lebah menari riang;

369 31 5
                                    

⚠️ tw/ abuse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ tw/ abuse.

pada dasarnya,

hidup harusnya berjalan tanpa henti,
namun pagi yang semestinya menenangkan, harus diisi dengan teriakan kesakitan dari rumah kecil diujung jalan sana. dan haruskah ia tetap berjalan jika hidup menyakitinya?

"i-ibu, aku janji akan mendapat b banyak uang sssh" ucap pemuda itu sambil tersedu dan meringis menahan sakit di punggungnya.

"kau! kau hanya bisa terus berjanji, mana buktinya?! mana uang yang kau janjikan!" wanita itu berteriak, tatapan tajam matanya seakan mengiris tubuh ringkih pemuda tersebut.

"shss i-iibu aku akan berusaha ssh lebih keras lagi..." pemuda itu berusaha menatap mata sang lawan bicara, berusaha memadamkan api di dalam kedua mata wanita yang ia panggil ibu.

CTAK!

terlambat,

pemuda itu terlambat menghindari pukulan kayu panjang dari sang ibu di tangannya.

"PEMBOHONG, KAU PEMBOHONG KIM DONGYOUNG! SEPERTI AYAHMU!" teriak sang ibu, makian terus ia rapalkan, tanpa pernah sadar anaknya kesakitan.

kim dongyoung kesakitan, dan hanya bisa memohon.

— 🦋

harapan hanya harapan, tak pasti, dan terkadang menyakiti.

terlalu muluk jika kau ingin kebahagiaan di zaman sekarang, terlebih lagi jika kau seorang pemuda bernama kim dongyoung. entah dosa apa yang ia lakukan di masa lalu, hingga hidupnya semenderita ini.

berusaha bangkit, selalu saja terjungkal, nasib.
lelah? sudah pasti. ingin menyerah? bukan main.
namun kim dongyoung tau, ibunya takan bisa bertahan di tengah ganasnya keadaan.

kring, bel berbunyi ketika pintu cafe dibuka. aroma kue manis menyerbak harum di ruangan tersebut. mata seseorang menelisik seluruh ruangan. dan jackpot pemuda yang ia cari sedang ada disana, berdiri di dekat meja kasir sambil matanya terfokus kepada kertas yang diyakini bon belanjaan bahan kue itu,

 dan jackpot pemuda yang ia cari sedang ada disana, berdiri di dekat meja kasir sambil matanya terfokus kepada kertas yang diyakini bon belanjaan bahan kue itu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
tumpangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang