aming bertanya ketika Jeka mendekat ke Jennie tanpa perlawan sama sekali gumpalan itu sudah dalam gendongan Jeka tertidur pulas.

"Kalau gak d giniin dia akan tidur sampai besok disini, bisa bisa gue di tonjok sama Bang Theo tinggalin peliharaannya" membuat dua orang itu tertawa lucu.

"Bagaimana lo mau punya pacar? Tiap hari sama dia terus"

"Ribet pacaran" Jeka menundukkan wajahnya melihat Jennie tertidur polos dengan nyaman di gendongannya.

"Tambah berat perasaan" gerutunya diikuti ke dua temannya keluar dari kelas.

Semua mata melihat mereka bertiga ,  tapi lebih fokus kepada Jeka yang sedang menggendong ala bridal, seorang wanita membuat rasa penasaran mereka mencuat.

"Dia kenapa? Pingsan Jek?"

"ngaco,  tidur dia" balasnya santai membuat yang bertanya bengong sendiri.

"Ming tolong bukain pintunya" Aming segera membukakan pintu mobil belakang. Dengan pelan Jeka memasukkan Jennie dan meletakkannya di sana, meringkuklah tubuh itu tidur dengan nyaman didalam, membuat ketiga cowok itu menggeleng heran.


"Gue kasihan sama Bang Theo" Aming sebelas dua belas sama Jeka  si mulut lemes.

"Namanya cinta" Nuno menyelah melihat mobilnya pergi dari sana

"Tapi kenapa Jeka mesti mau maunya juga rawat tuh anak? Walaupun ngomel dia terus yang jaga dia" Aming menggosokkan jemarinya didagu berfikir, melebarkan mulut dan matanya melihat Nuno.

"Jangan jangan Jeka suka sama Jennie?" Menutup mulutnya tak percaya.

"Jangan ngaco, dia disuruh Bang Theo itu" menempeleng Aming dan berjalan kemotor Jeka yang terparkir disana.

"Filsafat atau Jurnal yah?" Gumamnya memikirkan buku apa yang bagus dibacanya nanti.

"Filsafat kayaknya seru deh" Dasar Nuno buku berjalan










CATGIRL X TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang