10

1K 108 17
                                    

" Yeputa..." Ucap Jisoo yang berjalan mendekati Irene dan ia berdiri di depan nya. Melihat Irene memakai gaun pengantin yang baru di coba di butik.

Irene nampak tidak bahagia. Ia melihat dirinya tercermin dari jauh pada kaca lebar di depannya itu. Melihat betapa cocoknya ia memakai gaun itu tapi tidak cocok untuk hatinya yang memaksa kehendak.

" Mom...." Panggil Irene pelan karena Jessica berada di rumah Irene setelah kemarin menempuh perjalanan menuju Seoul.

Ia melihat Jessica yang berdiri di depan jendela ruang tengah. Melihat ke arah taman depan sambil memegang handphonenya.

" Mommy sudah makan?" Tanya Irene sambil berlalu menuju dapur dengan mata yang melirik sekilas saja ke arah meja sofa yang banyak sekali barang-barang baru disana bahkan terdapat amplop berisi uang yang tampak di mata Irene.

Sambil minum, Irene melihat Jessica yang sama sekali tidak menjawab ataupun menoleh ke arah anaknya.

" Waeyo?" Tanya Irene mendekati sang Mommy.

" Aku hanya berfikir kalau nanti aku akan sendiri." Ucap Jessica dan Irene terdiam saja menatap wanita ini yang menoleh pelan ke arahnya.

" Kamu sudah berapa lama tidak melihat Wendy?" Tanya Jessica.

" Kenapa bertanya hal itu padaku?" Tanya balik Irene membuat Jessica memberikan senyum kecilnya.

" Dia kemari tadi." Ujar Jessica dan Irene terdiam sudah saat sang Mommy mengatakan hal itu setelah 2 Minggu ia tidak bertemu Wendy lagi.

" Dia pamit dan meminta maaf padaku." Lanjutnya yang kembali menoleh ke depan sambil melipat kedua tangannya.

" Mengatakan jika dia tidak bisa lagi mengabdi banyak padaku dan semua yang ku berikan padanya, ia kembalikan." Irene menoleh langsung ke arah barang-barang itu di meja dekatnya. Sekarang dia tau jawabannya.

Jessica tersenyum lagi. Ia mengingat kalau Wendy berkata hal yang membuatnya berubah pikiran kembali.

" Terima kasih karena sudah merawat ku seperti anakmu sendiri. Aku sekarang paham kenapa aku tidak boleh mencintai Irene. Ku pikir penyesalan akan aku dapat lama karena mungkin hidupku masih tergantung padamu. Maafkan aku Jessica....tapi aku ingin bebas. Aku akan mencari kehidupan ku sendiri. Saat aku sudah bisa menjadi orang yang berguna, aku akan datang mengunjungi mu lagi."

Jessica menatap saja Wendy di depannya. Ia melihat pria itu sudah tumbuh dewasa dan kesadarannya baru saja kembali tadi.

" Mhh.... pergilah. Aku sudah merelakan mu." Jawab Jessica seraya dengan hormat tunduk Wendy di depannya.

" Khamsahamnida Nyonya Jung." Ucap Wendy setelah itu ia berbalik dan berjalan ke luar rumah Irene.

Jessica melihat lagi anaknya yang berlalu ke kamarnya tanpa mengatakan apapun lagi pada Jessica. Sedangkan wanita itu kembali pada pandangan matanya hanya itu melihat taman depan saja tanpa letih sedari tadi.

Sreekk~~!! Lemari samping nakas Irene, ia buka perlahan. Mengambil sesuatu di dalam sana dan ia keluarkan.

Sebuah bingkai yang menampakkan foto kecilnya dengan Wendy saat di ambil oleh Paman Son dulu.

Irene pandang foto itu beberapa saat sambil ia elus perlahan kaca beningnya.

" Bagaimana jika aku menyukaimu?"

" Katakan lagi saat kita dewasa. Nanti aku terima."

" Geurae. Akan aku ingat. Jangan menolak ya."

" Ne..."

Tes! Air mata Irene jatuh mengenai bingkai foto itu.

" Kenapa aku menangisinya? Aku akan menikah dengan Jisoo. Belajarlah untuk mencintainya." Tegasnya.

Moon ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang