9

502 94 33
                                    

Maaf typonya 🙏
Harap maklum guys 😁
Udah biasa Typo😂

" Karyamu sudah jadi?" Tanya Rose. Wendy berfikir sejenak.

" Ada pameran galery nanti. Banyak seniman internasional disana untuk melihat karyamu." Jelas Rose. Wendy menoleh ke arahnya lagi.

" Kapan?" Tanya Wendy lagi.

" 3 Minggu lagi." Jawab Rose dan Wendy mengangguk pelan sambil meletakkan gelas kopinya di meja.

" Akan aku buat sebelum hari H." Rose mengangguk. Ia pun bangkit dari duduknya untuk keluar dari apartemen Wendy.

" Aku tunggu." Ucap Rose seraya lambaian singkat Wendy melihat kepergian wanita ini.

Drrtt~~!! Baru saja ingin masuk ke dalam apartemen, hp Wendy berbunyi. Pria itu mengangkat telponnya sambil menutup kembali pintu apartemen.

" Ya seul?"

" Eodi?"

" Di apartemen."

" Sudah pulang?"

" Mhh. 3 hari yang lalu."

" Kemarilah."

" Eodiga?"

" Clubing. Ayo bersenang-senang."

" Mhh. Aku akan menyusul."

" Ok."

Tut...tut...tut!! Hp di lempar Wendy ke atas kasur. Ia pun berlalu ke kamar mandi untuk bersiap menyusul Seulgi.

***

" Yuhuuuhh!!!" Teriak Seulgi berseru senang bersama temannya. Wendy tersenyum saja duduk di kursi pantry sambil meminum alkohol nya.

Sesekali ia melihat HP-nya, membalas pesan Jessica sedari tadi.

Clubing? Dengan siapa kesana? Jessica

Seulgi. Aku hanya menemaninya. Wendy

Hp dimasukkan lagi ke dalam saku jaket Wendy. Pria itu berdiri dari duduknya dan berjalan keluar clubing untuk mencari udara segar.

" Ahh~~" Wendy berdiri di depan sambil menoleh menatap sekitar. Ia berjalan pelan sambil melihat malam yang cukup ramai oleh pejalan kaki. Sampai mata mendapatkan seorang anak kecil yang di gendong oleh ayahnya sambil memegang mainan kuda putih yang membuat senyumannya merekah lebar.

Wendy teringat dulu saat ia masih kecil. Dimana ia menemani Irene bermain bersama kuda putih nya.

" Meera belum makan."

" jinjjayo? Kenapa tidak kamu beri makan?"

" Aku takut ke kandang sendirian."

" Kalau begitu ayo kita beri makan."

" Habis beri makan, kita main dengan Meera lagi ya."

" Nee...."

Angan-angan pandangan mata Wendy yang melihat masa kecilnya dengan Irene dulu. Dia membuyarkan semuanya saat harus mengingat masalah yang ia hadapi saat dewasa ini. Problem cinta dengan Irene yang tidak mencintai nya bahkan diam dari Wendy, menyembunyikan semuanya soal pertunangan itu.

Hati Wendy terasa sakit tapi ia tetap masih mencintai Irene. Merasakan perlahan ingatan dan ucapan Irene waktu itu membuat Wendy teringat kembali akan dirinya yang hanya sebagai pembantu keluarga Kim. Hanya untuk mengabdi kepada Jessica seumur hidup nya agar bisa di jadikan sukses dan sekarang Wendy dapatkan itu semua.

Moon ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang